Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

jemmyrusdyAvatar border
TS
jemmyrusdy
(Ekonomi) Boediono: Meski Ekonomi Stabil, Penerimaan Pajak Masih Rendah
Boediono: Meski Ekonomi Stabil, Penerimaan Pajak Masih Rendah
Namun, pemerintah tak mau gegabah membuat kebijakan menaikkan pajak.
Spoiler for Budiono:



VIVAnews - Wakil Presiden RI, Boediono, menyatakan, meski berprestasi dengan mempertahankan stabilitas ekonominya, Indonesia masih mengalami masalah dalam meningkatkan penerimaan pajak.

"Memang ada masalah undertaxing. Saat ini, rasio pajak terhadap PDB (produk domestik bruto/PDB) untuk Indonesia sekitar 12 persen, termasuk yang terendah di Asia," ujar Boediono saat memberikan sambutan pada pembukaan "Economist Conference Indonesia Summit 2013" di Hotel Shangri-La, Jakarta, Kamis 28 Februari 2013.

Boediono memaparkan, dari jumlah angkatan kerja 117 juta orang, kurang lebih hanya seperlima yang memiliki nomor pokok wajib pajak (NPWP). "Dan hanya sebagian kecil dari mereka yang membayar pajak," kata Boediono.

Meski begitu, menurut Boediono, pemerintah tak mau gegabah dalam membuat kebijakan untuk meningkatkan penerimaan negara dari pajak. "Pasti ada banyak ruang untuk memperbaiki administrasi perpajakan dan untuk memperluas basis pajak," tuturnya.

"Saya tahu ada wacana tentang, misalnya, memaksakan pajak baru. Tapi, saya harus mengatakan bahwa pemerintah sangat menyadari yang kita butuhkan untuk bergerak maju dalam kecepatan yang terukur, agar tidak membahayakan bisnis secara keseluruhan dan iklim ekonomi," ujar Wapres.

Selain itu, terdapat masalah untuk meningkatkan kualitas belanja, termasuk rasionalisasi sistem subsidi.

Selama beberapa dekade, Boediono melanjutkan, Indonesia telah terbiasa menganut konservatisme fiskal. Kehati-hatian ini efektif membantu keuangan Indonesia bertahan untuk tidak mengalami defisit yang terlalu besar dalam ancaman krisis yang kian menggejala di beberapa negara, akibat dinamika ekonomi global.

"Defisit anggaran kita sebesar 1,2 persen dari PDB pada 2012 dan diproyeksikan menjadi 1,63 persen dari PDB pada 2013. Ini yang terendah di Asia. Utang negara kurang dari 25 persen dari PDB. Indonesia mungkin salah satu dari sedikit negara di mana kehati-hatian fiskal didukung oleh partai-partai politik dari semua spektrum," kata Boediono.

Neraca transaksi berjalan Indonesia pun, menurut Boediono, pernah mengalami rekor defisit 2,4 persen dari PDB pada 2012. Masalahnya, ekspor Indonesia yang sebagian besar ditunjang pasar komoditas, ternyata mengalami penurunan pada 2012. "Tapi, kami percaya akan bangkit kembali dalam waktu dekat," kata Boediono.

Dalam kondisi ini, menurut Boediono, amat layak jika masyarakat merasa beruntung dan puas dengan kondisi yang dialami saat ini.

"Survei menunjukkan bahwa orang Indonesia umumnya percaya diri tentang masa depan, merasa puas. Dimanjakan oleh perasaan yang baik dari pertumbuhan ekonomi stabil 6 persen per tahun dengan penurunan mantap dalam tingkat pengangguran dan kemiskinan, rata-rata orang Indonesia tidak dapat disalahkan jika mereka merasa percaya diri dan puas dalam 'domain of gains' mereka," kata Boediono.

Menurut Bodiono, sepuluh bulan menuju tahun pemilu, beberapa perubahan akan terjadi, tapi kondisi tetap stabil. Meski begitu, Boediono meyakini bahwa 2014 akan memberi harapan baru untuk menciptakan suasana dan lingkungan yang lebih kondusif.

"Saya optimistis tentang prospek itu. Indonesia akan tetap bergerak maju," kata Boediono. (art)
Spoiler for sumber:

ya iya lah pak, pemimpin nya aja kencing bediri, rakyat jelas akan kencing sambil emoticon-Ngacir
bayar pajak, pembangunan sarana apa yang sudah di dapat? gak usah yang muluk2 dulu deh, jalan aja kalau di seriusin untuk di rawat, ane yakin orang bayar pajak tidak akan sambul ngedumel.
0
1.4K
27
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan