- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Petinju Meninggal Dunia di atas Ring TVRI


TS
4bugs
Petinju Meninggal Dunia di atas Ring TVRI



Spoiler for BERITA LAMA TANGGAL 28 JANUARI 2013:
TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Dunia Tinju Profesional Indonesia kembali berduka, kali ini giliran petinju muda belia Tubagus Setia Sakti dari Bandar Lampung yang harus meregang nyawa di kancah ring tinju Bayaran Indonesia.
Tubagus Setia Sakti Petinju Profesional berusia 17 tahun adalah petinju yang masih relatif muda. Menurut Penuturan Promotor Pertandingan Syafrudin Lado, Tubagus bertanding di kejuaraan Nasional Ad Interim Versi Komisi Tinju Profesional Indonesia KTPI, dalam pertarungan yang dijadwalkan 12 Ronde di TVRI Sabtu malam.
"Pertarungan ini adalah ad interim dimana Tubagus yang menempati peringkat satu melawan peringkat kedua Ical Tobida," ungkap Syafrudin Lado.
Lawan yang dihadapi Tubagus adalah petinju senior Ical Tobida, yang sudah cukup berpengalaman. Lado mengatakan, sebagai promotor dirinya sudah menjalani prosedur yang ditetapkan, mulai dari timbang badan dan cek kesehatan sehari menjelang pertandingan.
"Pada saat timbang badan almarhum dinyatakan laik tanding dan beratnya pun under beberapa ons dari berat ideal di kelas terbang yunior 49 kilogram ,” jelas Lado.
Namun takdir berbicara lain, Tubagus harus meregang nyawa dan menjadi korban keganasan ring Tinju Profesional Indonesia . Menurut Lado, yang menjadi penyebab kematian Tubagus adalah pendarahan di otak. "Berdasarkan hasil ct scan di Rumah Sakit UKI, almarhum mengalami pendarahan di Otak," papar Lado.
Dikatakan, pada ronde kedelapan, wasit yang memimpin pertandingan terpaksa menghentikan pertandingan, karena Tubagus Setia Sakti beberapa kali mengangkat tangannya sebagai tanda tidak dapat melanjutkan pertandingan.
Meninggalnya Petinju Tubagus Setia Sakti ini menambah daftar panjang Petinju Indonesia yang meninggal dunia di atas ring tinju bayaran.
Sementara itu pelaksana Tugas Badan Olahraga Profesional Indonesia BOPI Haryo Yuniarto sudah mendapat laporan langsung dari promotor terkait meninggalnya Petinju Tubagus Setia Sakti.
"Saya sudah mendapat laporan dari promotor tentang meninggalnya Tubagus dan pihak Promotor akan menanggung seluruh biaya sampai ke pemulangan jenazah almarhum ke Bandar Lampung,” ujar Haryo.
Haryo mengatakan, terkait pelaksanaan Tinju Profesional di TVRI , pihak Promotor sudah memenuhi persyaratan sesuai ketentuan yang berlaku. "Kita akan dalami kasus ini," tandas Haryo.
Tubagus Setia Sakti Petinju Profesional berusia 17 tahun adalah petinju yang masih relatif muda. Menurut Penuturan Promotor Pertandingan Syafrudin Lado, Tubagus bertanding di kejuaraan Nasional Ad Interim Versi Komisi Tinju Profesional Indonesia KTPI, dalam pertarungan yang dijadwalkan 12 Ronde di TVRI Sabtu malam.
"Pertarungan ini adalah ad interim dimana Tubagus yang menempati peringkat satu melawan peringkat kedua Ical Tobida," ungkap Syafrudin Lado.
Lawan yang dihadapi Tubagus adalah petinju senior Ical Tobida, yang sudah cukup berpengalaman. Lado mengatakan, sebagai promotor dirinya sudah menjalani prosedur yang ditetapkan, mulai dari timbang badan dan cek kesehatan sehari menjelang pertandingan.
"Pada saat timbang badan almarhum dinyatakan laik tanding dan beratnya pun under beberapa ons dari berat ideal di kelas terbang yunior 49 kilogram ,” jelas Lado.
Namun takdir berbicara lain, Tubagus harus meregang nyawa dan menjadi korban keganasan ring Tinju Profesional Indonesia . Menurut Lado, yang menjadi penyebab kematian Tubagus adalah pendarahan di otak. "Berdasarkan hasil ct scan di Rumah Sakit UKI, almarhum mengalami pendarahan di Otak," papar Lado.
Dikatakan, pada ronde kedelapan, wasit yang memimpin pertandingan terpaksa menghentikan pertandingan, karena Tubagus Setia Sakti beberapa kali mengangkat tangannya sebagai tanda tidak dapat melanjutkan pertandingan.
Meninggalnya Petinju Tubagus Setia Sakti ini menambah daftar panjang Petinju Indonesia yang meninggal dunia di atas ring tinju bayaran.
Sementara itu pelaksana Tugas Badan Olahraga Profesional Indonesia BOPI Haryo Yuniarto sudah mendapat laporan langsung dari promotor terkait meninggalnya Petinju Tubagus Setia Sakti.
"Saya sudah mendapat laporan dari promotor tentang meninggalnya Tubagus dan pihak Promotor akan menanggung seluruh biaya sampai ke pemulangan jenazah almarhum ke Bandar Lampung,” ujar Haryo.
Haryo mengatakan, terkait pelaksanaan Tinju Profesional di TVRI , pihak Promotor sudah memenuhi persyaratan sesuai ketentuan yang berlaku. "Kita akan dalami kasus ini," tandas Haryo.
Ring TVRI
UPDATE TANGGAL 3 FEBUARI 2013
Quote:
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) menemukan kejanggalan pada pertandingan tinju Kejuaraan Nasional Ad Interim Versi Komisi Tinju Profesional Indonesia (KTPI), antara Tubagus Setia Sakti dan Ical Tobida akhir pekan lalu, yang menyebabkan Tubagus meninggal usai bertanding.
Menurut pelaksana tugas (plt) Ketua BOPI Haryo Yuniarto promotor pertandingan Syarifuddin Lado seharusnya tidak menjadi penata tanding (match maker) dalam laga itu karena dapat menimbulkan konflik kepentingan. Dia mengetahui peran ganda Lado sebagai promotor dan penata tanding dari pemeriksaan awal.
"Harusnya promotor itu berpisah sendiri. Jika dia penata tanding juga berarti ada 'conflict of interest'. Penata tanding itu yang mempertemukan si A dengan si B, tapi kami masih meneliti sejauh mana pelanggaran 'conflict of interest' ini," jelasnya.
Meski demikian, Haryo masih akan menunggu hasil investigasi keseluruhan untuk membeberkan hal itu secara detail. Menurutnya, segala kemungkinan pelanggaran, seperti wasit yang tidak tanggap, kelalaian inspektur pertandingan akan diteliti dan hasilnya akan disimpulkan dalam pekan ini. "Itu harus cepat, saya kira pekan ini bisa diketahui," ujarnya.
Haryo menegaskan, jika terdapat pihak yang terbukti melakukan pelanggaran maka BOPI tidak ragu memberikan sanksi berupa skorsing hingga pencabutan lisensi.
Terkait masalah usia Tubagus yang masih 17 tahun menghadapi lawan yang jauh lebih senior, Haryo mengatakan bahwa kelas tinju profesional tidak hanya ditentukan oleh usia tapi juga prestasi petinju tersebut.
BOPI sudah menanyakan ke KTPI selaku penyelanggara kompetisi dan mendapati jawaban bahwa Tubagus merupakan petinju yang menempati peringkat satu nasional versi komisi tersebut.
"Tubagus memang nyata-nyata sudah masuk ranking satu nasional oleh KTPI. Jadi tidak hanya dilihat dari sisi usia saja," katanya.
Menurut pelaksana tugas (plt) Ketua BOPI Haryo Yuniarto promotor pertandingan Syarifuddin Lado seharusnya tidak menjadi penata tanding (match maker) dalam laga itu karena dapat menimbulkan konflik kepentingan. Dia mengetahui peran ganda Lado sebagai promotor dan penata tanding dari pemeriksaan awal.
"Harusnya promotor itu berpisah sendiri. Jika dia penata tanding juga berarti ada 'conflict of interest'. Penata tanding itu yang mempertemukan si A dengan si B, tapi kami masih meneliti sejauh mana pelanggaran 'conflict of interest' ini," jelasnya.
Meski demikian, Haryo masih akan menunggu hasil investigasi keseluruhan untuk membeberkan hal itu secara detail. Menurutnya, segala kemungkinan pelanggaran, seperti wasit yang tidak tanggap, kelalaian inspektur pertandingan akan diteliti dan hasilnya akan disimpulkan dalam pekan ini. "Itu harus cepat, saya kira pekan ini bisa diketahui," ujarnya.
Haryo menegaskan, jika terdapat pihak yang terbukti melakukan pelanggaran maka BOPI tidak ragu memberikan sanksi berupa skorsing hingga pencabutan lisensi.
Terkait masalah usia Tubagus yang masih 17 tahun menghadapi lawan yang jauh lebih senior, Haryo mengatakan bahwa kelas tinju profesional tidak hanya ditentukan oleh usia tapi juga prestasi petinju tersebut.
BOPI sudah menanyakan ke KTPI selaku penyelanggara kompetisi dan mendapati jawaban bahwa Tubagus merupakan petinju yang menempati peringkat satu nasional versi komisi tersebut.
"Tubagus memang nyata-nyata sudah masuk ranking satu nasional oleh KTPI. Jadi tidak hanya dilihat dari sisi usia saja," katanya.
Spoiler for Alm. Tubagus Setia Sakti:
Quote:
Tubagus Sakti
Country Indonesia
Global Id 568075
Hometown Jakarta, Indonesia Division Light Flyweight
Born 1995-11-09 Died 2013-01-27 Height 160cm Career Record ©www.boxrec.com Date Opponent Location Result 2013-01-26 Ichal Tobida Jakarta, ID L TKO 8 2012-04-01 Louis Loemoli Jakarta, ID L UD 8 2012-02-05 Faris Nenggo Jakarta, ID D PTS 12 2011-09-25 Louis Loemoli Jakarta, ID W MD 8 2011-06-22 Black Fernando Jakarta, ID W TKO 2 2011-05-12 Louis Loemoli Cilandak, ID D PTS 6 2011-04-01 Louis Loemoli Jakarta, ID L PTS 8 Record to Date Won 2 (KOs 1) Lost 3 Drawn 2 Total 7
Country Indonesia
Global Id 568075
Hometown Jakarta, Indonesia Division Light Flyweight
Born 1995-11-09 Died 2013-01-27 Height 160cm Career Record ©www.boxrec.com Date Opponent Location Result 2013-01-26 Ichal Tobida Jakarta, ID L TKO 8 2012-04-01 Louis Loemoli Jakarta, ID L UD 8 2012-02-05 Faris Nenggo Jakarta, ID D PTS 12 2011-09-25 Louis Loemoli Jakarta, ID W MD 8 2011-06-22 Black Fernando Jakarta, ID W TKO 2 2011-05-12 Louis Loemoli Cilandak, ID D PTS 6 2011-04-01 Louis Loemoli Jakarta, ID L PTS 8 Record to Date Won 2 (KOs 1) Lost 3 Drawn 2 Total 7


Spoiler for Daftar Petinju Yang Tewas Dalam Pertandingan:
Daftar petinju Indonesia yang tercatat tewas dalam sejarah tinju Indonesia.
*. 1948 ; Surabaya : Jimmy Koko (lawan: Meyer)
*. 1950 ; Surabaya: Rocky Wang (atau Ricky Huang)(lawan: VIC Suatman)
*. 1959 ; Surabaya: Robby Pav (lawan: Mohammad Yali)
*. 1961 ; ---: Sarono (lawan: Tan HwaSoei)
*. 1978 ; Bandung : Atjeng Jim (lawan: Kai Siong)
*. 1979 ; ---: Nasir Kitu (lawan: unknown)
*. 1980 ; ---: Syamsul Bachri (lawan: unknown)
*. 1984 ; Jakarta : Domo Hutabarat (lawan: Dadang Krinsa)
*. 1985 ; --- : Suryanto (lawan: unknown)
*. 1987 ; Jayapura : Agus Souissa (lawan: Michael Arthur)
*. 1988 ; Blitar : Wahab Bahari (lawan: Hudi)
*. 1988 ; ---: Suryanto (lawan: John Bonnex)
*. 23 Desember 1990 ; Bontang : Bongguk Kendy (lawan: Bisenti Santoso)
*. 15 Juli 1993 ; Jakarta : Yance Samangun (lawan: Mahmud)
*. 11 Mei 1995 ; Jakarta: Akbar Maulana (lawan: Bugiarso)
*. 16 Juni 2000 ; Jakarta: Dipo Saloko(lawan: Roy Saragih )
*. 18 November 2000 ; Belawan : Bayu Young Iray (lawan: Herianto Kalam)
*. 11 Maret 2001 ; Bekasi : John Namtilu (lawan: Hasan Purba )
*. 2 April 2001 ; Cibinong : Muhammad Alfaridzi (lawan: Kongthawat Ora Sorkiti)
*. 28 Oktober 2001 ; Manado : DonnyMaramis (lawan: Stenly Kalalo)
*. 4 Februari 2003 ; Jakarta: Johannes "Bones" Fransiscus (lawan: Slamet Nizar. "Bones" wafat pada 6 Februari 2003 )
*. 21 September 2003 ; Sumatera Utara : Mula Sinaga - Petinju Amatir - (lawan: Asahan Tuerino. Mula Sinaga wafat pada 24 September 2003 )
*. 23 Januari 2004 ; Jakarta: AntoniusJonathan Mosse (lawan: Kaichon sor Vorapin)
*. 19 Februari 2004 ; Purwokerto : Jack Ryan (lawan: Syamsul Hidayat)
*. 5 Maret 2005 ; Jakarta: Hendrik Bira (lawan:Mones Arepas - Bira lost TKO in 3rd on March 3, 2005)
*. 16 Juni 2006 ; Manado: Fadly Kasim (lawan: Jibril Soamole. Kasim kalah TKO6)
*. 15 Maret 2007 ; Jakarta: Anis Dwi Mulya (lawan: Irvan Bone). Anis kalah TKO ronde 6, wafat pada 20 Maret 2007
*. 31 Maret 2012 ; Jakarta: Muhammad Afrizal alias Afrizal Cotto (lawan: Irvan Barita Marbun). Afrizal kalah angka mutlak, dan kemudian meninggal tanggal 4 April 2012 setelah menjalani operasi kepala di RS UKI , Jakarta
*. 16 November 2012 ; Kupang: Oxon Palue (Lawan: Gerry Gio Tuista). Hasil pertandingan seri 8 ronde, dan Oxon Palue mengeluh menderita keram kaki usai pertandingan, dan meninggal pada20 November 2012.
*. 26 January 2013 ; Jakarta: Tubagus Setia Sakti (Lawan: Ical Tobida). Hasil pertandingan Tubagus kalah TKO ronde 8. Tubagus mengalami pendarahan otak dan meninggal di hari yang sama.
*. 1948 ; Surabaya : Jimmy Koko (lawan: Meyer)
*. 1950 ; Surabaya: Rocky Wang (atau Ricky Huang)(lawan: VIC Suatman)
*. 1959 ; Surabaya: Robby Pav (lawan: Mohammad Yali)
*. 1961 ; ---: Sarono (lawan: Tan HwaSoei)
*. 1978 ; Bandung : Atjeng Jim (lawan: Kai Siong)
*. 1979 ; ---: Nasir Kitu (lawan: unknown)
*. 1980 ; ---: Syamsul Bachri (lawan: unknown)
*. 1984 ; Jakarta : Domo Hutabarat (lawan: Dadang Krinsa)
*. 1985 ; --- : Suryanto (lawan: unknown)
*. 1987 ; Jayapura : Agus Souissa (lawan: Michael Arthur)
*. 1988 ; Blitar : Wahab Bahari (lawan: Hudi)
*. 1988 ; ---: Suryanto (lawan: John Bonnex)
*. 23 Desember 1990 ; Bontang : Bongguk Kendy (lawan: Bisenti Santoso)
*. 15 Juli 1993 ; Jakarta : Yance Samangun (lawan: Mahmud)
*. 11 Mei 1995 ; Jakarta: Akbar Maulana (lawan: Bugiarso)
*. 16 Juni 2000 ; Jakarta: Dipo Saloko(lawan: Roy Saragih )
*. 18 November 2000 ; Belawan : Bayu Young Iray (lawan: Herianto Kalam)
*. 11 Maret 2001 ; Bekasi : John Namtilu (lawan: Hasan Purba )
*. 2 April 2001 ; Cibinong : Muhammad Alfaridzi (lawan: Kongthawat Ora Sorkiti)
*. 28 Oktober 2001 ; Manado : DonnyMaramis (lawan: Stenly Kalalo)
*. 4 Februari 2003 ; Jakarta: Johannes "Bones" Fransiscus (lawan: Slamet Nizar. "Bones" wafat pada 6 Februari 2003 )
*. 21 September 2003 ; Sumatera Utara : Mula Sinaga - Petinju Amatir - (lawan: Asahan Tuerino. Mula Sinaga wafat pada 24 September 2003 )
*. 23 Januari 2004 ; Jakarta: AntoniusJonathan Mosse (lawan: Kaichon sor Vorapin)
*. 19 Februari 2004 ; Purwokerto : Jack Ryan (lawan: Syamsul Hidayat)
*. 5 Maret 2005 ; Jakarta: Hendrik Bira (lawan:Mones Arepas - Bira lost TKO in 3rd on March 3, 2005)
*. 16 Juni 2006 ; Manado: Fadly Kasim (lawan: Jibril Soamole. Kasim kalah TKO6)
*. 15 Maret 2007 ; Jakarta: Anis Dwi Mulya (lawan: Irvan Bone). Anis kalah TKO ronde 6, wafat pada 20 Maret 2007
*. 31 Maret 2012 ; Jakarta: Muhammad Afrizal alias Afrizal Cotto (lawan: Irvan Barita Marbun). Afrizal kalah angka mutlak, dan kemudian meninggal tanggal 4 April 2012 setelah menjalani operasi kepala di RS UKI , Jakarta
*. 16 November 2012 ; Kupang: Oxon Palue (Lawan: Gerry Gio Tuista). Hasil pertandingan seri 8 ronde, dan Oxon Palue mengeluh menderita keram kaki usai pertandingan, dan meninggal pada20 November 2012.
*. 26 January 2013 ; Jakarta: Tubagus Setia Sakti (Lawan: Ical Tobida). Hasil pertandingan Tubagus kalah TKO ronde 8. Tubagus mengalami pendarahan otak dan meninggal di hari yang sama.
Kronologi versi kaskuser yg lihat
Spoiler for innokribow:
Quote:
Original Posted By innokribow►Ane lihat pertandingan Tinju Tubagus ini, ane kesel banget ampe sewot ama temen ane. Soalnya keliatan banget gak seimbang. Pas si Tubagus itu udah angkat dua tangan tanda menyerah di pojokan, wasit ga langsung memisahkannya, dibiarin berapa detik, trus lawannya yg namanya Ical itu ngehajar berkali2, keliatan kena kepalanya, muka, sama dagu. Skitar 3-5 kali deh tinjuannya setelah Tubagus mengangkat tangan tanda menyerah. Baru si Tubagus hampir klenger, wasit misahin deh. Abis itu si Ical tereak2 bilang 'jangan jadi pengecut' apa bla bla bla, ketika di pojok, si Ical masih emosi, sedangkan Tubagus udah gak bisa duduk, dia terkapar, langsung dikasih infus. Setelah itu MC nya ngumumin kalo Ical menang TKO. Yg nyerahin sabuk kemenangannya itu Ruhut Sitompul, ane jg kaget, ngapain Poltak itu disitu. Ternyata dia ketua petinju apaaaa gituuuu...
di shot terus kok sama TVRI, ane nontonnya d rumah.
Ane marah2, karna wasitnya ga cepet2 misahin, udh jelas2 tu petinju udah nyerah karna kalah kelas, eh dibiarin aja. Gilaaaaa. Gw serem. Padahal cuma nonton di TV gan.
di shot terus kok sama TVRI, ane nontonnya d rumah.
Ane marah2, karna wasitnya ga cepet2 misahin, udh jelas2 tu petinju udah nyerah karna kalah kelas, eh dibiarin aja. Gilaaaaa. Gw serem. Padahal cuma nonton di TV gan.
thanks buat agan innokribow
Link Video dari agan jokohochai
Spoiler for jokokohokchai:
Diubah oleh 4bugs 02-02-2013 22:28
0
24.4K
Kutip
256
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan