LivesOn, Jika Anda Mati, Anda Pun Masih Bisa Twitteran
TS
icetiramisu
LivesOn, Jika Anda Mati, Anda Pun Masih Bisa Twitteran
Spoiler for no repsol:
Quote:
AS - Sebuah agensi di London telah mengembangkan layanan yang memungkinkan Anda mengirim tweet bahkan ketika Anda sudah meninggal.
Mengusung tagline "When your heart stops beating, you'll keep tweeting" (Ketika jantung Anda berhenti berdetak, Anda akan tetap mengirim tweet), layanan yang dinamai “LivesOn” akan diluncurkan bulan Maret tahun ini.
"When your heart stops beating, you'll keep tweeting."
LivesOn bekerja dengan cara menganalisis tweet-tweet Anda sekarang. Layanan ini akan mempelajari selera, sintaks (susunan kalimat), serta hal-hal yang Anda sukai, kemudian mulai memproduksi tweet sendiri ke dalam akun LivesOn.
Selama hidup, Anda dapat memberikan umpan balik untuk menyelaraskan pemahaman layanan ini dengan hal-hal yang ingin Anda tweet sesudah meninggal.
“Seiring waktu dan perkembangan teknologi serta platform, kami akan meniru cara Anda berbicara,” terang pencipta layanan LivesOn Dave Bedwood kepada ABC News. Bedwood merupakan pengelola Lean Mean Fighting Machine, sebuah agensi periklanan di London.
Bekerja sama dengan Universitas Queen Mary, London, Bedwood mengembangkan LivesOn sebagai bentuk eksperimen intelegensi buatan.
Layanan ini juga memungkinkan Anda memilih seorang eksekutor yang dapat memutuskan apakah akun LivesOn Twitter Anda akan tetap diupdate atau tidak setelah Anda tiada. Bedwood mengatakan hal ini hanya dapat diatur ketika Anda masih hidup.
“Kami tidak menghidupkan orang dari kematian untuk mengirim tweet, seperti yang disangka beberapa orang,” ujarnya. “Kami butuh orang-orang yang masih hidup untuk membuat layanan ini berfungsi dengan cara melatih dan mengembangkan akun LivesOn mereka.”
“Ketika seseorang yang sudah cukup lama menggunakan layanan ini meninggal dunia, LivesOn akan menggantikan posisinya dengan tetap mengirim tweet sebagai sebuah versi dari diri mereka. Namun, hal ini hanya dimungkinkan dengan izin yang diberikan para pengguna sejak awal serta eksekutor LivesOn mereka —anggota keluarga atau sahabat dekat yang dapat memutuskan apakah akun akan tetap aktif atau tidak,” terang Bedwood.