Menjelang Pemilu 2014, kepercayaan publik kepada Pemerintahan SBY dapat memperbaiki kondisi umum Indonesia dalam setahun ke depan menurun. Survei Nasional Lingkaran Survei Indonesia (LSI) pada Januari 2013 menunjukkan, hanya 13,10% publik yang masih percaya Indonesia menjadi lebih baik.

"Hanya 13,10% publik, yang yakin kondisi Indonesia akan menjadi lebih baik," kata Ardian Sopa, peneliti dari LSI di Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa, (29/1/2013).

Ardian mengatakan, sebanyak 66,55% publik merasa, kondisi umum Indonesia di masa akhir jabatan kedua SBY tidak akan ada perubahan. Bahkan sekitar 20,34% publik mencatatkan bahwa kondisi umum Indonesia akan menjadi lebih buruk di 2014. "Tahun 2013, adalah tahun terakhir SBY membuat legacy, yang baik dan kokoh," ujar Ardian.

"Jika tidak, maka SBY akan meneruskan tradisi buruk semua presiden Indonesia: menjadi presiden dengan tepuk tangan meriah, namun dicemooh publik, ketika selesai masa jabatannya," imbuh dia.

Kurang tegasnya SBY dalam memimpin, lanjutnya, juga menggerus keyakinan publik di akhir masa jabatannya. "Mayoritas publik, yaitu sebesar 53,72% meragukan ketegasan SBY," ungkap Ardian.

Survei itu juga menunjukkan menurunnya kepercayaan publik terhadap kinerja Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II, yang dipimpin oleh SBY. "Hanya 34,32% publik, yang puas dengan kinerja Kabinet, dan 57,78% publik tidak puas dengan kinerja Kabinet," ujar Ardian.

Kemudian, penetapan menteri, Roy Suryo sebagai Menpora, yang tidak sesuai dengan kompetensi, juga menambah ketidakyakinan publik terhadap SBY. "50,65% publik tidak yakin, Roy Suryo mampu membenahi Kemenpora," ujarnya.

Menurut Ardian, berdasarkan survei LSI tersebut, kepercayaan publik pun semakin tergerus dengan penetapan salah satu menteri Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II, sebagai tersangka oleh KPK. "Terlepas apakah benar bersalah atau tidak secara hukum, namun sebuah ironi, yang gamblang dilihat publik," ujarnya.

Andi Mallarangeng, lanjutnya, yang saat reformasi termasuk tokoh muda melawan despotisme Orde Baru, serta memperjuangkan Good Goverment, akhirnya menjadi tersangka kasus korupsi, sekitar 14 tahun kemudian. "Andi Mallarangeng juga menjadi 'bintang iklan' antikorupsi Partai Demokrat pada Pemilu 2009," ujar Ardian.

"Tidak sampai 5 tahun, telah ditetapkan menjadi tersangka oleh KPK," imbuhnya.

Dalam melakukan survei khusus mengenai kinerja kabinet di tahun politik, LSI menggunakan quick poll pada 22-25 Januari 2013. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan 1.200 responden dan margin of error sebesar +/- 2,9%.

LSI juga melengkapi survei dengan penelitian kualitatif dengan metode analisis media, FGD, dan in depth interview. Survei dilaksanakan di 33 Provinsi di Indonesia. Untuk memperkuat data dan analisa, LSI menggunakan data terkait kabinet pada Oktober 2012. (Mut)

Sumber: http://news.liputan6.com/read/499455...-lagi-presiden

Waduuuhhh masa iya mantan presiden bisa jadi cemoohan sama mantan rakyatnya,,,