innokribowAvatar border
TS
innokribow
(CETAR) Yusuf Supendi : "2014, PKS Hancur Lebur"


Yusuf Supendi: "2014, PKS Hancur Lebur"

Yusuf menunjuk Hilmi, Luthfi, dan Anis sebagai biang keroknya.

VIVAnews - Ditangkapnya mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera, Luthfi Hasan Ishaaq, karena kasus dugaan suap impor daging sapi membuat publik kembali menyimak peringatan dari Yusuf Supendi, pendiri Partai Keadilan --cikal bakal PKS.

Selaku generasi pertama partai itu, Yusuf dan rekannya pernah berjasa besar membentuk semacam "enclave" kelompok intelektual, yang lalu menjadi kader-kader partai di kampus. Mereka kerap disebut kelompok harakah. Dia juga pelopor gerakan tarbiyah yang menjadi pioner terbentuknya PKS.

Yusuf terlibat intens dengan partai itu. Dia turut mendirikan Yayasan Ma'had Al Hikmah di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, yang pernah menjadi markas besar PKS.

Tapi, pengabdiannya "terhenti" ketika Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminuddin, mengeluarkan Surat Keputusan pemecatan dirinya pada 29 Desember 2009. Yusuf menilai itu tindakan sepihak. Ia pun mengajukan gugatan hukum.

Kritiknya kerap membuat merah muka para elit partai, meskipun dia mengenal baik mereka semua. Hilmi Aminuddin, misalnya, pernah bersama Yusuf menuntut ilmu di Saudi Arabia waktu mereka berdua masih belia. Luthfi Hasan Ishaaq adalah murid, dan Anis Matta diakui Yusuf sebagai mahasiswanya. 

Dia dengan lugas membongkar borok di partai itu, terutama sejak berganti baju dari Partai Keadilan menjadi PKS. Semua kritiknya pada elite PKS, termuat dalam buku "Replik Pengadilan, Yusuf Supendi Menggugat Elite PKS" yang diterbitkan Penerbit Komunitas Bambu, Jakarta, tahun lalu.

Tertangkapnya Luthfi kini seakan membenarkan apa yang dicemaskan oleh Yusuf tentang kondisi internal partai itu. Ditemui VIVAnews di kediamannya, Jalan Lapan V, Pekayon, Jakarta Timur, Minggu 3 Februari 2013, pria berambut putih ini tampak bersahaja dengan sarung dan kemeja batik. Suaranya tenang, dan terukur. Lalu apa kata Yusuf soal nasib partai itu di tangan Anis Matta kelak. Simak petikan wawancara itu:

Anis Matta terpilih sebagai Presiden PKS yang baru. Banyak suara yang skeptis dia bisa mengubah partai itu lebih baik. Pendapat Anda?

Kamis (31/1) malam sebelum ada keputusan Anis terpilih, saya menyatakan, bila petinggi PKS berpikir untuk kemaslahatan dakwah, dan masa depan partai, seharusnya memilih Dr Hidayat Nur Wahid. Tapi bila berdasarkan kepentingan, maka yang akan dipilih adalah Anis Matta. Ternyata, penentuan Anis Matta ini bukan melalui Majelis Syuro, tapi melalui Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP) yang berisi 6 orang, termasuk Luthfi. Karena Luthfi ditahan maka Lutfhi tak ikut. Hanya lima orang. Yang lima orang ini, tiga orang yakni Hilmi, Luthfi, dan Anis Matta, tiga sejoli yang tidak bisa terpisahkan.

Saya pribadi tahu skandal kejahatan demi kejahatan, dan saya sudah tulis 8 kejahatan PKS. Macam-macam kejahatan, di antaranya termasuk kejahatan dalam rangka nyari duit. Saya sudah melaporkan ke KPK. Ketika itu saya laporkan bahwa Anis Matta telah melakukan penggelapan uang Rp10 miliar pada tahun 2008 terkait Pemilukada (DKI) Adang Daradjatun. Ini bisa dibilang bagian kejahatan. Sebanyak Rp40 miliar diserahkan Adang, diambil 1 koper oleh Anis Matta berisi Rp10 miliar.

Ketika panitia pemilukada butuh uang, ditanyakan mana lagi uang pemilukada. Setelah didesak-desak ternyata diambil sama Anis Matta. Akhirnya Dewan Syariah Wilayah DKI melakukan investigasi, setelah dilakukan investigasi terjadilah pembelaan PKS atas Anis Matta. Saya tidak sebut ini korupsi, tapi
penggelapan. Kenapa dilaporkan ke KPK? Sebab dia pejabat negara, anggota DPR. Itu bagian kejahatan, termasuk juga pada saat itu saya laporkan Hilmi Aminudin, ketua Majelis Syuro, rajin terima setoran. Lihat bantahan elit PKS di sini.

Berarti praktik korupsi seperti itu sudah lama terjadi?

Itulah yang saya katakan. Padahal di dalam partai ini terdapat ulama-ulama. Saya sudah kritik keras, tapi ulama-ulama di dalam partai tidak berkutik menghadapi skandal Hilmi, skandal Luthfi, Anis Matta, tidak bisa ngomong. Makanya bahasanya saya bilang membiarkan kemungkaran berlarut.

Kenapa para ulama di elite partai itu tak bisa berkutik?

Hilmi kan keras, radikal, karena dia orang NII. Kemudian teman-teman ini ada dua kemungkinan. Pertama, cari aman, lalu cari selamat. Dan kedua, takut terancam masa depannya. Jadi lebih baik mereka bungkam.

Karena itu, saya katakan, penetapan Anis Matta ini penetapan tergesa-gesa. Tergesa-gesa itu merupakan perbuatan setan. Itu didominasi kepentingan politik praktis. Coba kalau bersabar, mungkin dilakukan munas, musyawarah darurat dan seterusnya. Paling tidak dikumpulkanlah seluruh anggota Majelis Syuro, dibahas tentang Luthfi bukan dengan DPTP yang tinggal 5 orang itu.

Saya sudah bikin pernyataan, lebih tepat kalau yang dipilih Dr Hidayat Nur Wahid. Tapi kalau dikatakan paling tepat juga tidak. Bahasa saya relatif, agak relatif layak Dr Hidayat Nur Wahid menjadi Presiden. Kenapa relatif layak, karena Dr Hidayat juga sudah banyak berubah.

Tapi bukannya aturan AD/ART tak membolehkan kader yang sudah pernah jadi presiden, dipilih jadi presiden lagi?

Nggak ada aturannya, masih bisa. AD/ART yang mana? Mereka sekarang pilih orang berdasarkan rekayasa, bukan hati nurani.

Dengan kondisi kerusakan sekarang, apakah Anis mampu mendongkrak citra partai?

Saya katakan kondisi PKS ini tidak ubahnya seperti ikan dalam kolam sabun. Bisa dibayangkan ikan dalam kolam sabun, mabuk. Karena itu pertanyaan saya, apakah Anis Matta mampu menyelamatkan ikan yang dalam kolam sabun itu. Saya kira tidak akan mampu.

Anda pernah mengatakan tak kaget kalau Luthfi Hasan ditangkap KPK. Mengapa?

Kenapa kaget, saya sama sekali tidak kaget karena sudah dua jilid kasus impor daging sapi ditulis majalah Tempo. Jilid 1 ditulis Maret 2012, Jilid 2 Juni 2012. Tapi Jilid 1 dan 2 tidak ada Luthfi.

Yang jilid ketiga baru ada Luthfi. Pada jilid ketiga ada pengusaha dari Palembang, Seng Men, yang bermitra dengan Ridwan, anak Hilmi. Mereka masuk dalam bisnis impor daging, dan saya yakin dia masih aktif. Soalnya, bulan April 2012, ada rekanan Ridwan datang ke sini. Sebetulnya bukan rekanan, tapi orang ini punya teman, temannya itu temannya anak saya. Kakaknya sibuk bisnis dengan Ridwan. Saya pesan, 'bilangin ke ibu ente khawatir apes. Nanti kalo apes kakak ente susah'. Jadi saya punya info kuat dia ikut impor daging.

Hilmi itu orang pertama di partai, maka saya sah-sah saja menduga dia aktor intelektual, sutradaranya. Karena itu KPK jangan segan-segan menangkap Hilmi dan Anis Matta, jebloskan ke Guntur.

Anis Matta menyatakan kasus Luthfi karena ada konspirasi?

PKS itu seperti ikan dalam kolam sabun. Pusing, mabuk. Kalau dikatakan ada konspirasi ya sah-sah saja. Tapi ini perlu ada alat bukti, kejelasan. Justru dengan pernyataan ini, pidato PKS sangat cocok untuk kadernya sendiri. Kalau ditujukan ke publik, maka tak etis ini membuka front. Justru menambah rasa tidak percaya. Itu tuduhan luar biasa sangat tidak relevan. Publik
sulit diyakinkan untuk percaya. Ketidakpercayaan publik pada PKS itu seperti pohon sudah jadi papan, dan papan tak mungkin ditanam lagi. Jadi sangat parah.

Kalau partai lain lebih dominan korupsi, ini (PKS) suap. Dalam Islam korupsi sama dengan mencuri, hukumannya potong tangan. Tapi suap, Rasul mengatakan dilaknat dari ubun-ubun sampai kaki.

(Lanjut di bawah gan.....)
emoticon-Malu (S)
Diubah oleh innokribow 04-02-2013 10:21
0
20.7K
265
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan