Uploaded with ImageShack.us

JAKARTA (KRjogja.com) - Adhie M Massardi, Sekretaris Jenderal Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI) menuding korupsi sudah merajalela di semua lini pemerintahan dari mulai tingkat keluarahan hingga lingkar Istana. Maka, menurutnya, harus ada perubahan yang radikal untuk menghentikan tindakan korupsi.

"Ini sudah rezim yang korup. Karena itu tidak bisa diberantas tanpa mengganti rezimnya," kata dia, Selasa (26/02/2013).

Kata dia, penggantian rezim tak bisa dilaksanakan melalui Pemilihan Umum (Pemilu). Karena, agenda lima tahunan itu juga sarat dengan tindakan mencuri uang rakyat.

"Pemerintah korup, partai politik tidak jujur, KPU juga tidak jujur. Makanya akan ada kerusakan lebih parah jika tidak ada perubahan radikal," ungkapnya.

Gerakan radikal itu bisa diwujudkan dengan cara menggerakkan rakyat dan mahasiswa. Gerakan untuk mengganti pemerintah berkuasa juga bisa ditafsirkan sebagai ekstrakonstitusi. "Karena lewat konstitusional seperti lewat Pemilu tidak mungkin," terangnya.

Untuk itu, MKRI akan menggelar aksi massa untuk menjatuhkan pemerintahan SBY-Boediono pada 25 Maret 2013. Adhie mengatakan, aksi di Jakarta dan kota besar lainnya ini akan melibatkan ribuan massa.

"Kita sudah sepakat dengan beberapa tokoh gerakan untuk menegakkan kedaulatan Negara memulai dengan proses ekstrakonstitusional," ujarnya.

Aksi ini, lanjutnya, akan terus berlanjut sampai pemerintah di bawah kepemimpinan SBY turun. Karena, menurutnya, pemerintahan saat ini sudah tidak bisa lagi dipertahankan dan jangan sampai menyelenggarakan Pemilu.

"Korupsi merajalela ada di pemerintahan SBY. Belum ada menteri yang jadi tersangka korupsi kecuali di pemerintahan SBY," pungkasnya. (Okz/Ndw)
sumber: http://krjogja.com/read/163278/ssstt...atuhkan-sby.kr

komen: ah, elah. tunggu sebentar lagi gak sabaran amat. ___