sesuai judul, gw mau nyebarin info yang selama ini masih jadi perdebatan tentang defrag hardis vs kerusakan yg timbul akibat defrag..
semoga gak repost, kl repost maaf-maaf aje ye.

Pada hard disk ada dua level perintah yang dapat dioperasikan, tergantung kondisinya

1. Logical level (saat hard disk berada pada posisi terpasang di port I/O PC sbg master atau slave) disebut juga logical command - karena hanya bisa digunakan jika ada BIOS di mobo yang mengenali HDD tsb

2. Hardware level (saat proses manufacturing dan service sbg CHS mode) disebut juga vendor specific ATA command. Perintah ini tidak memerlukan campur tangan BIOS Mobo sama sekali.

Defrag : perintah logical (OS level), merapihkan alokasi cluster untuk tiap2 file di partisi yang ada. Sehingga file yang sering digunakan dapat diakses lebih cepat. mestinya jika hdd sehat 100% ---> tidak menyebabkan masalah fisik.

Format : perintah logical juga membentuk kode MBR (Boot Record dan Boot Sector) dan partisi (logical/OS level), sama halnya dengan defrag, pada HDD yg sehat 100%, hal ini tidak menurunkan kulaitas fisik hdd secara signifikan.

Yang sering menjadi masalah ialah MTBF (mean Time Between failure) pada masing2 HDD. Dimana angka MTBF ini diambil secara random. Anggapalah HDD Seagate Baracuda 7200.11 yang baru, MTBF nya ditentukan oleh vendor pada value 80,000 jam kerja atau 4,000,000 power cycle (on/off - load/unload heads).

Nilai ini diperoleh secara acak dari satu jalur produksi (tanggal yang sama) diambil sample dan diuji secara intensif menggunakan hardware khusus (Servowriter/SpinStand Test dll) Mungkin saja dari sekian puluh ribu produk tsb yang bersamaan hanya 10% yang tidak akan sanggup memenuhi kriteria MTBF yang diperoleh dari sample acak tsb. tapi paling tidak nilai MTBF dapat menjadi tolak ukur berapa lama daya tahan HDD yg kita gunakan (sbg patokan 20% saja dari nilai MTBF tsb)

celakanya jika kita memperoleh HDD dengan value MTBF di bawah 5% dari patokan vendor, sehingga tanpa kita sadari, HDD tsb sebenarnya tidak alayak digunakan. terjadi masalah saat kita melakukan formating, defrag dan lainnya....

timbul asumsi :

Defrag merusak HDD, Format keseringan merusak HDD dan lain2 nya...

padahal ini semua tidak lah 100% benar. Banyak perintah logical yang digunakan juga dapat merusak HDD jika kondisi fisik lainnya tidak memnuhi persyaratan - PSU drop di voltagS E N S O R...suhu system terlampau panas, dan lainnya

Hardware level command (manufacturer mode) hanya digunakan pada posisi "Safe Mode" atau "Vendor Mode". Untuk mencapai mode ini, HDD harus diubah konfigurasinya dari HDD secara logical (LBA/LBA48 mode) ke HDD secara Physical (pCHS mode)

Beberapa cara untuk mencapai ini, sudah di jelaskan di

teknik ini berbeda-beda di tiap model bahkan untuk vendor yang sama. Maka disebut VENDOR SPECIFIC ATA COMMAND.

Dibutuhkan tidak hanya software dan juga hardware khusus untuk menjalankan perintah2 ATA tsb. Anda juga butuh daftar perintah yang didukung pada masing2 merk, model dan firmware revision.





semoga bermanfaat