- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Megawati Harus Sadar, Saatnya Konvensi untuk Selamatkan Partai


TS
MQR16
Megawati Harus Sadar, Saatnya Konvensi untuk Selamatkan Partai
Arbi Sanit: Mega Harus Sadar, Saatnya Konvensi untuk Selamatkan Partai dan Perluas Basis Sosial
Rabu, 30 Januari 2013 , 13:52:00 WIB
Laporan: Aldi Gultom
RMOL. Tergantung Megawati Soekarnoputri. Apakah dia akan membangun Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) atau dia malah membonsai partainya sendiri.
Demikian disampaikan pengamat politik senior, Arbi Sanit, kepada Rakyat Merdeka Online, saat diminta pendapatnya soal wacana konvensi untuk menentukan calon presiden di 2014. Konvensi bisa menjadi jalan keluar yang tepat di tengah perseteruan Megawati dengan suaminya, Taufiq Kiemas, soal siapa dan kriteria tokoh yang paling layak maju ke Pilpres dari partai mereka.
"Saya kira sekarang ini saatnya konvensi untuk pecahkan masalah krisis kepemimpinan di dalam partai. Di PDIP termasuk," tegasnya, beberapa saat lalu (30/1).
Dia menjelaskan, ada latar belakang situasi yang mengharuskan konvensi jadi jalan keluar krisis kepemimpinan di partai-partai. Sekarang keadaan begitu memprihatinkan karena partai tidak punya tokoh yang dicintai mayoritas rakyat. Tapi, partai lebih punya harapan pada tokoh yang ada di luar partai. Dan itu pun jumlahnya tak banyak.
"Kata kunci itu konvensi. Dia harus ambil dari luar. Cara terhormatnya untuk ambil calon dari luar partai adalah konvensi itu," ucapnya yakin.
Di dalam sistem konvensi ada beberapa keuntungan. orang luar partai bisa melamar dan ikut konvensi, orang luar partai itu bisa diterima kalangan partainya. Jadi tidak ada masalah dikotomi orang partai dan non partai lagi.
"Jadi ini memang tergantung Mega. Maukah Mega membuka diri memakai wibawa ayahnya untuk menunjuk orang atau konvensi. Mau ngga dia berubah? Kalau tidak mau berubah, PDIP akan karam di situ-situ saja," katanya.
Jika Mega-Taufiq hanya berseteru membahas Puan atau Mega sendiri yang akan maju, maka PDIP pun cuma berjalan di tempat.
"Dua-duanya (Puan dan Mega) tidak ada nilai jual, ngga ada bukti partai akan jadi lebih baik. Dan mereka tidak bisa melebarkan basis sosialnya dan pemilihnya cuma berkutat di pengikut fanatik Soekarno," terangnya.
Perseteruan Mega-Taufiq itu membuat partai berkutat pada pertempuran antar elite, tidak siap hadapi tantangan yang ada di depan mata.
"PDIP terancam mandul. Semakin kurus partai itu. Kalau mau selamatkan partai mesti konvensi, agar partainya bisa berkuasa atas negara. Kita tahu PDIP itu milik Mega dan semua tergantung Mega mau membonsai atau mengembangkan partainya," urai Arbi Sanit. [ald]
sumber: www.RMOL.co
iyalah, megawati ini kayaknya cuma ngejadiin PDIP sebagai alat peraih ambisi dia aja deh. ampuuuuuuuuun, kasian kader muda di PDIP pada kegerus semua sama ambisi lw woy!
Rabu, 30 Januari 2013 , 13:52:00 WIB
Laporan: Aldi Gultom
follow: @RMOLCO
RMOL. Tergantung Megawati Soekarnoputri. Apakah dia akan membangun Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) atau dia malah membonsai partainya sendiri.
Demikian disampaikan pengamat politik senior, Arbi Sanit, kepada Rakyat Merdeka Online, saat diminta pendapatnya soal wacana konvensi untuk menentukan calon presiden di 2014. Konvensi bisa menjadi jalan keluar yang tepat di tengah perseteruan Megawati dengan suaminya, Taufiq Kiemas, soal siapa dan kriteria tokoh yang paling layak maju ke Pilpres dari partai mereka.
"Saya kira sekarang ini saatnya konvensi untuk pecahkan masalah krisis kepemimpinan di dalam partai. Di PDIP termasuk," tegasnya, beberapa saat lalu (30/1).
Dia menjelaskan, ada latar belakang situasi yang mengharuskan konvensi jadi jalan keluar krisis kepemimpinan di partai-partai. Sekarang keadaan begitu memprihatinkan karena partai tidak punya tokoh yang dicintai mayoritas rakyat. Tapi, partai lebih punya harapan pada tokoh yang ada di luar partai. Dan itu pun jumlahnya tak banyak.
"Kata kunci itu konvensi. Dia harus ambil dari luar. Cara terhormatnya untuk ambil calon dari luar partai adalah konvensi itu," ucapnya yakin.
Di dalam sistem konvensi ada beberapa keuntungan. orang luar partai bisa melamar dan ikut konvensi, orang luar partai itu bisa diterima kalangan partainya. Jadi tidak ada masalah dikotomi orang partai dan non partai lagi.
"Jadi ini memang tergantung Mega. Maukah Mega membuka diri memakai wibawa ayahnya untuk menunjuk orang atau konvensi. Mau ngga dia berubah? Kalau tidak mau berubah, PDIP akan karam di situ-situ saja," katanya.
Jika Mega-Taufiq hanya berseteru membahas Puan atau Mega sendiri yang akan maju, maka PDIP pun cuma berjalan di tempat.
"Dua-duanya (Puan dan Mega) tidak ada nilai jual, ngga ada bukti partai akan jadi lebih baik. Dan mereka tidak bisa melebarkan basis sosialnya dan pemilihnya cuma berkutat di pengikut fanatik Soekarno," terangnya.
Perseteruan Mega-Taufiq itu membuat partai berkutat pada pertempuran antar elite, tidak siap hadapi tantangan yang ada di depan mata.
"PDIP terancam mandul. Semakin kurus partai itu. Kalau mau selamatkan partai mesti konvensi, agar partainya bisa berkuasa atas negara. Kita tahu PDIP itu milik Mega dan semua tergantung Mega mau membonsai atau mengembangkan partainya," urai Arbi Sanit. [ald]
sumber: www.RMOL.co
iyalah, megawati ini kayaknya cuma ngejadiin PDIP sebagai alat peraih ambisi dia aja deh. ampuuuuuuuuun, kasian kader muda di PDIP pada kegerus semua sama ambisi lw woy!
0
1.6K
15


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan