- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[DIBILANG MIRIP ORDE BARU] Jokowi Diminta Beberkan Alasan Pencopotan Walikota Jaksel


TS
OmotomO
[DIBILANG MIRIP ORDE BARU] Jokowi Diminta Beberkan Alasan Pencopotan Walikota Jaksel
Quote:
Original Posted By OmotomO►DPRD Minta Jokowi Jelaskan Penggeseran Anas dari Wali Kota Jaksel
Ray Jordan - detikNews
Jakarta - - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menggeser Anas Effendi dari jabatan sebagai Wali Kota Jakarta Selatan menjadi Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah. Langkah Jokowi ini pun lantas menuai kritik dari Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Lulung Lunggana.
Lulung mengatakan hingga saat ini Jokowi masih belum menjelaskan secara terbuka alasannya mencopot Anas Effendi. Hal ini mengingatkan kembali kepada rezim Orde Baru, di mana pejabat bisa diturunkan atau dicopot tanpa alasan yang jelas.
"Mengangkat dan mencopot pejabat di Pemprov DKI memang hak prerogratif Gubernur. Namun kalau caranya seperti ini, tidak bagus untuk pendidikan demokrasi di Jakarta. Sama halnya dengan zaman Orde Baru, dan ini tidak sesuai dengan alam demokrasi saat ini," ujar Lulung saat berbincang dengan detikcom, Rabu (20/2/2013).
Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini juga mempertanyakan ketidakhadiran Anas Affendi saat pengambilan sumpah jabatan di Balai Kota DKI. Hal ini kemudian menimbulkan pertanyaan apakah Anas mengetahui dirinya dicopot atau tidak.
"Kenapa pada saat dicopot Anas tidak hadir. Akhirnya timbul pertanyaan, apakah Anas mengetahui dirinya akan dicopot atau tidak," katanya.
Lulung mengatakan biasanya di dalam memecat atau menggeser pejabat, dilihat berdasarkan kinerjanya. Diakui Lulung, kinerja Anas selama menjabat sebagai Walikota Jakarta Selatan sangat baik dan berprestasi.
"Buktinya, Anas bisa membangun Jaksel dengan baik. Di antaranya, penataan bangunan dan penertiban PKL cukup bagus, taman kota juga disulap menjadi indah serta nyaman bagi warga Jaksel, seperti taman Ayodia. Selain itu, ada jalur sepeda yang tidak ada di wilayah lain," jelasnya.
"Secara pribadi, sebagai warga Betawi saya tidak terima pencopotan Anas yang dilakukan tanpa alasan yang jelas. Jadi, sekali lagi kami di dewan menyimpan pertanyaan besar dalam pecopotan Anas," tambahnya.
Ray Jordan - detikNews
Jakarta - - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menggeser Anas Effendi dari jabatan sebagai Wali Kota Jakarta Selatan menjadi Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah. Langkah Jokowi ini pun lantas menuai kritik dari Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Lulung Lunggana.
Lulung mengatakan hingga saat ini Jokowi masih belum menjelaskan secara terbuka alasannya mencopot Anas Effendi. Hal ini mengingatkan kembali kepada rezim Orde Baru, di mana pejabat bisa diturunkan atau dicopot tanpa alasan yang jelas.
"Mengangkat dan mencopot pejabat di Pemprov DKI memang hak prerogratif Gubernur. Namun kalau caranya seperti ini, tidak bagus untuk pendidikan demokrasi di Jakarta. Sama halnya dengan zaman Orde Baru, dan ini tidak sesuai dengan alam demokrasi saat ini," ujar Lulung saat berbincang dengan detikcom, Rabu (20/2/2013).
Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini juga mempertanyakan ketidakhadiran Anas Affendi saat pengambilan sumpah jabatan di Balai Kota DKI. Hal ini kemudian menimbulkan pertanyaan apakah Anas mengetahui dirinya dicopot atau tidak.
"Kenapa pada saat dicopot Anas tidak hadir. Akhirnya timbul pertanyaan, apakah Anas mengetahui dirinya akan dicopot atau tidak," katanya.
Lulung mengatakan biasanya di dalam memecat atau menggeser pejabat, dilihat berdasarkan kinerjanya. Diakui Lulung, kinerja Anas selama menjabat sebagai Walikota Jakarta Selatan sangat baik dan berprestasi.
"Buktinya, Anas bisa membangun Jaksel dengan baik. Di antaranya, penataan bangunan dan penertiban PKL cukup bagus, taman kota juga disulap menjadi indah serta nyaman bagi warga Jaksel, seperti taman Ayodia. Selain itu, ada jalur sepeda yang tidak ada di wilayah lain," jelasnya.
"Secara pribadi, sebagai warga Betawi saya tidak terima pencopotan Anas yang dilakukan tanpa alasan yang jelas. Jadi, sekali lagi kami di dewan menyimpan pertanyaan besar dalam pecopotan Anas," tambahnya.
Quote:
Jokowi Diminta Beberkan Alasan Pencopotan Walikota Jaksel
akarta - - Langkah Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) untuk merotasi Anas Effendi dari Walikota Jakarta Selatan menjadi Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah dirasa kurang tepat. Keputusan Jokowi terhadap Anas dinilai mirip gaya kebijakan Orde Baru.
"Yang dialami Anas itu demosi (penurunan jabatan) namanya. Cara seperti ini seperti zaman Orde Baru saja, ditutup-tutupi alasannya," kata pengamat perkotaan Danang Priatmodjo kepada detikcom, Minggu (17/2/2013).
Danang mengungkapkan, pergantian jabatan Anas Effendi tidak disertai alasan yang terbuka dari Pemprov DKI Jakarta. Apa yang terjadi dengan Anas mengingatkannya kepada era Orde Baru, pejabat bisa diturunkan atau dicopot tanpa alasan yang jelas.
Menurut Danang, kinerja Anas sebagai Walikota Jakarta Selatan tidak bisa dikatakan buruk. Jakarta Selatan telah dibawa Anas ke tingkatan yang lebih unggul dibanding Kotamadya lainnya di Ibu Kota. Anas tidak pantas untuk dikenai demosi.
"Jaksel itu penertiban bangunannya cukup bagus. Selain itu, ada jalur sepeda yang tidak ada di wilayah lain, dan Walikota Jaksel (Anas) sudah cukup baik lah. Lain halnya dengan Kepala Dinas PU, dia demosi juga, tapi kita tahu dia memang banyak kelemahan," ujar Danang.
Jokowi sempat mengemukakan alasan rotasi yang dikenakan pada Anas. "Kinerjanya bagus kok, ini karena memang jabatan di bagian arsip kosong. Ini kan yang di bagian arsip orangnya sudah pensiun," alasan
Jokowi menjawab pertanyaan wartawan.
[url]http://news.detik..com/read/2013/02/18/091816/2172504/10/jokowi-diminta-beberkan-alasan-pencopotan-walikota-jaksel?9911012[/url]
akarta - - Langkah Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) untuk merotasi Anas Effendi dari Walikota Jakarta Selatan menjadi Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah dirasa kurang tepat. Keputusan Jokowi terhadap Anas dinilai mirip gaya kebijakan Orde Baru.
"Yang dialami Anas itu demosi (penurunan jabatan) namanya. Cara seperti ini seperti zaman Orde Baru saja, ditutup-tutupi alasannya," kata pengamat perkotaan Danang Priatmodjo kepada detikcom, Minggu (17/2/2013).
Danang mengungkapkan, pergantian jabatan Anas Effendi tidak disertai alasan yang terbuka dari Pemprov DKI Jakarta. Apa yang terjadi dengan Anas mengingatkannya kepada era Orde Baru, pejabat bisa diturunkan atau dicopot tanpa alasan yang jelas.
Menurut Danang, kinerja Anas sebagai Walikota Jakarta Selatan tidak bisa dikatakan buruk. Jakarta Selatan telah dibawa Anas ke tingkatan yang lebih unggul dibanding Kotamadya lainnya di Ibu Kota. Anas tidak pantas untuk dikenai demosi.
"Jaksel itu penertiban bangunannya cukup bagus. Selain itu, ada jalur sepeda yang tidak ada di wilayah lain, dan Walikota Jaksel (Anas) sudah cukup baik lah. Lain halnya dengan Kepala Dinas PU, dia demosi juga, tapi kita tahu dia memang banyak kelemahan," ujar Danang.
Jokowi sempat mengemukakan alasan rotasi yang dikenakan pada Anas. "Kinerjanya bagus kok, ini karena memang jabatan di bagian arsip kosong. Ini kan yang di bagian arsip orangnya sudah pensiun," alasan
Jokowi menjawab pertanyaan wartawan.
[url]http://news.detik..com/read/2013/02/18/091816/2172504/10/jokowi-diminta-beberkan-alasan-pencopotan-walikota-jaksel?9911012[/url]
jaman serba transparan
meskipun itu hak prerogratif gubernur - spt ketika presiden mencopot mentri
sebagai rakyat dan atas nama demokrasi boleh dong kita tau alasannya

Diubah oleh OmotomO 20-02-2013 00:45


tien212700 memberi reputasi
1
9.9K
Kutip
144
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan