Kaskus

Entertainment

abdoel86Avatar border
TS
abdoel86
bukan SALAH MALAYSIA
bukan SALAH MALAYSIABukan salah Malaysia

Untuk menambahkan pribahasa dalam tulisan saya ini, saya lebih suka memakai pribahasa “semut disebrang lautan terlihat tapi gajah dupelupuk mata tidak terlihat” daripada pribahasa “Rumput tetangga selalu nampak lebih hijau”, kenapa? Ini jawabannya.

Tulisan ini terilhami dar sebuah pesan ввм yang dikirimkan oleh seorang teman beberapa hari yang lalu. Agak bingung juga, teman yang sesama aktivis dikampus dulu, meminta kita (ввм kontak) untuk instropeksi diri kita masing-masing dari kebencian kita (bangsa Indonesia) kepada negeri tetangga: Malaysia.

Jujur; saya termasuk orang yang anti dengan segala yang berbau negerinya Siti Nurhaliza tersebut, dimulai dengan memboikot film Ipin dan Upin, dgn cara tidak memasang lagu atau tone-nya di hape, saya juga orang yang siap mematikan TV bila film dua anak botak tersebut tayang,lebih jauh lagi, saya tidak mau memakai jam tangan pemberian teman saya yang kuliah di Malaysia. Enggan rasanya mengakui sesuatu kelebihan dari negara yang telah melecehkan bangsa kita.

Namun pesan ввм tempo hari telah membuat saya berpikir realistis dan analis; kebencian kita merupakan sebuah akumulasi ketakutan akan ketertinggalan level kepada negara yang dulu adalah murid bangsa ini. ketika pikiran diracuni kebencian, maka yang terjadi logika berpikir kita tidak berjalan sesuai alur.

Sebagai contoh, lihat saja saudara kita yang tinggal di perbatasan Kalimantan; akses transportasi dan pendidikan lebih mudah dijangkau di Malaysia daripada negeri sendiri.

Malaysia dengan serba kekurangannya mau dan mampu belajar untuk mengurangi atau menambalnya namun Indonesia dengan segala kelebihan dan kekayaannya belum mampu menghargai dan mengolahnya. Lihat saja, kita punya tambang emas, batu bara, timah, minyak bumi dan masih banyak lagi namun malah lebih nyaman menyerahkannya kepada orang asing. Ironis bukan?

Begini kira-kira isi pesan ввм tersebut:
“Terima kasih Malaysia telah mengajari kami menghargai budaya bangsa kami sendiri (batik, reog ponorogo, Tari bali, rasa sayange dll) apabila tanpa pengakuan kalian Negara kami tidak akan pernah menghargai budaya sendiri karena pemudanya disibukkan dengan kebanggan budaya luar.

Terima kasih Malaysia telah menyediakan ribuan lapangan pekerjaan (TKI) disaat kami tidak bisa menyediakan lapangan kerja yang layak bagi saudara-saudara kami (perlakukan mreka dengan lebih layak yah)

Terima kasih Malaysia telah memberikan tontonan yang mendidik bagi anak-anak kami (upin-ipin) disaat TV kami sibuk memberikan tontonan yang tidak layak.

Terima kasih Malaysia karena telah memberi kami pelajaran arti sebuah sejengkal tanah Negara kesatuan (daerah perbatasan, sipadan ligitan) Mungkin tanpa kalian pemerintah kami tidak akan pernah memperhatikan nasib-nasib daerah perbatasan dan saudara kami di perbatasan.

Terima Kasih Malysia telah memberikan kami pelajaran arti sebuah kegagalan, arti tidak meremehkan lawan, menerima kekalahan dengan sportif, mengakui kemenangan lawan dengan jantan, arti sebenarnya sebuah pertandingan (AFF & seagames)walaupun harus dibayar mahal dengan korban nyawa (turut berbela sungkawa).

Kita terlalu bangga dengan anggapan bahwa Malaysia dulunya belajar dari Indonesia, Tapi jaman sudah berubah Pak Guru yang Cuma tamatan SPG/Sekolah Pendidikan Guru (Indonesia) memiliki murid (Malaysia) 30 puluh tahun yang lalu, sekarang Pak guru masih menjadi Seorang Guru yang mulia tetap dengan pendidikan SPGnya dan sang murid telah meraih gelar Doctornya. Kita seharusnya banyak belajar dari Malaysia

Selamat Buat Malaysia untuk mempertahankan Mendali emas Sepak bola
Buat Indonesia Selamat untuk Juara umum Seagames yang ke 10
Tetap Semangat dan Be +
I N D O N E S I A BISA…..

Salam Persahabatan
Jangan mengeluh tapi Bijaksanalah dan intropeksi”

Oleh karena itu, mari kita cintai negeri ini; kita ini negara yang kaya raya bahkan lebih digdaya dari negara adidaya (bila mampu mandiri). Kita tidak kekurangan satu apapun: sumber daya alam berlimpah ruah, sumber daya manusia pun ratusan ribu juta, luas negara terluas, dan budaya yang amat mempesona. Jadi apa yang harus kita pusingkan dengan negara ini, bijaksanalah, kesalahan ada dipihak kita yang tidak mandiri mengolah dan menjaganya, bukan?
emoticon-Cendol (S)bukan SALAH MALAYSIA



www.mendolgosong.wordpress.com
Diubah oleh abdoel86 26-01-2013 14:59
0
2.5K
27
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan