SUMENEP- Puluhan mahasiswa mengamuk saat menggelar unjuk rasa menuntut kejelasan kabar nikah siri Bupati Sumenep dengan seorang pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kantor Pemerintah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.

Sekira 50 mahasiswa terlibat aksi saling dorong dengan puluhan aparat Kepolisian yang berjaga di depan Kantor Pemkab Sumenep di Jalan dr Cipto, Kelurahan Pajagalan. Pengunjuk rasa marah, karena Bupati Sumenep, Busyro Karim, menolak menemui mereka.

Para mahasiswa meminta kejelasan kabar di masyarakat tentang pernikahan siri Busyro dengan seorang pelajar SMA di Sumenep. Bahkan, kabarnya pelajar tersebut telah hamil.

“Kami ingin klarifikasi tentang nikah siri bupati dengan anak di bawah umur yang saat ini dikabarkan telah hamil. Bupati juga dikabarkan pada 16 Februari akan ke Mataram untuk melangsungkan pernikahannya,” kata koordinator aksi, Massari, Selasa (12/2/2013).

Selain itu, pengunjuk rasa juga meminta penjelasan tentang acara mandi bersama di Taman Sare, sebuah tempat pemandian Puteri Raja Sumenep, dengan artis Ayu Azhari, beberapa bulan silam.

Mahasiswa menilai, mandi bersama dengan perempuan tersebut tidak sepantasnya dilakukan seorang bupati yang berlatar belakang tokoh agama.

“Sekarang sudah beredar foto dan video bupati yang sedang mandi dan itu tidak layak dilakukan oleh publik figur,”tambahnya.

Kericuhan antara pengunjuk rasa dan petugas keamanan berakhir, setelah Kabag Humas Pemkab Sumenep, Abdul Kahir, menemui mereka.

Kahir mengatakan, bupati tidak bisa menemui mahasiswa karena berada di Surabaya untuk menemani ayahnya di rumah sakit. Sementara mengenai mandi di Taman Sare, menurutnya adalah hal yang biasa karena banyak orang yang menyaksikan.

Namun, Kahir enggan menjelaskan tentang nikah siri dan kabar rencana bupati yang akan melangsungkan pernikahan lagi dengan seorang perempuan asal Mataram. Usai ditemui Humas Pemkab Sumenep, pengunjuk rasa membubarkan diri dengan tertib.
(Sindo TV / Abdul Rahem / tbn)

okezone

masalah nikahnya mah masih menunggu konfirmasi