Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

BERlSlKAvatar border
TS
BERlSlK
Pengakuan blak-blakan ayam kampus: "Maharany dapat Rp 10 juta itu mah kemurahan "
Pengakuan blak-blakan ayam kampus: "Maharany dapat Rp 10 juta itu mah kemurahan "
Camelita. ©2013 Merdeka.com/Didi Syafridi

Fenomena ayam kampus marak diperbincangkan lantaran ikut diciduknya Maharany Suciyono (20) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Hotel Le Meridien, beberapa waktu lalu. Maharany ditangkap bersama Ahmad Fathanah, orang terdekat mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Luthfi Hasan Ishaaq.

Maharany mengaku telah menerima uang sebesar Rp 10 juta dari Ahmad Fathanah. Untuk apa uang itu?

Rany mengaku hanya untuk perkenalan. Namun persepsi negatif terlanjur muncul, di masyarakat.


Camelita (bukan nama sebenarnya), mahasiswi yang menyambi sebagai 'ayam kampus' menilai uang Rp 10 juta itu tidak lah terlalu bombastis.

"Oh yang Maharany dapat Rp 10 juta itu mah kemurahan. Teman aku saja ada yang suka dipesan pejabat, sekarang dia sudah bisa beli rumah di BSD," ucap Camelita, Kamis (7/2) malam.

Camelita yang sudah bergelut di dunia ini sejak 2010, mengaku memasang tarif Rp 2-3 juta untuk short time.

"Tapi short time di sini dalam artian cuma sebatas nemenin makan sambil ngobrol doank yah. Ya paling tiga sampai empat jam," tutur Camelita.

"Tapi, kalau aku sih membatasi diri, dalam artian aku enggak mau sampai kebablasan. Jadi paling nemenin makan, karaoke atau kalau si om lagi mau 'kenceng' ya udah aku temenin," tambah Camelita.

Sekadar informasi, kata 'kenceng' di kalangan mereka diartikan sebagai keadaan di mana seseorang sedang dalam pengaruh obat-obatan terlarang dan biasanya hal tersebut dilakukan di club malam.

Camelita sendiri mengaku selektif memilih teman kencan. Jika ada pria yang mengajak lebih dari sekadar berkencan, maka dia akan memasang tarif tinggi. Itupun tidak semua dilayani karena ada kriteria-kriteria fisik yang harus dipenuhi.

"Kalau sampai nemenin tidur Rp 8 juta. Tapi saya maunya yang usianya 35-an lah, jadi tidak terlalu tua," ucap wanita bertinggi 167 cm itu.

Camelita mengaku sebenarnya berasal dari keluarga yang lumayan berada. Namun, karena tuntutan pergaulan dan juga eksistensi, dirinya nekat menjalani profesi sampingan sebagai 'ayam kampus'.

"Orang tua dua-duanya sih kerja. Biaya hidup juga cukup lah. Tapi ya itu balik lagi karena pergaulan," ucap anak pertama dari dua bersaudara ini.

"Makanya, karena orang tua aku masih berkecukupan itu yang membuat aku nggak terlalu fokus nyari 'pesenan'. Aku kan kadang juga jadi model, suka ikut pemotretan, terus suka jadi SPG (Sales Promotion Girl) event. Ya kalau nyari 'pesenan' lumayan deh dapet buat isi paket BB," canda Camelita sambil tertawa lepas.

Dengan profesinya ini, Camelita bisa membiayai kuliahnya sendiri. "Memang sih ya nggak munafik juga, karena sering 'dipesen' itu makanya aku jadi berani buat bayar kuliah sendiri. Kalau ngandelin model sama SPG event ya belum ketutup soalnya kan aku kalau belanja suka kalap. Jadi paling ya itu, duit hasil dari 'klien' abis buat bayar kuliah ya sama buat biaya hidup, kayak belanja deh contohnya," pungkas Camelita.

merdeka

Quote:



Camelita pun tidak memungkiri, alasan dirinya mau menjadi ayam kampus untuk membeli sejumlah barang. Atau dengan kata lain agar bisa mempunyai segala barang yang branded dan up to date.

"Ya enggak munafik juga sih ya aku, awalnya juga karena mau beli gadget yang baru-baru. Sementara kan kalau minta sama orang tua nggak enak," ucap Camelita sambil memoleskan bedak ke wajahnya yang mulus.

Namun, perempuan berkulit sawo matang tersebut tidak selalu mencari uang dengan 'menemani' para lelaki hidung belang yang memesannya. Di samping kuliah dan menjadi ayam kampus, Camelita berprofesi sebagai salah satu model majalah Ibu Kota.

"Aku itu sebetulnya nggak sering-sering banget 'nemenin'. Kan aku juga ikut modeling di salah satu agency. Aku juga enggak sampe jadi gadun pejabat-pejabat kok," ucap Camelita lagi.

Untuk diketahui, 'gadun' merupakan istilah para ayam kampus yang berarti menjadi simpanan seorang pria hidung belang yang sudah beristri. Sementara itu, terkait untuk 'memasarkan' dirinya, Camelita mengaku hal tersebut dilakukan dari mulut ke mulut.

"Dari mulut ke mulut, biasanya om-om itu tahunya. Ya itu balik lagi ke pergaulan. Kan nanti dari salah satu teman kita yang punya link ke om-om yang mau mesan itu kasih tahu ke kitanya, habis itu kalau kita udah setuju, semua udah deal dari tempat sampai bayarannya ya baru deh buat janji ketemuan," papar Camelita.

Camelita pun tidak sembarang dalam memilih siapa pria hidung belang yang akan ia temani. Wanita kelahiran 1992 ini mengaku termasuk tipe yang selektif dalam memilih pria yang akan ia temani.

"Haduh, emang butuh duit tapi nggak sembarangan juga kali ah nerimanya. Aku tuh selektif. Nggak juga laki yang berperawakan bapak-bapak gitu aku temenin. Aku tuh lebih milih ke eksmud-eksmud (eksekutif muda), yaa yang usianya nggak lebih dari 45-an deh. Tapi kalau lebih dari itu juga nggak apa-apa asal good looking aja gitu tuh," cerita Camelita sambil sibuk memainkan BlackBerry ber-casing merah miliknya.

merdeka

Pengakuan blak-blakan ayam kampus: "Maharany dapat Rp 10 juta itu mah kemurahan "
Camelita. ©2013 Merdeka.com/Didi Syafridi
Diubah oleh BERlSlK 09-02-2013 22:53
0
30K
214
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan