citoxAvatar border
TS
citox
[Wewe Gombel Tebar Gombal] Baliho Narsis Wishnu Wardhana
Baliho Narsis WW
Berbau Tipu-tipu, Pajang Baliho Bergambar Bersama Soekarno

Kamis, 31 Jan 2013 | 04:29 WIB

Di tengah upaya mendongkel Wishnu Wardhana (WW) dari kursi Ketua DPRD Kota Surabaya, baliho narsisnya kembali menjadi perhatian. Baliho itu tak lain foto WW yang dimontage atau direkayasa sedang ngobrol dengan Presiden RI pertama, Ir Soekarno. Baliho itu berdiri sudah tiga bulan lamanya, tersebar di berbagai sudut kota Surabaya. Salah satunya di depan Giant, pertigaan Jl Ahmad Yani-Margorejo. Apa ini upayanya untuk mengerek popularitas menjelang Pemilu 2014?



Informasi yang dihimpun Surabaya Pagi, Rabu (30/1/2013), baliho berukuran besar itu terpasang sejak 4 November 2012. Namun hingga kemarin masih berdiri. Tidak ditertibkan oleh Satpol PP maupun Bakesbang Linmas Kota Surabaya. Sejak awal berdiri desainnya tidak berubah. Baliho didesain dengan warna kontemporer, yakni hitam putih yang seakan menunjukkan foto lama atau foto sejarah. Dengan teknik rekayasa foto (montage) di komputer, WW dengan setelan jas lengkap, seakan sedang berbincang dengan Presiden RI pertama Ir Soekarno. Di bawah foto bertuliskan nama Ir Wishnu Wardhana dan Ir Soekarno.

Menariknya, WW tak menempelkan jabatannya sebagai Ketua DPRD Kota Surabaya maupun sebagai politisi Partai Demokrat.Ia malah menuliskan sebagai Ketua Laskar Anti Korupsi Jatim. Lantas ada tulisan “ketegasan, keberanian, dan kejujuran Bung Karno adalah obor perubahan di negeri ini”. Apa maksudnya? Padahal, orang yang berbincang dengan Ir Soekarno itu aslinya adalah Presiden Rusia Nikita Khusrcev saat bertemu dengan sang proklamator di Bali tahun 1960.

Ini bukan pertama kali WW memasang baliho kontroversial. April 2012 lalu, WW juga memajang baliho memakai seragam pejuang lengkap dengan kaca mata hitam. Baliho yang dipajang di ruas jalan protokol terdapat pesan berbunyi, "Hiduplah Negeriku Hiduplah Bangsaku Tanamkan Jiwa Nasionalisme Untuk Indonesia".



Warga yang melihat baliho WW ini pun mencibir. "Bung Karno itu kan negarawan, tokoh besar. WW itu politisi dan kita tahu citranya seperti apa. Dari sini saja orang bisa menilai pasti ada maksud di balik pemasangan baliho ini. Kalau tujuannya untuk mengangkat citra, justru terbalik. Baliho ini jadi bumerang buat dia,"ucap Witanto, warga Tenggilis Mejoyo Selatan.

Munculnya baliho WW itu juga sempat menjadi perbincangan menarik dalam siaran radio di Surabaya. Kala itu, Heru seorang pengurus Komite Sekolah sebuah SMP Negeri memberikan komentar pedas ke WW. “Foto Wisnu Wardhana dan Bung Karno saya pikir lucu dan tidak masuk akal. Berapa umur Sdr Wisnu? Itu bentuk penipuan pada masyarakat,” ungkapnya kala itu.

Kalangan akademisi juga iku bicara. Pakar komunikasi dari Universitas Airlangga (Unair) Suko Widodo menilai baliho yang dibuat WW dengan merekayasa foto asli Presiden RI pertama, Ir Soekarno dengan Nikita Khruschev, pimpinan Uni Soviet tahun 1960, tidak etis. "Tidak ada masalah dengan pesan teksnya. Yang masalah adalah memontase foto seolah-olah WW sedang berkomunikasi dengan Bung Karno," ujarnya.

Klaim personal seolah-olah berkomunikasi dengan Bung Karno yang sudah meninggal lewat foto yang direkayasa digital juga merusak imajinasi publik tentang sejarah. "Emangnya WW sudah lahir zaman foto Bung Karno itu? Ini yang tidak rasional, karena menampilkan WW dalam satu frame dan seolah-olah sezaman dalam foto itu," ungkapnya.

Sayangnya, saat dikonfirmasi mengapa WW tetap memasang dan tidak mencabut balihonya, ponselnya tidak bisa dihubungi, sore kemarin. Namun, beberapa waktu lalu, ia sempat mengomentari balihonya itu. Menurutnya, pemilihan Bung Karno sebagai model yang mendampinginya itu syarat dengan semangat heroik. “Sosok beliaulah yang sampai saat ini masih layak disebutkan sebagai pemimpin. Karena itu, ada alasan kuat kenapa gambar Bung Karno yang terpasang,” ungkap WW.

Kata WW, Soekarno yang merupakan pemuda desa tenyata mampu menjadi pemersatu bangsa. Sementara, saat ini bangsa Indonesia sedang dilanda krisis persatuan, karena sesama bangsa saling cakar dan bentrok. “Aura beliau memang luar biasa. Beliau menjadi sosok satu-satunya yang dibutuhkan negara saat ini,” puji WW. n bi/ar

SUMBER

Narsis salah satu syarat untuk jadi pilihan si berisik FPI. emoticon-Malu
0
7.4K
52
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan