- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Danau Sunter , enak juga buat santai / dan hobi mancing
TS
playboyhtc
Danau Sunter , enak juga buat santai / dan hobi mancing
Ditengah hiruk-pikuk Jakarta yang serba terburu-buru dan cepat, kita membutuhkan sesuatu yang menurunkan tensi dan membuat sejuk perasaan dan hati. Suatu pemandangan yang bernuansa hijau, teduh dan menyejukkan sangat dibutuhkan warga Jakarta.
Dan beruntunglah masih ada Danau Sunter di Jakarta Utara. Ada dua buah di sini. Danau Sunter 1 yang lebih kecil dan Danau Sunter 2 yang lebih besar. Danau Sunter 2 yang terletak di sebelah timur, lebih luas. Danau ini menjadi ajang latihan dayung dan ski para atlit. Di tepinya selain banyak warung yang menjajakan makanan, ada sebuah hotel yang anggun berdiri, Sun Lake Hotel.
1.
Di sebuah pagi seperti biasanya saya melewati Danau Sunter. Tidak seperti biasanya, kali ini saya sengaja turun di Danau Sunter 1, untuk sekedar menikmati keindahannya yang jarang terekspose ke media. Saya ambil beberapa foto, terus duduk ditepi danau. Danau Sunter 1 ini agak sedikit kotor. Hanya saja, sekarang sudah ada pembersihan yang teratur sehingga tidak lagi kumuh seperti dulu. Akhirnya coklat kehijauan, mungkin karena ganggang yang menyelimuti permukaannya.
2.
Di seberang jalan, perumahan mewah berderet sepanjang jalan. Pintunya lebih sering tertutup rapat, dan tampak jarang terbuka. Di pagi hari ini belum banyak mobil yang lewat. Jadi terasa damai berada di tepi danau, dipinggir jalan yang beraspal mulus. Disamping saya ada seorang setengah baya yang sedang asyik menebar jala. Saya memperhatikan, sejak tadi belum ada se ekor pun yang ‘nyakut dijalanya.
Pak Nurdin lahir 52 tahun yang lalu, di desa di tepi Danau Sunter. Sambil Pak Nurdin menunggu jalanya, saya menemani dia duduk dan ngobrol. Menurut Pak Nurdin, wilayah ini dulunya sawah sampai ke Tanjung Priuk di sana. Jadi tadinya tidak ada Danau Sunter. Danau ini berarti buatan manusia. Para pekerja Proyek Sunter Podomoro, mengeruk tanah untuk menimbun sawah, yang kemudian menjadi kompleks perumahan Sunter.
3.
Saya menunjuk pulau kecil di tengah danau, bayangannya di air membentuk komposisi yang indah. Saya memotretnya. Terus sambil menunjuk pulau kecil tadi, saya menoleh ke Pak Nurdin. Dan tanpa diminta Pak Nurdin menjelaskan. “Oh, itu angker mas. Dozer pun dulu nggak bisa mengangkat tanah yang ada disitu!” Oh begitu tokh? Pak Nurdin bercerita panjang tentang masa lalunya.
Dulu waktu kecil dia mencari ikan disitu. Katanya dulu kalau mau, hanya butuh waktu sebentar saja dan bisa mendapat ikan banyak. Ikan berlimpah pada waktu dia kecil. Dia hanya perlu mencari dengan kedua tangannya. Tetapi sekarang dengan menebar jala pun, tidak ada se ekor pun yang tersangkut. Maklum terentang jarak selama lebih dari setengah abad …
4.
Danau Sunter memberi keindahan dan keteduhan tersendiri. Saya jadi ingat ketika dulu terkesan dengan kota Canberra, ibukota Australia. Dimana di sisi kiri kanan jalan utama, ada danau yang airnya bersih dan melimpah. Memberi keindahan yang khas. Dan sopir disebelah saya menjelaskan dengan nada bangga : “This is a man-made lake!” Oh, jadi danau buatan manusia tokh? Kemudian sopir taksi itu berbaik hati, menunjukkan tempat dimana Canberra membendung sungai dan menggenangkan airnya sehingga membentuk danau. Ternyata mirip dengan Danau Sunter, buatan manusia juga.
nie gan tempat buat wisata'a kalo bawah pacar lebih nyaman kalo di ajak kesini
5.
Danau Sunter memberi pilihan untuk itu. Sekarang tinggal terpulang kepada kita. Bagaimana kita memelihara dan menjaganya, dengan penuh tanggung-jawab. Setuju?
Setelah beberapa lama menikmati situasi ini, saya beringsut pergi dan permisi kepada Pak Nurdin yang masih setia menunggui jala-nya. Mudah-mudahan beliau mendapatkan banyak ikan pagi hari ini.
ane tambahin nie yang gak punya kendaraan/males ngeluarin kendaraan
bisa naik busway kok uda masuk ke daerah danau sunter , rute busway pluit-tanjung priok .
1.
2.
3.
mudah'n gak
ane cuma newbie kalo dikasih
ane gak nolak
kasih
biar pada tau ke indahan danau sunter
gak semua di jakarta gak punya ke' indahan
Dan beruntunglah masih ada Danau Sunter di Jakarta Utara. Ada dua buah di sini. Danau Sunter 1 yang lebih kecil dan Danau Sunter 2 yang lebih besar. Danau Sunter 2 yang terletak di sebelah timur, lebih luas. Danau ini menjadi ajang latihan dayung dan ski para atlit. Di tepinya selain banyak warung yang menjajakan makanan, ada sebuah hotel yang anggun berdiri, Sun Lake Hotel.
1.
Spoiler for cs:
Di sebuah pagi seperti biasanya saya melewati Danau Sunter. Tidak seperti biasanya, kali ini saya sengaja turun di Danau Sunter 1, untuk sekedar menikmati keindahannya yang jarang terekspose ke media. Saya ambil beberapa foto, terus duduk ditepi danau. Danau Sunter 1 ini agak sedikit kotor. Hanya saja, sekarang sudah ada pembersihan yang teratur sehingga tidak lagi kumuh seperti dulu. Akhirnya coklat kehijauan, mungkin karena ganggang yang menyelimuti permukaannya.
2.
Spoiler for cs:
Di seberang jalan, perumahan mewah berderet sepanjang jalan. Pintunya lebih sering tertutup rapat, dan tampak jarang terbuka. Di pagi hari ini belum banyak mobil yang lewat. Jadi terasa damai berada di tepi danau, dipinggir jalan yang beraspal mulus. Disamping saya ada seorang setengah baya yang sedang asyik menebar jala. Saya memperhatikan, sejak tadi belum ada se ekor pun yang ‘nyakut dijalanya.
Pak Nurdin lahir 52 tahun yang lalu, di desa di tepi Danau Sunter. Sambil Pak Nurdin menunggu jalanya, saya menemani dia duduk dan ngobrol. Menurut Pak Nurdin, wilayah ini dulunya sawah sampai ke Tanjung Priuk di sana. Jadi tadinya tidak ada Danau Sunter. Danau ini berarti buatan manusia. Para pekerja Proyek Sunter Podomoro, mengeruk tanah untuk menimbun sawah, yang kemudian menjadi kompleks perumahan Sunter.
3.
Spoiler for cs:
Saya menunjuk pulau kecil di tengah danau, bayangannya di air membentuk komposisi yang indah. Saya memotretnya. Terus sambil menunjuk pulau kecil tadi, saya menoleh ke Pak Nurdin. Dan tanpa diminta Pak Nurdin menjelaskan. “Oh, itu angker mas. Dozer pun dulu nggak bisa mengangkat tanah yang ada disitu!” Oh begitu tokh? Pak Nurdin bercerita panjang tentang masa lalunya.
Dulu waktu kecil dia mencari ikan disitu. Katanya dulu kalau mau, hanya butuh waktu sebentar saja dan bisa mendapat ikan banyak. Ikan berlimpah pada waktu dia kecil. Dia hanya perlu mencari dengan kedua tangannya. Tetapi sekarang dengan menebar jala pun, tidak ada se ekor pun yang tersangkut. Maklum terentang jarak selama lebih dari setengah abad …
4.
Spoiler for cs:
Danau Sunter memberi keindahan dan keteduhan tersendiri. Saya jadi ingat ketika dulu terkesan dengan kota Canberra, ibukota Australia. Dimana di sisi kiri kanan jalan utama, ada danau yang airnya bersih dan melimpah. Memberi keindahan yang khas. Dan sopir disebelah saya menjelaskan dengan nada bangga : “This is a man-made lake!” Oh, jadi danau buatan manusia tokh? Kemudian sopir taksi itu berbaik hati, menunjukkan tempat dimana Canberra membendung sungai dan menggenangkan airnya sehingga membentuk danau. Ternyata mirip dengan Danau Sunter, buatan manusia juga.
nie gan tempat buat wisata'a kalo bawah pacar lebih nyaman kalo di ajak kesini

5.
Spoiler for cs:
Danau Sunter memberi pilihan untuk itu. Sekarang tinggal terpulang kepada kita. Bagaimana kita memelihara dan menjaganya, dengan penuh tanggung-jawab. Setuju?
Setelah beberapa lama menikmati situasi ini, saya beringsut pergi dan permisi kepada Pak Nurdin yang masih setia menunggui jala-nya. Mudah-mudahan beliau mendapatkan banyak ikan pagi hari ini.
ane tambahin nie yang gak punya kendaraan/males ngeluarin kendaraan
bisa naik busway kok uda masuk ke daerah danau sunter , rute busway pluit-tanjung priok .
1.
Spoiler for cekidot:
2.
Spoiler for cekidot:
3.
Spoiler for cekidot:
mudah'n gak
ane cuma newbie kalo dikasih
ane gak nolak kasih
biar pada tau ke indahan danau suntergak semua di jakarta gak punya ke' indahan
Diubah oleh playboyhtc 25-02-2013 01:28
0
5.1K
92
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan