Diduga Sabotase, KA Argo Parahyangan Hantam Bantalan di Tengah Rel

KA Argo Parahyangan jurusan Bandung-Jakarta menabrak bantalan yang melintang di tengah trek antara petak jalan rel Stasiun Padalarang-Cilame, Kabupaten Bandung Barat pada Senin (28/1) sekitar pukul 04.30 WIB.

Kejadian tak biasa itu memunculkan dugaan sabosate di lintas utama jalur selatan. Berdasarkan keterangan yang dihimpun, Lokomotif yang tengah melaju kencang itu mampu tetap berdiri atas di trek.

Meski tidak anjlok, perjalanan KA fakultatif itu tersendat hingga lebih dari 2 jam. Lokomotif bersama rangkaiannya mundur kembali ke Stasiun Padalarang. Lokomotif mengalami masalah di bagian depan sehingga diganti lokomotif cadangan dari Stasiun Bandung.

Jubir PT KAI Daop II Bandung, Bambang S Prayitno, saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut. Kejadian tersebut terjadi di Km 156 +2/3 antara Padalarang-Cilame. KA Argo Parahyangan tersebut lepas Bandung pada pukul 04.00 WIB.

"Ya benar ada kejadian. Dugaan sabotase tak bisa dikesampingkan, tapi bisa saja ada kemungkinan lain. Soal itu kami serahkan ke polisi yang menyelidikinya karena kami sudah melaporkannya," tandasnya.

Masinis Terkejut, Bantalan Rel Dipalangkan di Tengah

Masinis yang mengawaki KA Argo Parahyangan jurusan Bandung-Jakarta langsung tergagap begitu mengetahui bantalan rel dipalangkan di tengah trek antara Stasiun Padalarang-Cilame, Kabupaten Bandung Barat pada Senin (28/1) dinihari.

Kondisi trek sendiri menikung sehingga tidak memberikan kesempatan masinis dan stokernya melakukan pengereman. Rem sekaligus dilakukan pun tak bisa karena bisa membahayakan laju KA. Bantalan yang diketahui dari kayu itu pun dihantam KA tersebut.

"Kebetulan kecepatan KA di lintas tersebut relatif rendah karena merupakan tikungan. Sekitar 40 Km perjam," jelas Jubir PT KAI Daop II Bandung, Bambang S Prayitno ketika dikonfirmasi, Senin (28/1).

Masinis dan stokernya kemudian memberhentikan lokomotif. Lokomotif pun diperiksa. Karena menemukan kerusakan di bagian depan, keduanya memutuskan memundurkan lokomotif ke Stasiun Padalarang untuk diganti lokomotif cadangan.

"Loko tidak memungkinkan dilanjutkan. Ini pertimbangan keselamatan perjalanan," tandasnya. Kendati untuk itu, KA paling pagi yang berangkat Pukul 04.00 tersebut harus tertahan 130 menit.

KA Argo Parahyangan itu pun baru diberangkatkan kembali dengan lokomotif baru pada Pukul 6.35.

Menurut Bambang, lokasi penempatan bantalan berada jauh dari permukiman. Pihaknya langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Padalarang. Pemeriksaan trek langsung diperketat.