TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menilai sosok Gubernur Joko Widodo sebagai bosnya kurang galak saat pergantian pejabat yang memble bekerja. "Pak Gubernur masih baik hati. Orang dicopot masih dikasih jabatan. Kalau saya, suruh nongkrong sendiri tidak dikasih kerjaan," ujarnya, Ahad sore, 17 Februari 2013.

Ketegasan seorang pemimpin wajib dilakukan untuk satu wilayah terhormat sebagai ibu kota negara, seperti Jakarta. Bahkan politikus Gerinda ini berani menanggung akibat jika anak buahnya mengambil langkah hukum buah dari ketegasannya. "Paling kami di PTUN, ya, saya ladenin saja," ujarnya.

Ahok mengancam, jika pejabat baru yang dipilihnya masih lamban dalam mengurusi persoalan rakyat Jakarta, pencopotan tanpa jabatan adalah jawabannya. "Bukan enam bulan, tapi saya kasih tiga bulan, saya ganti, gampang kan," katanya.

Ia siap mempromosikan jabatan bagi pegawai yang memiliki kinerja bagus meskipun golongan masa kerjanya belum memenuhi untuk memikul jabatan selaku pejabat negara. "Kalau ganti yang 4B belagu, saya ganti 4A, 4B bagaimana? Kasih tidak ada jabatan pinggirin sajalah," ujarnya tanpa ragu.

Pekan lalu, pasangan pengganti Gubernur Fauzi Bowo itu mulai menancapkan taringnya dalam pemerintahan DKI Jakarta. Gaya blusukan dan berbagi peran antara Jokowi dan Ahok mampu menangkap kelemahan pegawainya yang malas turun menghadapi warga. Tak tanggung-tanggung, 20 jabatan selevel kepala dinas, wali kota, dan kepala bagian dirotasi untuk menempati posisi yang baru dan menyingkirkan pejabat yang tidak berkompeten.

Sumber

Semoga perkataan Ahok bukan pertanda untuk saling merasa hebat di Jakarta karena bisikan2 orang disebelahnya Ahok, secara PDIP dan Gerinda kurang akur saat ini, Ahok sudah mulai kelihatan aslinya loncat sana sini ngejar ambisi....


( Tanggapan Dari Jokowi ) Jokowi Akui Kalah Galak Dibanding Basuki



JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengakui dirinya kalah galak dibandingkan dengan wakilnya, Basuki Tjahaja Purnama. Namun begitu, ia monolak bila sikapnya yang lembut dianggap mengurangi ketegasannya pada semua bawahan.

"Saya memang enggak galak kok, tapi besok langsung hilang, gitu saja. Saya enggak pernah marah, tapi langsung hilang (pejabatnya dicopot), gitu saja," kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Senin (18/2/2013).

Mantan Wali Kota Surakarta ini menyampaikan, dirinya lebih suka sedikit lunak dalam memimpin. Aturan main tetap berlaku, berikut sanksi, tanpa perlu membayar kesalahan atau kinerja buruk bawahan dengan cara memarahi.

"Ya, memang lunak. Kalau di pegawai negeri ya memang harus seperti itu, enggak kayak di swasta, copot langsung tendang hilang. Enggak bisa seperti itu," ujarnya.

Karakter Jokowi dan Basuki memang cukup berbeda dalam memimpin Jakarta. Jokowi terbilang lembut dan lunak namun tetap tegas, sedangkan Basuki terkenal dengan gayanya yang keras.

Dalam beberapa kesempatan, Jokowi lebih memilih pergi, atau menegur dengan baik jika ada bawahannya yang tak disiplin dalam bekerja. Sedangkan Basuki memilih melakukan cara sebaliknya. Atas dasar itu, Basuki menilai Jokowi kalah galak dibanding dirinya.

Sumber

Emang keterlaluan si Ahok mah udah mulai ngunjak kayaknya atau mungkin settingan partai ..

Maksud ane bikin thread adalah komentar2 seperti ini tidak harus diungkapkan di media tau sendiri kan media demen banget mlintir sana mlintir sini...

Ane cuman pengen mereka pada rukun saling kerjasama, karena percuma pada pinter atau tegas gak tegas kalau gak akur gak akan membawa perubahan buat Jakarta..

Ada yang bilang kalau ada dua orang yang sama salah satunya gak kepakai, mereka adalah cocok tapi tetep harus hati2 ama bisikan2 gaib di kanan kiri,..