Awalnya, perusahaan ini diberi nama Cadabra, tapi langsung diganti begitu si pendiri, Jeff Bezos, memberi tahu nama perusahaan yang baru didirikannya itu kepada pengacaranya. Kok bisa? Pasalnya, si pengacara yang kebingungan itu menjawab, "Cadaver?"

Perusahaan ini awalnya bergerak di industri tekstil sekitar 100 tahun lalu sebelum akhirnya berubah menjadi perusahaan investasi.

Perusahaan ini dibeli salah satu orang terkaya dunia, Warren Buffett, pada 1964. Seabury Stanton, presiden Berkshire kala itu, menolak membayar saham yang dimiliki Buffet senilai US$ 11,5 secara tunai, ia malah menawarkan di harga US$ 11,375 secara tertulis.

Buffett pun kesal atas langkah Stanton ini, sampai-sampai ia bertekad untuk menguasai kepemilikan saham mayoritas di Berkshire Hathaway. Ambisinya pun tercapai, hal pertama yang dilakukan Buffet setelah menjadi pemegang saham mayoritas adalah memecat Stanton.

Dell Computer Corporation pernah masuk dalam daftar Fortune 500 di 1992 silam, menjadikan Michael Dell CEO termuda yang pernah masuk dalam daftar ini, yaitu di umur 27, rekor yang belum pernah terpecahkan sampai sekarang.

Facebook sedang ramai dibicarakan gara-gara aturan privasi foto yang terlalu longgar. Ternyata masalah privasi ini sudah sejak lama dialami Facebook, tepatnya di 2003 ketika Mark Zuckerberg meng-hacked jaringan komputer Harvard dan mendapatkan akses ke ratusan foto mahasiswinya. Ia memasang foto-foto itu secara online dan dihujat oleh banyak mahasiswi dengan alasan melanggar privasi.

Produsen otomotif milik Henry Ford ini pernah dua kali bangkrut sebelum meraih sukses. Perusahaan yang awalnya bernama Detroit Automobile Company ini bangkrut setelah beroperasi hanya dua tahun.

Perusahaan ini bangkit dan berganti nama menjadi Henry Ford Company pada 1901 sebelum gagal lagi dan akhirnya berubah nama lagi menjadi Ford Motor Company dua tahun kemudian. Akhirnya pada percobaan ketiga perusahaan pun meraih sukses.

General Electric merupakan salah satu 12 perusahaan yang sahamnya pertama kali tercatat di indeks Dow Jones Industrial Average pada 1896, dan sampai sekarang sahamnya masih bertahan di indeks tersebut. Ini dia yang bisa dibilang konsisten.

Pendiri Google, Larry Page dan Sergey Brin, membuat tulisan ilmiah di Stanford pada 1998, yang isinya menolak penggunaan dana hasil iklan untuk situs mesin pencari di internet. Ironisnya, salah satu porsi omzet terbesar Google saat ini adalah dari iklan per klik di halamannya.

IBM dibentuk pada 1911 setelah tiga perusahaan melebur menjadi satu dengan nama Computing Tabulating Recording Company sebelum berganti jadi IBM. Supaya bisa memberikan kesibukan kepada karyawannya yang banyak itu, IBM juga memproduksi mesin pemotong daging, penghalus kopi dan timbangan.

Procter & Gamble didirikan pada 1837 oleh William Procter, pembuat sabun, dan James Gamble, pembuat lilin. Keduanya menikahi dua perempuan bersaudar dan akhirnya menjadi saudara ipar.

Perusahaan mereka berlanjut memasok kebutuhan sabun dan lilin untuk pasukan gabungan pada perang saudara Amerika Serikat (AS).

Pada awalnya, peritel kopi dan teh ini akan diberi nama Pequod, nama sebuah kapal dalam novel klasik karangan Herman Melville, Moby Dick. Ketika ide itu dibuang, manajemen perusahaan akhirnya memilih nama kelasi satu (first mate) alias asisten kapten di kapal tersebut yang bernama 'Starbuck'.