Aries Setiawan, Syahrul Ansyari | Jum'at, 25 Januari
2013, 16:38 WIB
VIVAnews - Markas Besar Kepolisian Negara Republik
Indonesia menghabiskan uang senilai Rp13,5 miliar untuk
membeli 90 ekor anjing.
Jumlah tersebut berasal dari alokasi anggaran Rp16,650
miliar yang dialokasikan membeli satwa dan Rp1,366 triliun
untuk pengadaan sarana dan prasarana Polri.
"Harga satu anjing US$8.000-9.000," kata Kepala Divisi
Hubungan Masyarakat Mabes Polri, Irjen Pol Suhardi
Alius, di kantornya, Jakarta, Jumat, 25 Januari 2013.
Suhardi menjelaskan, biaya tersebut tidak semata-mata
untuk anjing. Ada biaya-biaya lain yang menyertainya.
Seperti pajak bea masuk, jasa pengadaan, akomodasi dan
transportasi dua orang pelatih, transportasi pengiriman
anjing dari Belanda ke Indonesia dan transportasi ke
seluruh Polda di Indonesia.
"Anjing-anjing ini dibeli dalam rangka pengamanan pemilu
2014. Belinya di Belanda bukan di dalam negeri," katanya.
Mantan Wakapolda Metro Jaya ini mengklaim bahwa semua
proses pembelian bersifat transparan. Persoalan harga
yang tinggi, menurutnya, karena harga yang berlaku adalah
harga di Belanda.
"Kalau kami membeli suatu barang tidak hanya dilihat, beli,
langsung bawa, tapi ada mekanismenya. Pelatihnya,
transportasinya, dan lain-lain. Sesuai ketentuan, semuanya
lelang dan terbuka," Suhardi menjelaskan.
Selain anjing, Polri juga membeli 7 ekor kuda senilai
Rp3,150 miliar. Masing-masing kuda seharga Rp450 juta.
"Kuda-kuda itu disebarkan ke Polda Bali 2, Jateng 2,
Direktorat Polisi Satwa (Ditpolsatwa) 3 ekor," ucapnya.