Elly Muncul dari Reruntuhan Rumah, Nenek Njuk Histeris Gembira
Jakarta - Nenek Njuk (70) masih saja diam membisu menyaksikan reruntuhan rumahnya di pinggiran Kali Pakin, Penjaringan, Jakarta Utara, yang menimbun Elly. Njuk pasrah jika Elly akhirnya harus meninggalkan dirinya selama-lamanya.
Namun tiba-tiba saja Njuk berteriak histeris. Sebabnya, di luar dugaan tiba-tiba Elly muncul dari balik reruntuhan rumahnya.
"Elly..,Elly selamat!" teriak Njuk sambil menunjuk ke arah Elly yang langsung lari begitu keluar dari reruntuhan.
"Tangkap Elly biar tidak lari!" teriak Njuk meminta kepada beberapa tetangganya, Senin (25/2/2013).
Dengan cepat, warga langsung berupaya menangkap Elly. Dengan berbagai upaya, akhirnya Elly berhasil ditangkap. Seorang warga berhasil menangkapnya menggunakan baskom plastik yang agak besar.
Elly adalah anjing kampung berwana putih abu-abu milik Nenek Njuk. Elly sudah dianggap oleh Njuk bak anaknya. Selain Elly, nenek Njuk juga memiliki seekor anjing kampung lainnya. Etty nama anjing itu. Dua anjing ini menjadi teman setia Njuk yang hidup sebatang kara.
Kasih sayang Njuk kepada anjing kesayangannya itu terlihat begitu Elly tertangkap. Njuk memberi Elly minum.
"Elly nakal, besok besok harus dikurung," tutur Njuk yang bermasalah pada kaki kiri dan pendengarannya tersebut.
Nenek Njuk adalah salah seorang warga yang tinggal di pinggiran Kali Pakin, Penjaringan, Jakarta Utara. Pelaksanaan program Pemprov DKI untuk menormalisasi sungai di seluruh Jakarta, membuat rumah Njuk yang berukuran 4x4 meter dan seraturan rumah semi permanen lainnya di sepanjang Kali Pakin harus dirubuhkan.
Nenek Njuk hanya bisa pasrah saat menyaksikan rumah yang telah ditempatinya selama puluhan tahun itu dibongkar petugas Pemprov DKI karena menyalahi jalur hijau. Pembongkaran pemukiman ini berlangsung pukul 10.00 WIB pagi tadi dan selesai sekitar pukul 13.00 WIB.
Pembongkaran berjalan lancar tanpa perlawanan dari warga. Saat pembongkaran, sebagian warga hanya bisa menyaksikan termangu dari jarak agak jauh. Sementara sebagian lainnya berusaha mengeluarkan barang-barang berharga dari dalam rumah untuk diselamatkan.
Namun demikian, Nenek Njuk tetap menuntut ganti rugi kepada pemerintah. Njuk menolak uang ganti rugi yang diberikan Pemprov DKI sebesar Rp 1 juta. Dia juga menolak untuk dipindahkan dan memilih untuk tetap tinggal di sekitar pinggiran Kali Pakin.
"Saya minta ganti rugi Rp 5 juta. Saya tidak mau uang itu (ganti rugi Rp 1 juta), saya maunya lebih dan uang makan Rp 14 ribu sehari. Saya baru perbaiki rumah malah sudah digusur dan bayar uang pasang listrik Rp 2 juta," pinta Njuk.
sumber : [url]http://news.detik..com/read/2013/02/25/154101/2179070/10/elly-muncul-dari-reruntuhan-rumah-nenek-njuk-histeris-gembira?9922032[/url]