- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Stop Menyiarkan Kasus Pemerkosaan!!!


TS
ricolg
Stop Menyiarkan Kasus Pemerkosaan!!!
Ada beberapa alasan mengapa saya tidak terlalu suka kasus pribadi seseorang diumbar-umbar di media. Namun dalam hal ini saya lebih menekankan mengenai hal pemerkosaan, baik dari merudapaksa istri sendiri, merudapaksa anak sendiri, maupun merudapaksa wanita lain.
Pertama ialah, media harus tau kalau yang menonton itu bukan hanya usia diatas 20 tahun, atau seseorang yang dianggap sudah bisa memilah masalah, tapi semua umur. Lalu bagaimana jika berita itu ditonton anak yang belum tahu apa-apa dan akhirnya mencari tahu apa itu sebenarnya “merudapaksa”. Secara lahiriah mereka yang masih dalam usia bimbingan orang tua dan punya rasa ingin tau bisa terpengaruhi hal itu.
Kedua ialah terkait aib yang terkena musibah. Memang benar beberapa orang yang menonton sudah bisa memilah berita itu, namun dampaknya bukan ke penonton melainkan ke korban. Aib pribadi menjadi konsumsi umum.
Ketiga ialah beban yang ditanggung korban, sama halnya yang kedua. Coba bayangkan betapa tambah besarnya beban yang ditanggung korban? Setelah (maaf) dirudapaksa, dikonsumsi publik pula beritanya. Apa tanggapan kita sebagai penikmat media ketika bertemu dengan korban? Tidak usah munafik, yang pertama pasti, “wah inikan yang menjadi korban pemerkosaan itu!!!”. Secara tidak langsung, hati kita sudah mengotori si korban.
Saran saya, cukuplah masalah pemerkosaan hanya dihadapan oleh para penegak hukum. Sekali lagi saya tekankan, Stop Menyiarkan Kasus Pemerkosaan!!!, baik di media cetak apalagi media elektronik.
RRLG
Untuk berita yang sama (penulis sama) silahkan ke sini gan, klik anunya

Pertama ialah, media harus tau kalau yang menonton itu bukan hanya usia diatas 20 tahun, atau seseorang yang dianggap sudah bisa memilah masalah, tapi semua umur. Lalu bagaimana jika berita itu ditonton anak yang belum tahu apa-apa dan akhirnya mencari tahu apa itu sebenarnya “merudapaksa”. Secara lahiriah mereka yang masih dalam usia bimbingan orang tua dan punya rasa ingin tau bisa terpengaruhi hal itu.
Kedua ialah terkait aib yang terkena musibah. Memang benar beberapa orang yang menonton sudah bisa memilah berita itu, namun dampaknya bukan ke penonton melainkan ke korban. Aib pribadi menjadi konsumsi umum.
Ketiga ialah beban yang ditanggung korban, sama halnya yang kedua. Coba bayangkan betapa tambah besarnya beban yang ditanggung korban? Setelah (maaf) dirudapaksa, dikonsumsi publik pula beritanya. Apa tanggapan kita sebagai penikmat media ketika bertemu dengan korban? Tidak usah munafik, yang pertama pasti, “wah inikan yang menjadi korban pemerkosaan itu!!!”. Secara tidak langsung, hati kita sudah mengotori si korban.
Saran saya, cukuplah masalah pemerkosaan hanya dihadapan oleh para penegak hukum. Sekali lagi saya tekankan, Stop Menyiarkan Kasus Pemerkosaan!!!, baik di media cetak apalagi media elektronik.
RRLG
Untuk berita yang sama (penulis sama) silahkan ke sini gan, klik anunya

Diubah oleh ricolg 24-01-2013 21:55
0
2.1K
25


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan