i71lm4c4nAvatar border
TS
i71lm4c4n
(Anas=Anak Monas)Anas bilang terserah kalau mau digantung di Monas
Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum pasrah ketika ditanya soal pernyataan yang pernah diucapkannya, yakni siap digantung di Monas jika terbukti terlibat korupsi Hambalang. Anas hanya bisa menjawab: "Silakan tulis apa saja, terserah."

Seperti diketahui, awal Maret tahun lalu, Anas pernah menanggapi pernyataan yang pernah dilontarkan tersangka Nazaruddin dan kesaksian Mindo Rosalina Manulang di persidangan. Baik Nazaruddin maupun Mindo, mengaitkan nama Anas dalan kasus Hambalang.

Menanggapi pernyataan itu, Anas mengatakan kalau dirinya tidak terlibat dalam kasus tersebut. Bahkan, waktu itu, dia mengatakan, kalau dia terbukti melakukan tindak korupsi satu rupiah pun dalam kasus Hambalang, dia siap digantung di Monas.

Nah, saat menghadiri acara donor darah yang digelar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional dan HUT PWI, Rabu (20/2), Anas mengatakan,

"Silakan tulis apa saja boleh," kata dia menjawab pertanyaan wartawan soal apakah dia benar-benar siap di gantung di Monas.

Tak hanya itu, politikus asal Madiun, Jawa Timur ini juga menjawab agak sinis ketika ditanya lagi, apakah dia siap dinyatakan bersalah jika terbukti melakukan tindak korupsi.

"Sekarang saya balik tanya, Anda berharap itu ya? Ya itu jawaban saya," pungkas Anas sembari meninggalkan kantor PWI Jawa Timur di Jalan Apsari, Surabaya menuju mobil Alphard warna hitam bernopol B 999 ALD yang terparkir di halaman gedung.
Masihkah Anas Siap Digantung di Monas?

Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum menjalani pemeriksaan terkait kasus Proyek Hambalang di Komisi Pemberantasan Korupsi, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (27/6/2012). Oleh mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin, Anas disebut turut terlibat dalam proyek senilai Rp. 2,5 triliun tersebut.


KOMPAS.com — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) secara resmi menetapkan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi proyek Hambalang, Jumat (22/2/2013). Anas diduga menerima pemberian hadiah berupa Toyota Harrier terkait Hambalang. KPK telah memulai penyelidikan aliran dana Hambalang ini sejak pertengahan tahun lalu.

Kira-kira setahun lalu, tepatnya 9 Maret 2012, ketika nama Anas mulai dikaitkan dalam kasus ini, ia menegaskan bahwa dirinya tak terlibat. Bahkan, Anas menyatakan siap digantung di Tugu Monas jika ia menerima uang satu rupiah pun dari proyek Hambalang (Baca: Anas: Satu Rupiah Saja, Gantung Saya di Monas).

"Saya yakin. Yakin. Satu rupiah saja Anas korupsi di Hambalang, gantung Anas di Monas," ujar Anas di Kantor DPP Demokrat, Jakarta Pusat, Jumat (9/3/2012).

Nama Anas dikaitkan dalam kasus ini setelah adanya pernyataan yang dilontarkan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin. Saat itu, Anas menuding apa yang dikatakan Nazaruddin hanya karangan.

"Saya tegaskan, ya, KPK sebetulnya tidak perlu repot-repot mengurus soal Hambalang. Mengapa? Karena itu, kan, asalnya ocehan dan karangan yang tidak jelas. Ngapain repot-repot," ujarnya.

Sebelumnya, Nazaruddin menyebut Anas menggelontorkan uang sebesar 7 juta dollar AS terkait pemenangannya sebagai Ketua Umum DPP Demokrat dalam rapat koordinasi nasional partai yang berlangsung di Bandung, Jawa Barat. Uang itu, kata Nazaruddin, diperoleh Anas dari proyek Hambalang (Baca: Rekam Jejak Anas Urbaningrum di Skandal Hambalang)

Pengambilan uang proyek itu berasal dari PT Adhikarya, pelaksana proyek Hambalang sebesar Rp 50 miliar dan Rp 20 miliar dari Adi Saptinus, anggota staf dari perusahaan tersebut. Mantan anggota DPR itu mengaku tahu betul soal keterlibatan Anas dalam proyek Hambalang.

Nazaruddin juga menunjukkan fotokopi kuitansi yang menjadi bukti adanya uang 7 juta dollar AS tersebut. Uang tersebut, lanjutnya, dibagi-bagi kepada sekitar 325 Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat yang memilih Anas.
sumber:http://nasional.kompas.com/read/2013/02/22/19262498/Masihkah.Anas.Siap.Digantung.di.Monas.

Nazaruddin: Anas Akan Digantung di Monas
JAKARTA, KOMPAS.com— Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin masih tetap menyatakan keyakinannya bahwa Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum menerima uang terkait proyek pusat pelatihan olahraga Hambalang, Jawa Barat. Nazaruddin berani menjamin bahwa Anas yang mengatur proyek tersebut. Bahkan, Nazar mengaku siap sumpah pocong untuk membuktikan pernyataannya itu.

"Anas akan digantung, pasti. Anas kalau benar-benar yang seperti itu dia akan digantung di Monas karena dia memang menerima. Saya menjamin di atas 100 persen benar Anas yang mengatur dan menerima proyek Hambalang. Saya garansi 100 persen," kata Nazaruddin di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin (12/3/2012).

Pernyataan Nazaruddin itu menanggapi pernyataan Anas Urbaningrum pada akhir pekan lalu yang kembali membantah dugaan keterlibatannya dalam proyek Hambalang. Anas bahkan menyatakan berani digantung di Monas jika terbukti ia menikmati "uang haram" satu rupiah pun.

"Saya yakin. Yakin. Satu rupiah saja Anas korupsi di Hambalang, gantung Anas di Monas," ujar Anas.

Ia juga mengatakan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak perlu repot-repot mengurusi kasus Hambalang tersebut karena kasus itu hanya isu yang beredar di publik. Anas menganggap pernyataan Muhammad Nazaruddin yang pertama kali menyebutnya terlibat dalam kasus itu sebagai ocehan dan karangan semata.

Menurut Nazaruddin, bukti Anas menerima uang Hambalang teramat jelas. Kalau tidak menerima uang Hambalang, katanya, Anas tidak mampu membagi-bagikan uang kepada 23 Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat untuk pemenangannya dalam Kongres Partai Demokrat 2010 di Bandung.

"Sekarang dari satu DPC, Jawa Tengah, sudah ke Tim Pengawas Demokrat. Itu hampir 23 DPC. Bayangkan, kalau 10.000 dollar AS, berapa? Dari Kalsel itu kemarin ke Timwas Demokrat, amplopnya masih ada. Itu 10.000 sampai 15.000 dollar AS. Itu semua dari DPC Kalsel diserahkan ke Timwas dan amplopnya masih ada, itu uangnya dari mana?" papar Nazaruddin.

Apalagi, katanya, orangtua Anas bukanlah miliuner yang mampu menyokong dana pemenangan Anas.

"Maaf ini, saya enggak mau menyinggung pribadi Mas Anas. Apakah orangtuanya miliuner, apakah orangtua saya miliuner? Dari mana uangnya, ini, kan, fakta," kata Nazaruddin yang juga terdakwa kasus dugaan suap wisma atlet SEA Games 2011 ini.

Nazaruddin juga mengatakan, Anas berjasa dalam mengurus sertifikat lahan Hambalang yang bermasalah hampir tiga tahun. Anas, katanya, meminta bantuan Kepala Badan Pertanahan Nasional Joyo Winoto melalui anggota Komisi II DPR, Ignatius Mulyono.

"Setelah Anas ngomong sama BPN, baru keluar sertifikat itu," ujar Nazaruddin.

Setelah urusan sertifikat tanah selesai, lanjutnya, proyek Hambalang itu diserahkan ke PT Adhi Karya yang bersedia memenuhi commitment fee yang ditentukan.

"Aturannya, proses tender, kan, aturannya PT DGI, tetapi karena waktu kongres yang siap memenuhi (dana) itu Adhi Karya melalui Tubagus lewat Mahfud, lalu dikasih ke Yulianis dibawa ke Bandung, saya yang bagi-bagi ke teman-teman DPC," paparnya.

Kasus dugaan korupsi pembangunan pusat pelatihan olahrahga Hambalang tengah diselidiki Komisi Pemberantasan Korupsi. Rencananya, KPK akan memeriksa Anas terkait penyelidikan kasus ini. Dalam beberapa kesempatan, Anas membantah menerima uang dan terlibat proyek Hambalang.
sumber:http://nasional.kompas.com/read/2012/03/12/11491834/Nazaruddin.Anas.Akan.Digantung.di.Monas

Wah banyak yang ngarepin nih anak supaya digantung keknya....
Diubah oleh i71lm4c4n 22-02-2013 16:41
0
11.1K
160
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan