Tidak bisa fokus
Jika orang bilang untuk menyelesaikan sesuatu maka harus fokus, merencanakan dan buat target. Ada permasalah internal dalam diri yang belum teratasi. Ataupun efek samping lain dari kerja nyambi kuliah. Apabila itu terjadi maka tingkat fokus kita akan berkurang.

Berpikiran negatif
Apabila juragan dihadapkan pada satu tugas besar atau proyek, agan sebaiknya JANGAN berpikir mengenai rumitnya tugas tersebut dan membayangkan kapan bisa diselesaikan. Sebaliknya, fokuslah pada pikiran positif dengan membagi tugas besar tersebut menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan menyelesaikannya satu demi satu.
Katakan setiap kali juragan bekerja: “Saya mulai sekarang”.
Cara pandang ini akan menghindarkan juragan dari perasaan terbebani, stress, dan kesulitan. Agan membuat sederhana tugas didepan agan dengan bertindak positif. Fokus agan hanya pada satu hal pada satu waktu, bukan banyak hal pada saat yang sama..

Merasa terbebani
Berpikir bahwa agan harus mengerjakan sesuatu secara otomatis akan mengundang perasaan terbebani dan agan menjadi malas mengerjakannya. Agan akan mencari seribu alasan untuk menghindari tugas tersebut. Satu tip yang bisa agan gunakan adalah mengganti “saya harus mengerjakannya” dengan “saya ingin mengerjakannya”. Cara pikir seperti ini akan menghilangkan mental blok dengan menerima bahwa agan tidak harus melakukan pekerjaan yang agan tidak mau. Agan mau mengerjakan tugas karena memang agan ingin mengerjakannya, bukan karena paksaan pihak lain. Agan selalu punya pilihan dalam kehidupan ini. Tentunya pilihan agan sebaiknya dibuat dengan sadar dan tidak merugikan orang lain. Intinya adalah tidak ada seorang pun di dunia ini yang memaksa agan melakukan apa saja yang agan tidak mau lakukan.

Perfeksionis
Berpikir bahwa agan harus menyelesaikan pekerjaan sesempurna mungkin akan membawa agan dalam kondisi mental tertekan. Akibatnya agan mungkin akan malas memulainya. Agan harus bisa menerima bahwa agan pun bisa berbuat salah dan tidak semua harus sempurna. Dalam konteks mengerjakan skripsi, agan punya kesempatan untuk melakukan perbaikan berulang kali. Agan selalu bisa negosiasi dengan dosen pembimbing agan untuk meminta waktu tambahan dengan alasan yang masuk akal. Mulai mengerjakan dari hal yang kecil dan sederhana, kemudian tingkatkan seiring dengan waktu. Berpikir bahwa skripsi harus diselesaikan secara sempurna akan membuat agan memandang proses pengerjaan skripsi tersebut dari hal yang besar dan rumit.

Kurang Motivasi
Menulis skripsi itu berat. Beragam godaan dan cobaan datang silih berganti. Mulai dari ajakan teman, pacar, siaran langsung Liga Champion, zynga poker, Pro Evolution Soccer, laptop ngadat, printer macet, mati listrik, sampai Dosen pembimbing yang menyebalkan. Meskipun berat, kalau agan punya motivasi besar untuk segera lulus, dijamin agan akan semangat untuk menyelesaikan skripsi sesegera mungkin. Jadi, tetapkan tujuan/target yang ingin agan capai setelah lulus nanti, agar motivasi agan dalam menyusun skripsi terlecut.Misalnya, setelah lulus, agan ingin mulai membangun usaha, jadi pengusaha muda sukses kaya raya, membuka ribuan lapangan pekerjaan baru, memperoleh penghargaan dari Pemerintah, jadi anggota DPR, dan hidup bahagia sampai akhir hayat. Dijamin, kalau agan punya tujuan/target jangka menengah/panjang seperti ini, agan akan lebih termotivasi untuk segera menyelesaikan skripsi.

Tidak Memiliki Teman Yang Tepat
Bagaimanapun,teman adalah faktor penyemangat kuliah. Dalam perkuliahan,dibutuhkan teamwork yang solid. Salah satu kuncinya yaitu memiliki teman yang solid dan menjalani aktivitas kuliah tersebut. Saat mahasiswa tidak menemukan teman yang tepat,maka mahasiswa mulai merasakan jenuh terhadap kegiatan yang dilakukan di kampus. Mulailah timbul perasaan malas untuk kuliah. Belum lagi kalau sudah tidak ada teman lagi di kampus karena skripsi nggak kelar-kelar

Memiliki Masalah Dengan Nilai Yang Sering Mengecewakan
Sering mahasiswa merasakan usaha keras mereka selama menjalani aktivitas kuliah tidak berbuah manis. Nilai yang didapatkan mengecewakan.Sehingga,saat usaha mahasiswa sering berbuah nilai yang mengecewakan,mulailah timbul perasaan putus asa dan jengkel dengan hasil yang tidak setara dengan usaha. Sebenarnya,tidak ada kata putus asa dalam belajar. Tapi,secara tidak langsung,nilai yang sering mengecewakan dapat mempengaruhi psikis mahasiswa. Seperti putus asa,depresi,dll sebagai efek dari nilai yang mengecewakan tersebut. Oleh karena itu, masalah nilai yang acak adul, membuat agan malas mengerjakan skripsi

Dirangkum dari berbagai sumber