- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
NATO Minta Maaf Tewaskan Dua Anak


TS
Victim.of.Gip
NATO Minta Maaf Tewaskan Dua Anak
Pasukan Internasional di Afghanistan yang dipimpin NATO, ISAF meminta maaf atas terjadinya insiden penembakan yang menewaskan dua orang anak dalam sebuah operasi yang dilakukan pada hari Kamis (28/02) lalu di Provinsi Uruzgan.
Kedua anak yang masih berusia dibawah tujuh tahun itu tewas ditembak oleh helikopter milik tentara internasional karena mengira mereka bagian dari kelompok perlawanan.
Dalam pernyataannya Komandan ISAF mengatakan mereka bertanggung jawab terhadap tragedi yang terjadi tersebut.
Sejumlah pengamat mengatakan kasus tewasnya warga sipil oleh serangan pasukan internasional di Afghanistan telah memicu kemarahan pemerintah dan warga di negara itu.
Insiden serupa pernah terjadi juga pada tanggal 13 Februari lalu dan ada 10 orang warga sipil yang tewas, empat diantaranya adalah anak-anak.
Akibat sejumlah inisden tersebut Presiden Hamid Karzai telah mengeluarkan perintah kepada pasukannya untuk menghentikan permintaan bantuan serangan udara dari ISAF.
Permintaan maaf
Dalam pernyataannya yang dikeluarkan pada hari Sabtu (02/02) waktu setempat komandan ISAF, Jenderal Joseph Dunford berjanji akan melakukan sesuatu untuk membantu keluarga korban dan warga di lingkungan anak-anak yang menjadi korban salah tembak tersebut.
"Saya secara pribadi mengucapkan permintaan maaf dan duka ciita kepada keluarga anak-anak yang tewas," kata Dunford,
"Saya berkomitmen untuk memastikan bahwa kami akan melakukan hal tepat kepada keluarga korban dan lingkungan tempat dimana mereka tinggal."
Jenderal Dunford menambahkan bahwa ISAF dan penyelidik dari pihak Afghanistan telah mengunjungi desa tempat tingal anak-anak tersebut dan bertemu dengan sejumlah pemimpin lokal.
Kantor berita AFP mengatakan insiden penembakan itu melibatkan pasukan Australia, setelah sebelumnya mereka mendapat serangan dari kelompok Taliban.
"Anak-anak itu tewas dibunuh pasukan Australia, kejadian itu merupakan insiden dan bukan disengaja," kata Gubernur Uruzgan, Amir Mohammad Akhundzada seperti dikutip oleh AFP.
Dia menambahkan pasukan Australia dan ISAF sedang menyelidiki penembakan terhadap dua anak yang ketika peristiwa terjadi sedang menggambalakan ternaknya
Pasukan Australia menempatkan 1500 pasukannya di provinsi Uruzgan dan mereka ditugaskan untuk membantu pelatihan dan menjadi mentor bagi pasukan Afghanistan.
http://mobile.bbc.co.uk/indonesia/du...tan_anak_tewas
Pembunuh yg gentle. Habis membunuh minta maaf lalu membunuh lagi lalu minta maaf lagi lalu membunuh lagi.
Kedua anak yang masih berusia dibawah tujuh tahun itu tewas ditembak oleh helikopter milik tentara internasional karena mengira mereka bagian dari kelompok perlawanan.
Dalam pernyataannya Komandan ISAF mengatakan mereka bertanggung jawab terhadap tragedi yang terjadi tersebut.
Sejumlah pengamat mengatakan kasus tewasnya warga sipil oleh serangan pasukan internasional di Afghanistan telah memicu kemarahan pemerintah dan warga di negara itu.
Insiden serupa pernah terjadi juga pada tanggal 13 Februari lalu dan ada 10 orang warga sipil yang tewas, empat diantaranya adalah anak-anak.
Akibat sejumlah inisden tersebut Presiden Hamid Karzai telah mengeluarkan perintah kepada pasukannya untuk menghentikan permintaan bantuan serangan udara dari ISAF.
Permintaan maaf
Dalam pernyataannya yang dikeluarkan pada hari Sabtu (02/02) waktu setempat komandan ISAF, Jenderal Joseph Dunford berjanji akan melakukan sesuatu untuk membantu keluarga korban dan warga di lingkungan anak-anak yang menjadi korban salah tembak tersebut.
"Saya secara pribadi mengucapkan permintaan maaf dan duka ciita kepada keluarga anak-anak yang tewas," kata Dunford,
"Saya berkomitmen untuk memastikan bahwa kami akan melakukan hal tepat kepada keluarga korban dan lingkungan tempat dimana mereka tinggal."
Jenderal Dunford menambahkan bahwa ISAF dan penyelidik dari pihak Afghanistan telah mengunjungi desa tempat tingal anak-anak tersebut dan bertemu dengan sejumlah pemimpin lokal.
Kantor berita AFP mengatakan insiden penembakan itu melibatkan pasukan Australia, setelah sebelumnya mereka mendapat serangan dari kelompok Taliban.
"Anak-anak itu tewas dibunuh pasukan Australia, kejadian itu merupakan insiden dan bukan disengaja," kata Gubernur Uruzgan, Amir Mohammad Akhundzada seperti dikutip oleh AFP.
Dia menambahkan pasukan Australia dan ISAF sedang menyelidiki penembakan terhadap dua anak yang ketika peristiwa terjadi sedang menggambalakan ternaknya
Pasukan Australia menempatkan 1500 pasukannya di provinsi Uruzgan dan mereka ditugaskan untuk membantu pelatihan dan menjadi mentor bagi pasukan Afghanistan.
http://mobile.bbc.co.uk/indonesia/du...tan_anak_tewas
Pembunuh yg gentle. Habis membunuh minta maaf lalu membunuh lagi lalu minta maaf lagi lalu membunuh lagi.
0
3.6K
43


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan