Kaskus

Entertainment

fhanzazAvatar border
TS
fhanzaz
SUDAH DITABRAK TRUK, ANAKNYA TEWAS, MALAH TERANCAM PENJARA 6 TAHUN
SEDIHNYA, SUDAH DITABRAK TRUK, ANAKNYA TEWAS, DIRINYA LUKA PARAH, MALAH TERANCAM PENJARA 6 TAHUN

Ane mau share nih buat yang belum Baca emoticon-Big Grin ,

Maaf kalo emoticon-Repost

Ane trima emoticon-Blue Guy Cendol (L)

Komeng ya gan atau emoticon-Rate 5 Star juga boleh

langsung aja deh, cekibrot emoticon-Selamat



Kisah tragis dialami Ninik Setiyowati (42), warga Perumahan Teluk Kecamatan Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas. Musibah bertubi-tubi harus dia alami. Sudah kehilangan anak, mengalami luka parah, masih menghadap ancaman penjara maksimal 6 tahun. Dia dituduh melakukan kelalaian, sehingga menyebabkan anaknya, Kumaratih Sekar Hanifah (11), siswa kelas VI SD Al Irsyad Purwokerto, meninggal dunia.

Ditemui di rumahnya, Ninik mengaku bingung menghadapi tuduhan pasal 310 UU 22 No tahun 2009. "Saya bingung mas, sudah kehilangan anak, luka parah seperti ini, tapi masih diancam lagi dengan hukuman penjara," katanya, sambil tiduran di kasur di rumahnya, Jumat (25/1).

Sehari-hari, Ny Ninik memang hanya bisa tiduran di kamarnya. Kaki kanannya, sejak tungkai kaki hingga paha masih terbalut perban. Bahkan untuk keperluan buang air kecil, terpaksa menggunakan kateter yang disambungkan ke pispot. "Saya masih belum bisa berdiri," katanya. Demikian juga untuk buang air besar, masih harus dengan tiduran.

Dia menuturkan, kecelakaan yang telah merenggut nyawa anak sulungnya itu terjadi 6 Agustus 2012, seusai waktu berbuka puasa karena saat itu bulan Ramadan. "Saat itu, saya baru menjemput anak sesuai acara buka puasa bersama teman-teman sekolahnya di Panti Asuhan Dharmoyuwono Kelurahan Mersi Kecamatan Purwokerto Selatan," katanya.

Ketika dia baru keluar pintu gerbang panti asuhan dan berjalan di pinggir Jalan Supriyadi, truk gandeng menyalip sepeda motor yang sedang dikendarainya. Saat menyalip itulah, ban depan truk yang besar menyenggol sepeda motornya hingga membuat dirinya terpelanting. Motornya terseret truk, sedang dia dan anaknya terlempar ke kolong truk.

Tanpa dapat dihindari lagi, anaknya kemudian terlindas ban belakang truk gandeng sedangkan dirinya terlindas truk di bagian kaki kanannya. "Saat itu saya masih sadar. Saya melihat dengan mata kepala sendiri, bagaimana anak saya terlindas ban truk. Saya sampai tidak merasakan bagaimana kaki saya juga terlindas ban truk," katanya sambil terisak.

Selama itu, dia masih sadar sampai kemudian dilarikan warga ke Rumah Sakit Orthopedi Purwokerto. "Yang saya ingat, bagaimana dengan nasib anak saya? Selamatkah dia?" ujar ibu dua orang anak ini.

Dia baru mengetahui bahwa anaknya sudah meninggal setelah di RS. "Suami saya, yang datang ke Rumah Sakit yang kemudian memberitahukan bahwa anak kami sudah meninggal dunia," kata dia menjelaskan.

Akibat kecelakaan itu, Ninik sendiri mengalami luka sangat parah. Selain patah tulang di tiga bagian kaki kaki, juga terdapat luka yang mengoyak hampir seluruh daging di bagian kaki kanannya. Melihat kondisi luka yang seperti itu, bahkan dokter di RS Orthopedi Purwokerto menyarankan untuk diamputasi. "Namun istri saya tidak tidak mau," kata Sutarno (46), suami Ninik.

Akan tetapi, pada tanggal 11 Januari 2013, petugas Satuan Lalu Lintas Polres Banyumas mendatangi Ninik yang masih terbaring lemah di rumahnya, Jalan Mahoni V, Perumahan Teluk, Kecamatan Purwokerto Selatan.

Petugas memeriksa Ninik atas kecelakaan yang terjadi pada tanggal 6 Agustus silam, kemudian pada tanggal 15 Januari ibunda almarhumah Kumaratih ini diminta menandatangani berita acara pemeriksaan (BAP).

Dalam BAP tersebut, dia dinyatakan melakukan kelalaian sehingga mengakibatkan anaknya meninggal dunia saat kecelakaan lalu lintas itu. "Saya bingungnya lalai bagaimana? Saya 'nggak ngapa-ngapain'," katanya.

Rofiq Anhar, salah satu saksi mata yang melihat peristiwa kecelakaan yang dialami oleh Ninik Setyowati mengaku kaget dengan keputusan polisi menetapkan tersangka. Menurutnya, Ninik saat mengendarai sepeda motornya tidak bersalah dan sudah berjalan di pinggir.

''Saya bahkan sempat meminta sopir yang mengemudikan truk berjalan perlahan-lahan, tapi truk tersebut tetap melaju kencang saja,'' kata Rofiq, Jumat (25/1).


MERDEKA. COM


Sumber : TKP
0
1.6K
16
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan