Apakah anda pernah merasa karier terhambat? Masalah datang bertubi-tubi menerjang tanpa ada jalan keluar? Atasan selalu menekan dan rekan kerja tak mendukung?
Sebaiknya jangan buru-buru menyalahkan kondisi dan keadaan.Jangan pula menyalahkan orang lain sesuka hati.Ada baiknya bercermin pada diri sendiri, Mungkin ada kebiasaan buruk yang tak hilang dari diri anda. Salah satu kebiasaan buruk tersebut adalah membuat alasan.
Alasan? Ya, Kenapa Alasan?
Mari lihat lebih dalam lagi.Di satu sisi,membuat alasan atau argumen memang baik ketika anda dilanda masalah yang sama sekali tidak bersumber dari diri anda dan tidak terkait dengan anda.Alasan atau argumen pun bisa jadi dewa penolong jika mampu membeberkan fakta yang sebenarnya dan membebaskan Anda dari tuduhan tak benar atau fitnah.
Permasalahannya,alasan bisa jadi bumerang bagi diri sendiri jika sedikit-sedikit Anda menggunakan alasan sebagai tameng dalam segala sesuatu yang tak perlu. Misalnya,Anda sedang malas pergi ke kantor dan menggunakan alasan macet atau ban kendaraan bocor. Meskipun terkesan sepele, Hal ini bisa mempengaruhi perilaku anda lainnya. Saat mendapat masalah, Alasan yang tak perlu jadi andalan.
Karna Anda selalu melarikan diri dari masalah dengan mengemukakan alasan yang di buat-buat, Sebaiknya berhati- hati. Tingkat kepercayaan orang terhadap anda bisa berkurang dan anda di pandang sebagai orang yang tidak bisa di andalkan dalam situasi genting.
Tanpa disadari, alasan membuat seseorang mematikan daya kerativitasnya karna alasan tak perlu bisa membuat orang dari masalah. Padahal,adanya masalah merangsang otak untuk bekerja lebih keras untuk mencari solusi. Otak pun menjadi semakin cerdas dan kreatif.
Sebaiknya, Jika enggan mengerjakan sesuatu dengan segudang alasan di belakangnya, Bisa jadi kemampuan Anda tak teruji dengan masalah-masalah baru dan tantangan yang beragam.
Jadi,Sebaiknya buang kebiasan anda untuk membuat alasan yang tak perlu. Sebaliknya, Biasakn putar otak untuk mencari solusi terbaik untuk problematika yang menghadang di depan mata.
Mengubah kebiasaan ini pun sebenarnya tak sulit. Anda hanya perlu menyadari bahwa kesulitan yang menimpa semua orang pada dasarnya sama, sesuai dengan kemampuannya. Jadi,tak perlu mengasihani diri sendiri bukan? Selalu ada jalan keluar di setiap permasalah. Anda hanya perlu membuka mata lebih lebar.