Menurut survei dilakukan oleh Universitas Bangkok menjelang Hari Anak-anak Nasional, bocah Thailand tak tertarik menjadi politikus atau perdana menteri.

Situs asiaone.com melaporkan, Sabtu (12/1), survei yang dilakukan pada Selasa hingga Kamis lalu itu menyebutkan hanya 4,2 persen dari 1.115 responden anak-anak yang memilih profesi perdana menteri sebagai cita-cita mereka dewasa nanti.

Survei itu ditujukan pada anak usia 6 hingga 14 tahun yang tinggal di Ibu Kota Bangkok dan beberapa provinsi sekitarnya.

Anak-anak itu paling banyak memilih profesi dokter (16.6 persen) sebagai impian mereka, diikuti guru (14,1), polisi (11,5), tentara (11,2), aktor/penyanyi (10,8), pengusaha (7,5), perawat (5,7), insinyur/arsitek (4,8) dan programmer komputer (4,4).

Menurut jajak pendapat dilakukan Suan Dusit kemarin, sebanyak 45,62 persen anak-anak itu mengatakan mereka enggan menjadi politikus lantaran profesi itu penuh pertentangan, konflik, dan tipu daya.

Sekitar 19,35 persen lainnya menyatakan mereka tidak tertarik dengan politik karena mereka tidak suka, membosankan, dan membuat negara mereka menjadi terpuruk. Politikus Thailand kebanyakan menjadi contoh buruk bagi mereka.

Meski begitu sebanyak 25,18 persen dari mereka menyatakan tertarik dengan politik sebab itu penting bagi negara dan karena mereka mendengar berita politik setiap hari dan diajarkan di sekolah.

Hanya 9,85 persen yang menyebut sangat tertarik kepada politik karena mereka menyukainya dan mendengar banyak orang membicarakan politik serta guru mereka membahasnya di kelas. Sekitar 82,33 persen mengatakan tidak tertarik sama sekali dengan politik karena banyak pertentangan. Sebanyak 11,54 persen menyatakan puas karena pendidikan gratis dan perlengkapan komputer tablet di sekolah.