Sebagian mahasiswa hukum mungkin berencana tidak ingin langsung berkarier begitu mereka lulus kuliah nanti. Mereka mungkin ingin kuliah lagi ke jenjang yang lebih tinggi. Pilihannya, bisa dalam negeri atau luar negeri. Dan Amerika Serikat (AS) menjadi salah satu negara tujuan yang paling populer. Buktinya, laman resmi Kedutaan Besar AS untuk Indonesia pernah melansir data bahwa saat ini terdapat 7 ribu WNI yang tengah menimba ilmu di Negeri Paman Sam.

Angka 7 ribu memang mencakup semua bidang studi, tidak hanya hukum. Namun, meskipun tidak ada data spesifik tentang berapa jumlah WNI yang studi ilmu hukum di AS, mahasiswa hukum di Indonesia yang berminat melanjutkan studi ke AS tentunya tidak sedikit. Dan Kedutaan Besar AS untuk Indonesia cukup jeli melihat peluang ini, makanya beberapa hari lalu melalui akun twitter @usembassyjkt, mereka menyebar info 20 kampus hukum paling top di AS.

Begini bunyi kicauan @usembassyjkt secara lengkap, “Ingin belajar hukum di AS? Ini TOP 20 universitas yg paling bagus dlm bidang hukum. Yuk kita lihat universitas apa saja! [url]http://goo.gl/quBb8”.[/url]

Daftar 20 kampus hukum paling top yang disebar @usembassyjkt memang bukan data resmi dari Kedutaan Besar AS atau Pemerintah AS. Akun @usembassyjkt hanya mengutip sebuah artikel dari laman [url]http://www.businessinsider.com.[/url] Artikel yang ditulis Erin Geiger Smith and Bianca Male itu memaparkan data yang dilansir [url=http://www.superlawyers.com,]www.superlawyers.com,[/url] sebuah laman berisi data peringkat yang disusun oleh para advokat beken di AS yang terkenal juga dengan sebutan Super Lawyers.

Dalam menyusun daftar kampus hukum paling top ini, Super Lawyers mendasarkan pada kriteria jumlah alumni kampus tersebut yang menjadi advokat dengan label Super Lawyers. “Ini bukan sistem yang sempurna (ada potensi politisasi), tetapi secara keseluruhan jelas lebih baik berada di dalam daftar itu daripada tidak, apalagi firma hukum suka membangga-banggakan berapa jumlah Super Lawyers mereka,” tulis Erin dan Bianca dalam artikel.

Terlepas dari metode dan lembaga yang melansir data tersebut, daftar 20 kampus hukum top versi Super Lawyers sebenarnya masih sejalan dengan ‘pengetahuan umum’ yang beredar di kalangan hukum. Untuk peringkat pertama, misalnya, siapa yang berani meragukan kualitas Harvard Law School sebagai kampus hukum bonafide?

Berlabel kampus hukum tertua yang masih beroperasi hingga kini, kualitas Harvard Law School paling tidak tergambar dari alumnus yang dihasilkannya. Salah satu alumnus itu adalah Barrack Obama, Presiden AS yang telah menjabat selama dua periode.

Berdasarkan penelusuran hukumonline, Super Lawyers bukan satu-satunya institusi yang melansir daftar kampus hukum top di AS. Terdapat US New’s Rankings, Brian Leiters melalui laman [url]http://www.leiterrankings.com,[/url] dan Prelaw Handbook.

Yang menarik, daftar yang dilansir institusi-institusi tersebut relatif tidak berbeda jauh isi detailnya. Perbedaannya hanya terletak pada peringkat. Misal, Harvard Law School menempati peringkat pertama di daftar Super Lawyers, tetapi kampus tersebut hanya menempati peringkat kedua di daftar US New’s Rankings.

Peringkat Indonesia
Lalu, bagaimana di Indonesia? Apakah ada daftar kampus hukum top di negeri ini? Sejauh penelusuran hukumonline, tidak ada daftar itu, setidaknya yang dikeluarkan oleh institusi resmi. Yang ada justru daftar yang diprakarsai oleh sebuah blog pribadi dengan alamat [url]http://justkardoman.wordpress.com.[/url]

Sayangnya, di blog itu tidak dijelaskan profil si Kardoman atau siapapun itu pengasuh blog. Namun, di blog itu dijelaskan secara terperinci metode yang dijadikan dasar penyusunan daftar 10 kampus hukum top di Indonesia. Penulis menjelaskan untuk tahun 2012, metode pendekatannya melalui tiga aspek yaitu kualitas lulusan (graduate quality), kualitas fakultas (faculty quality) dan top of mind.

Graduate Quality menduduki poin tertinggi yaitu 50 % yang terdiri dari Elite Firm Hiring (20%) yaitu alumni yang dipekerjakan oleh law firm papan atas di Jakarta, National Reach (10%) yaitu alumni yang menjadi tokoh nasional, Big Companies Hiring (10%), yaitu alumni yang dipekerjakan oleh perusahaan-perusahaan besar, Lead Faculty Hiring (10%). Lalu, disusul Faculty Quality (30%) yang terdiri dari Fasilitas, Rasio Dosen dan Mahasiswa, Prestasi Mahasiswa, dan Manajemen Fakultas. Terakhir, Top of Mind (TOM) masyarakat Indonesia (20%). Indeks TOM diukur Penulis berdasarkan google pages dengan menggunakan tiga kata kunci (keywords).

Sumber: 20 Kampus Hukum Paling Top di AS