- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Cuma di INDONESIA tuyul, vampir, pocong dkk bisa milih gubernur


TS
emfirdaus
Cuma di INDONESIA tuyul, vampir, pocong dkk bisa milih gubernur
Quote:
mohon mangap gan kalo repsol, mudah2han aja ngga

Spoiler for beritanya:
SEMARANG - Lima bulan menjelang pemilihan Gubernur Jawa Tengah, Komisi Pemilihan Umum Daerah Jawa Tengah sudah mulai menyiapkan daftar pemilih yang berhak mencoblos dalam pesta demokrasi tersebut.
KPUD sudah melakukan pencocokan dan penelitian terhadap daftar penduduk potensial pemilih pemilu (DP4) pemilihan Gubernur Jawa Tengah. Namun, dalam proses pencocokan data calon pemilih itu, ada berbagai kejanggalan.
Anggota Badan Pengawas Pemilu Jawa Tengah, Teguh Purnomo, menyatakan, dalam daftar penduduk itu, ada nama-nama hantu yang tercantum sebagai calon pemilih dalam pemilihan Gubernur Jawa Tengah.
Nama berbagai jenis hantu itu ditemukan di Desa Mayahan, Kecamatan Tawangharjo, Kabupaten Grobogan. Di DP4 desa itu, terdapat nama-nama hantu, seperti gundul pecengis, setan kredit, pocong, suster ngesot, dan kuntilanak. Dalam data itu, tercantum alamat nama-nama tersebut, yakni Kampung Kuburan,
Jalan Mayit RT 99 RW 99. “Bawaslu akan melakukan pengusutan atas adanya nama-nama hantu dalam daftar calon pemilih pilgub itu,” kata Teguh di Semarang kemarin.
Hari ini, Bawaslu berangkat ke Grobogan guna mengusut kasus ini. “Kami akan mengusut siapa yang memasukkan nama-nama tersebut dalam daftar pemilih pemilihan Gubernur Jawa Tengah,” kata dia.
Teguh belum bisa memastikan siapa yang “bermain-main” dengan data daftar pemilih tersebut. “Sebelum kami simpulkan, kami cari tahu terlebih dulu dengan mulai melakukan klarifikasi”.
Bawaslu Jawa Tengah berencana memanggil Bupati Grobogan dan KPUD Grobogan untuk meminta keterangan. Teguh juga meminta KPU beserta jajaran lebih ketat mengawasi petugas pemutakhiran data pemilih (PPDP).
DP4 pemilihan Gubernur Jawa Tengah itu disusun Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan Jawa Tengah. Ketua KPUD Jawa Tengah Fajar Saka mengakui data daftar penduduk potensial pemilih belum valid sehingga dilakukan pencocokan dan penelitian. Ia meminta adanya nama hantu dalam DP4 tidak dibesar-besarkan.
“Dalam proses pencocokan dan penelitian akan dicoret,” kata dia. Fajar mengklaim sudah mengetahui adanya nama hantu itu setelah mendapat DP4 dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Tapi, kata dia, pencoretan itu baru bisa dilakukan setelah melakukan cross check. Fajar menganggap nama hantu itu sama dengan data orang yang sudah meninggal atau pindah alamat tapi masih tercantum dalam daftar penduduk
KPUD sudah melakukan pencocokan dan penelitian terhadap daftar penduduk potensial pemilih pemilu (DP4) pemilihan Gubernur Jawa Tengah. Namun, dalam proses pencocokan data calon pemilih itu, ada berbagai kejanggalan.
Anggota Badan Pengawas Pemilu Jawa Tengah, Teguh Purnomo, menyatakan, dalam daftar penduduk itu, ada nama-nama hantu yang tercantum sebagai calon pemilih dalam pemilihan Gubernur Jawa Tengah.
Nama berbagai jenis hantu itu ditemukan di Desa Mayahan, Kecamatan Tawangharjo, Kabupaten Grobogan. Di DP4 desa itu, terdapat nama-nama hantu, seperti gundul pecengis, setan kredit, pocong, suster ngesot, dan kuntilanak. Dalam data itu, tercantum alamat nama-nama tersebut, yakni Kampung Kuburan,
Jalan Mayit RT 99 RW 99. “Bawaslu akan melakukan pengusutan atas adanya nama-nama hantu dalam daftar calon pemilih pilgub itu,” kata Teguh di Semarang kemarin.
Hari ini, Bawaslu berangkat ke Grobogan guna mengusut kasus ini. “Kami akan mengusut siapa yang memasukkan nama-nama tersebut dalam daftar pemilih pemilihan Gubernur Jawa Tengah,” kata dia.
Teguh belum bisa memastikan siapa yang “bermain-main” dengan data daftar pemilih tersebut. “Sebelum kami simpulkan, kami cari tahu terlebih dulu dengan mulai melakukan klarifikasi”.
Bawaslu Jawa Tengah berencana memanggil Bupati Grobogan dan KPUD Grobogan untuk meminta keterangan. Teguh juga meminta KPU beserta jajaran lebih ketat mengawasi petugas pemutakhiran data pemilih (PPDP).
DP4 pemilihan Gubernur Jawa Tengah itu disusun Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan Jawa Tengah. Ketua KPUD Jawa Tengah Fajar Saka mengakui data daftar penduduk potensial pemilih belum valid sehingga dilakukan pencocokan dan penelitian. Ia meminta adanya nama hantu dalam DP4 tidak dibesar-besarkan.
“Dalam proses pencocokan dan penelitian akan dicoret,” kata dia. Fajar mengklaim sudah mengetahui adanya nama hantu itu setelah mendapat DP4 dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Tapi, kata dia, pencoretan itu baru bisa dilakukan setelah melakukan cross check. Fajar menganggap nama hantu itu sama dengan data orang yang sudah meninggal atau pindah alamat tapi masih tercantum dalam daftar penduduk
Spoiler for bukti:

Quote:
kalo merasa terhibur dan nambah inpo, ts menerima

SUMBER
0
2.7K
Kutip
20
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan