Travel Writer



Apa sih sebenarnya travel writer itu? kalau diterjemahkan secara harfiah adalah penulis perjalanan. Dan memang benar seperti itulah kurang lebihnya. Jadi kita menulis artikel dalam perjalanan yang kita lakukan. Lalu apa kelebihannya? dijelaskan bahwa sebagai travel writer kita bisa bertemu dengan orang-orang baru, mendapat pengalaman dan petualangan baru, mengeksplorasi tempat ygn belum pernah diekspos, menikmati kuliner khas, tidur di hotel mewah dan semua itu GRATIS! dan bahkan kita DIBAYAR.

Bekerja sebagai seorang travel writer memang tidak mudah. Profesi ini menuntut kejelian si penulis dalam bercerita tentang tempat-tempat yang ia kunjungi. Berdasarkan Wikipedia, genre tulisan memiliki beberapa gaya seperti dokumenter, jurnalistik, humor atau serius. Bentuk tulisan dapat berupa guide book, travel literatur, travel jurnal, dan travel book. Tapi tidak ada salahnya kan kalo kita mencoba??????

Berikut 5 langkah menjadi travel writer ala Gol A Gong, pengarang buku Te-We (Travel Writer):

1. Riset pustaka

Sebelum pergi ke sebuah kota, Anda harus mengumpulkan sebanyak mungkin informasi tentang kota itu. Selain berselancar di dunia maya, Anda juga bisa melakukan riset dengan membaca koran, mendengarkan radio, menonton televisi, dan tentu saja membaca buku. Hal ini sangat penting agar Anda tahu kondisi dan apa saja yang harus disiapkan ketika traveling.

2. Bergabung dengan komunitas

Cobalah bergabung dengan komunitas-komunitas backpacker dan traveler. Selain agar tak ketinggalan informasi, berbagai destinasi yang disarankan oleh anggotanya bisa saja jadi tujuan Anda selanjutnya. Lewat berbagai komunitas ini, Anda juga bisa mendapat teman bahkan host ketika sedang berada di sebuah kota atau negara.

3. Cek kesehatan sebelum berangkat

Kesehatan adalah hal yang krusial. Jangan abaikan kesehatan Anda karena itu akan berdampak buruk pada kegiatan traveling. Otomatis, menulis perjalanan juga jadi tidak maksimal. Pastikan tubuh Anda sehat dan fit saat memulai dan selama perjalanan.

4. Menulis perjalanan

Ini dia esensi dari seorang travel writer. Menulis cerita perjalanan bisa dengan bahasa apa saja, tergantung keinginan. Mudahnya akses informasi di zaman sekarang memungkinkan Anda menulis saat traveling. Dengan kata lain, tak perlu menunggu perjalanan selesai untuk bisa berbagi cerita lewat tulisan!

5. Membuat blog perjalanan

Blog adalah media paling praktis agar seluruh dunia bisa membaca cerita perjalanan Anda. Banyak traveler langsung meng-update blog mereka saat itu juga, ketika mereka tengah traveling di suatu tempat. Jika Anda sudah cukup merasa percaya diri dengan isi blog Anda, coba saja kirimkan naskahnya ke beberapa penerbit. Anda bisa membuat buku berdasarkan pengalaman traveling sendiri, seperti yang dilakukan oleh banyak travel writer sejak bertahun silam.

Travel photographer




Profesi ini sangat cocok untuk seseorang yang mencintai dunia fotografi dan suka jalan-jalan. Travel photography sendiri merupakan subkategori dalam bidang fotografi yang fokus pada dokumentasi lanskap area, manusia, budaya, adat, dan sejarah. Foto-foto tersebut dapat dibuat oleh fotografer profesional atau amatir. Contohnya, karya-karya travel photographer handal bisa ditemukan di majalah seperti National Geographic Magazine. Sebaliknya, karya amatir sering ditemukan pada situs-situs berbagi foto layaknya Flickr. Profesi ini tentu menuntut Anda untuk sering berlibur ke tempat-tempat wisata. Kemudian para travel photographer akan mengabadikan keindahan sebuah lanskap dalam berlembar-lembar foto.
Berikut tips menghasilkan gambar yang baik dalam travel photography dan mungkin akan menjadikan Anda menjadi salah satu fotografer travel terkenal di dunia.

1. Persiapkan Segala Sesuatu Sebelum Memulai

Lakukan beberapa penelitian tentang tujuan Anda sebelum Anda pergi. Cari referensi melalui internet atau majalah travel, sehingga Anda sudah tahu spot-spot yang bagus untuk memulai memotret.

Bisa saja secara mendadak Anda datangi tempat tujuan Anda dan mulai memotret objek-objek yang bagus atau penting. Namun disini Anda harus sudah memiliki pengalaman yang cukup dalam travel photography.

2. Memotret di tengah hari

“Golden Time” atau waktu emas dalam memotret alam adalah satu jam setelah sunrise dan satu jam sebelum sunset, karena waktu-waktu ini memberikan cahaya keemasan lembut yang paling bagus.

Namun bagaimana jika Anda hanya memiliki waktu satu hari dimana Anda tidak akan bertemu dengan sunrise dan sunset?. Jangan khawatir, Anda dapat melakukan pemotretan pada tengah hari, dimana matahari berada tepat di atas kepala Anda, walaupun ini agak menentang aturan namun Anda akan mendapatkan gambar yang lain daripada yang lain.

3. Tahu peralatan

Anda harus sudah tahu menggunakan kamera yang Anda pegang dengan mahir, Anda harus sudah tahu setting dan setup kamera Anda sehingga jika ada moment yang indah Anda tidak akan kehilangannya hanya karena gara-gara Anda terlalu lama men-set kamera.

Banyak sekali pertimbangan yang harus Anda kuasai, diantaranya apa subjek yang akan Anda jepret?, Bagaimana posisi subjek dalam frame?, aperture mana yang paling baik?, apakah harus zoom in atau zoom out?, dan walapun Anda sudah menguasai semua hal itu, Anda perlu menyesuaikan pengaturan kamera untuk mencapai hasil yang diinginkan. Dan ini semua dalam hitungan detik.

Menjadi fotografer travel memang tidaklah mudah, namun jika kita mau belajar dengan sungguh-sungguh dan berani mengekspore hasil belajar tersebut, bisa jadi Anda adalah kandidat baru fotografer travel dunia di masa depan.

gan ane berharap ada yang besedia memberikan atau , yang ngasih ane doakan sukses selalu gan