.frianda.Avatar border
TS
.frianda.
Membuat DRY BOX alternatif untuk menyimpan SLR
ane share ne gan tentang pengalaman ane.
karena ane sendiri bingung mau nempatin kamera ane dimana dengan budget minim hehe eemoticon-Ngakak

Sejak punya kamera pribadi, mungkin baru sekitar satu setengah tahun belakangan ini saya benar-benar serius memikirkan penyimpanan peralatan fotografi yang baik. Memang dulu tetap berusaha menyimpan dengan baik, tapi tidak seperti yang sekarang ini.



Satu hal yang paling dihindari adalah soal jamur. Makhluk hidup satu ini bisa menempel mesra di sensor atau lensa kamera dan tentu bisa menghalangi mulusnya perjalanan cahaya yang seharusnya ditangkap kamera.



Jamur memang salah satu musuh utama. Jamur dapat bertumbuh dengan baik di iklim tropis yang lembab seperti di negara kita ini. Kelembaban mulai dari 60% sudah cukup memberi nafas segar untuk jamur. Apalagi ada media kaca yang termasuk salah satu media favoritnya.



Gambar diatas saya dapatkan dari kamera seorang teman yang sensornya terkena jamur.

Dengan demikian, maka peralatan fotografi kita memang harus diletakkan di tempat yang memiliki suhu dan mempunyai kelembaban yang baik (baca: ideal).

Suhu yang baik untuk menyimpan peralatan fotografi berada disekitar 20-30 derajat Celcius.
Sementara untuk kelembaban sebaiknya berada diantara 30%-55%.
#Mohon dikoreksi jika ternyata kurang tepat.

Dan itu ternyata bukan berada di ruangan kita sehari-hari yang kelembabannya berada diantara 65%-80%. Suhu ruangan (tanpa AC) disekitar kita juga (saat ini) sudah berada mendekati 30 derajat Celcius.

Ingat, logikanya semakin panas seharusnya semakin lembab; dan semakin dingin seharusnya semakin kering.

Ingat juga, AC itu ada 2 settingan: kering dan lembab. Jika ruangan didinginkan tapi settingan lembab ya berarti tetap akan lembab (meskipun tidak akan selembab jika suhu lebih panas)

***

Wadah yang digunakan untuk menyimpan kamera dan peralatannya biasanya disebut drybox. Intinya adalah kotak yang tidak lembab (yang tidak memberikan kesempatan jamur untuk tumbuh).

Drybox memang tidak sekedar sebuah kotak, tapi juga sebaiknya dilengkapi dengan termometer dan hygrometer yang digunakan untuk memantau suhu dan kelembaban di dalam kotak. Untuk drybox buatan pabrik harganya bisa sampai 1 jutaan. Drybox model begini biasanya bisa kita atur suhunya (untuk mempengaruhi kelembaban relatif), dan menggunakan listrik sebagai sumber dayanya.

***

Jika memang drybox sifatnya wajib untuk para pemilik alat fotografi, kenapa tidak membuat sendiri saja? Mari mulai berkarya ! Halah..

Pertama: box-nya.
Jelas lah..
Untuk ini saya pilih container plastik yang biasa dijual di swalayan atau di toko peralatan rumah tangga.
Saya mencari yang mempunyai karet (seal karet) di tutupnya; dengan kata lain, carilah kotak yang didesain untuk kedap udara (bahkan kedap air).



Untuk harga kotak berukuran sekitar 40x30cm dijual mulai 70 ribu sampai sekitar 150 ribu rupiah (tergantung merk –dan mestinya juga kualitas). Saya sendiri dapat yang harga 50 ribuan; kebetulan lagi promo hehehe... Harga aslinya sekitar 100 ribuan.
Untuk yang ukuran 25x20cm mulai 50 ribu rupiah.



Kedua: dehumidifier (serap air) dan atau silica gel.
Yang ini untuk menyerap kelembaban yang (biasanya) berlebihan. Kebetulan saya pakai dua-duanya. Serap air biasanya dikemas dalam wadah berbahan plastik keras. Di dalamnya ada 2 bagian. Bagian atas berisi batu-batu kecil karbon aktif yang akan menyerap air. Bagian bawah adalah tempat menampung air yang sudah diserap.
Serap air model ini harus diganti atau diisi ulang jika batas air terserap sudah melebihi batas yang dianjurkan.



Penggunaan serap air model ini memang efektif dan terbilang cukup kuat menyerap kelembaban, tapi memang tidak disarankan untuk drybox yang sering dibawa kesana kemari. Dikhawatirkan ketika di bagian bawah sudah terisi air lalu kemasannya dalam posisi miring atau jatuh (rebah), maka mungkin saja air akan keluar dan mengenai peralatan kita.
Pada beberapa forum komunitas fotografer, serap air macam ini malah tidak terlalu disarankan karena menyerap terlalu kuat sehingga ditakutkan malah membuat kotak menjadi terlalu kering.
Ya lihat saja kelembaban relatif dalam kotak. Jika memang kelembaban kotak terlalu tinggi, kenapa tidak berani menggunakan serap air. Tapi jika tidak terlalu butuh, maka bisa menggunakan silica gel.

Alternatif lain yang juga sangat banyak digunakan adalah silica gel. Kalau yang ini bentuknya bulat kecil dan berwarna biru. Warna putih atau pink berarti sudah tidak efektif lagi untuk menyerap kelembaban.



Harga silica gel juga relatif terjangkau. Beli sekaligus 1 kilo juga bisa; tapi harus berhati-hati dalam menyimpan silica gel yang belum terpakai. Jangan sampai malah ikutan menyerap lembab padahal maksudnya untuk stock.



Terakhir saya beli yang harga 20 ribuan dan mendapatkan 6 paket isi penuh seukuran plastik klip ukuran kecil. Kalau 1 Kg harganya sekitar 50ribuan.
Cara penggunaannya juga sangat mudah. Cukup letakkan satu atau dua paket kecil (tergantung kebutuhan) di dalam kotak. Jangan lupa beri lubang-lubang kecil pada plastik pembungkus supaya silica gel dapat bekerja dengan efektif. Usahakan tetap dalam plastik, tidak perlu disebar di dalam kotak.
Gantilah jika sudah berwarna pink atau putih. Pengalaman saya sekitar 1-2 bulan baru akan berubah warna.

#Sebenarnya silica gel bisa dijemur atau disangrai (digoreng tanpa menggunakan minyak) untuk menghilangkan kelembaban yang sudah diserap (sehingga warnanya berubah menjadi biru lagi). Tapi tentu saja daya serap menjadi tidak se-efektif sebelumnya.

Ketiga: termometer dan higrometer.
Kedua alat ini digunakan untuk memantau suhu dan kelembaban relatif di dalam box. Bisa menggunakan yang analog (dengan petunjuk jarum) atau yang digital (menggunakan LCD seperti kalkulator).
Yang penting (khususnya higrometer) nilainya harus dikalibrasi untuk mengetahui keabsahan nilai yang ditunjukkan.

Saya punya 2 higrometer digital. Yang pertama menunjukkan nilai kelembaban yang tepat, yang kedua selalu nilainya plus 2. Dengan demikian jika higrometer kedua saya menunjukkan nilai 40%, ini berarti kelembabannya adalah 38%.



Drybox sebaiknya tetap diletakkan di tempat yang jauh dari kelembaban (misalnya kamar mandi, tempat cuci, dekat jendela -jika musim hujan- dan lainnya).

Usahakan juga tidak terlalu sering membuka drybox. Sebab jika udara diluar sangat lembab, maka bisa masuk ke dalam kotak.

Jangan juga membuat isi kotak terlalu kering. Pada peralatan fotografi terdapat juga bagian yang berpelumas yang harus dijaga kelembabannya. Jika terlalu kering mungkin saja lensa zoom akan lebih sulit diputar. Atau mungkin juga karet pada body lensa atau kamera muncul bercak putih. Atau bisa juga tombol shutter juga ikutan sulit ditekan.

Jauhkan materi berbahan kain di dalam drybox. Tas kamera, lap, bahkan strap (tali penggantung) kamera sebaiknya tidak diletakkan di dalam drybox. Strap kamera akan sangat lembab dan penuh keringat setelah diajak hunting seharian.

Perilaku yang kurang tepat adalah: meletakkan kamera di dalam tas lalu dimasukkan ke dalam drybox. Yang lebih tidak tepat adalah: selalu meletakkan kamera di dalam tas dalam waktu yang lama.

Jika dihitung total biaya membuat drybox semacam ini, mestinya tidak lebih dari 300 ribu rupiah (dengan asumsi membuat 1 drybox); dengan perincian:

1 box sedang (40x30cm): 100 ribu atau box kecil (25x20cm): 50 ribu
1 termometer & higrometer: 50-150 ribu
1 serap air: 10-15 ribu atau silica gel: 20 ribu (6 sachet)

Dan biaya pemeliharaan maksimum 5 ribu rupiah per bulan; dengan perincian:

15 ribu setiap 3-4 bulan sekali untuk membeli serap air yang baru. Jika serap air di-refill sendiri maka akan jauh lebih murah.
Atau 20 ribu setiap 6 bulan sekali untuk membeli silica gel 20 ribuan (isi 6 sachet); dengan asumsi 1 bungkus silica gel untuk 1 box digunakan selama 1 bulan.

Saya sendiri menggunakan 1 serap air untuk box besar, dan masing-masing 1 sachet silica gel untuk box kecil.






sekian thread saya. klo msh berantakan maaf ya karna saya msh newbie
saya membikin thread ini mengharap agar saya bisa memberikan informasi yang bisa dilihat oleh agan2 sekalian. thanks...

cendol nya dong gan hehe emoticon-Cendol (S) emoticon-Cendol (S) emoticon-Cendol (S)
0
60.9K
71
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan