Kabupaten Ponorogo Tidak Hanya Terkenal Dengan Budaya Dan Kesenian Reog Yang Sudah Tersohor Kemana Mana, mum Kota Reog Ini , ternyata Juga Menyimpan Kondisi Keterpurukkan Dalam Kehidupan Ekonomi Masyarakatnya , Yang Cukup Memilukan Dan Menyedihkan , Entah Sampai Kapan Pemkab Ponorogo Ini Menyembunyikan Masyarakatnya Dari Dunia Luar Dengan Nasib, Yang Di Alaminya Selama Bertahun Tahun Hingga Sampai Saat Ini.Beginilah Wajah Kota Ponorogo Yang Terlihat Gemerlap Dan Mempunyai Kantor Megah Dengan Lantai Delapan Yang Merupakan Kantor Kabupaten Yang Paling Megah Di Indonesia Ini, Dan Sarana Dan Prasaranya.Namum Kemegahan Kantor Pemkab Ini,Tidak Sebanding Dengan Kehidupan Masyarakatnya Yang Berada Di Pinggiran, Mereka Selalu Kekurangan Gizi Dan Penuh Keprihatinan.

Munculnya Kampung Idiot Yang Ada Di Ponorogo , Yang Berada Di Desa Pandak Kecamatan Balong Ini, Menggambarkan Betapa/Besarnya Ketimpangan Sosial Yang Terjadi Di Ponorogo Saat Ini, Dan Kampung Idiot Yang Ada Di Desa Pandak Ini Bukan Kampung Idiot Yang Pertama/Malainkan Kampung Idiot Dengan Jilid Tiga.

Kampung Idiot Muncul Di Desa Kerebat ,Sidowayah Dan Sidoarjo Yang Berada Di Kecamatan Jombon Ponorogo/ Kampung Idiot Kedua Ditemukan Di Desa Karang Patihan Kecamatan Balong . Dan Kali Ini Kampung Idiot Jilid Tiga Ditemukan Lagi Di Desa Pandak Kecamatan Balong Ponorogo/Kondisi Kampung Idiot Ketiga Ini Tidak Jauh Kondisi Nya Dengan Kampung Idiot Yang Jilid Pertma Dan Kedua, Kondisinya Masyarakatnya Cukup Mengenasakan Dan Memprihatinkan/Karena Warga Yang Berada Di Desa Pandak Yang Memiliki 4 Dusun Ini/Rata Rata Penduduknya Mengalami Kurang Gizi Dan Meskin/Sehingga Untuk Makanpun Mereka Hanya Makan Nasi Gaplek Atau Tiwul Selama Bertahaun Tahun.

Beginilah Kondisi Masyarakat Desa Pandak Kecamatan Balong Ponorogo/Karena Kondisi Ekonomi Yang Sangat Lemah , Membuat Warga Sekitar Banyak Yang Mengalami Keterbalakangan Mental Atau Idiot/Karena Stiap Hari Hanya Bisa Mengkosumsi Makanan Dari Gaplek Saja. Beginilah Kondisi Kadirah , Meski Iya Sudah Berusia 35 Tahun/Kondisinya Cukup Memprihatinkan Karena Mengalami Keter Belakangan Mental/Saimin Dan Katimah Sebagai Orang Tuapun Tidak Bisa Berbuat Banyak/ Karena Kondisi Ekonomi Keluarga Yang Tidak Sangat Buruk

Hal Yang Sama Juga Di Alami Panikem 40 Tahun/Panikem Yang Mempunyai Keterbelakangan Mental, Tidak Bisa Apa Apa Sehingga Iya Tergantung Pada Orang Tuanya Ibunya Yaitu Khotija, Dalam Usia Yang Sudah Lanjut Khotijahpun Sudah Bersyukur Bisa Setiap Hari Makan Dengan Nasi Gaplek Teiap Hari Bersama Anaknyanya, Sementera Itu, Subari Kepala Dusun Setempat Mengakuai, Banyak Kondisi Warganya Mengalami Kondisi Keterbelakangan Mental/Namum Mengenai Penyebabnya Kuang Tahu/Namum Bisa Juga Karena Kurangnya Gizi Pada Warganya, Yang Notabennya Warganya Yang Berada Di Lereng Gunung Tidak Pernah Makan Makanan Yang Cukup Dalam Hidupnya.

Jika Kita Menyisiri Desa Pandak Ini Tidak Hanya Satu/Dua Atau Empat Warganya Saja Yang Mengalami Kondisi Mental Buruk Tersebut/Namum Puluhan Warga Yang Ada Di Desa Pandak Ini Banyak Kita Jumpai, Subari Sebgai Warga Pandak Hanya Bisa Berharap Pemkab Ponorogo/Bisa Sedikit Peduli Dan Tidak Melupakan Warganya Yang Masih Hidup Dalam Keterpurukkan Ekonominya Tersebut.