Kaskus

Entertainment

honiAvatar border
TS
honi
Analogi Manusia - Alam dan Dimensi Baru (Habibie)
Manusia yang diciptakan melaluli evolusi rekayasa Allah SWT mempunyai tubuh atau raga yang tidak abadi dan jiwa, roh, batin dan nurani yang abadi. Jika yang tidak abadi sakit (rusak), maka harus dirawat sampai sehat (diperbaiki). Jikalau ternyata mati (tidak dapat berfungsi lagi), maka harus dikubur (dibuang).

Di sini kelihatan analoginya dengan PC, laptop, dan sebagianya, ciptaan manusia. Bila dibandingkan dengan ciptaan atau rekayasa Allah SWT, ciptaan manusia tidak ada artinya. Namun logic dan dasar filsafat dan teknologinya sama, namun sangat primitif ciptaan rekayasa manusia itu.

Ternyata yang abadi itu sama sifat dan nilainya. Pada manusia dinamakan jiwa, roh, batin dan nurani. Pada teknologi internet, dan sebagianya, namanya software atau perangkat lunak.

Jiwa, roh, batin dan nurani atau software manusia adalah super intellegent sedangkan software mesin adalah sangat primitif. Software manusia dan mesin sifatnya abadi membutuhkan wahana atau wadah dan energi untuk dapat dimanfaatkan.

Jika wahana atau wadah tidak dapat diperbaiki dan tidak berfungsi lagi, maka wahana dan wadah tersebut dibuang. Untuk manusia, raga atau tubuh dikubur, untuk pc, laptop, dan sebagianya, atau hardwarenya dibuang untuk di-recycle atau diproses ulang.

Bagaimana nasib software yang sifatnya abadi? kemana yang abadi itu? dimana yang abadi itu perginya?

Software mesin disimpan dalam wadah harddisc yang tidak lain piring magnet atu di-download pada DVD, atau dicetak hard copy yang mengandung semua jejak bahasa program software tersebut. Demikian pula terjadi dengan operating system, data yang penting, dan sebagainya.

Bagaimana halnya dengan software manusia, yang tidak lain adalah jiwa, roh, batin, dan nurani yang sifatnya abadi itu? dimana mereka? apakah mereka menyatu atau terpisah?

Karena software manusia ini mencerminkan kepribadian manusia, maka kemungkinan besar jiwa, roh, batin dan nurani tetap menyatu karena merupakan identitas seseorang. Namun kemana identitas ini? Dimana identitas berada?

Ketika raga atau tubuh manusia tidak berfungsi lagi, software manusia akan keluar dari raga atau tubuh yang bersangkutan. Kemana? dari mana energinya?

Karena software manusia aadalah super intelligent dan memiliki memory yang abadi dan sangat besar, maka kemungkinan besar software manusia yang tidak lain adalah jiwa, roh, batin dan nurani atau identidas diri atau pribadi yang bersangkutan, maka software manusia yang super intelligent kemungkinan sewaktu-waktu akan berada dekat lingkungan yang ia kenal bahkan yang ia cinta dan sayang.

Karena software manusia yang super intelligent tidak terikat pada suatu raga atau tubuh, maka kemungkinan besar ia terus harus bergerak ke arah sesuatu secara translatoris atau bergerak di tempat, berputar sekitar suatu sumbu atau rotation untuk memelihara identitasnya.

Tergantung dari kecepatan gerak identitas software menusia, yang bersangkutan dapat kelihatan. Namun karena yang bersangkutan tidak memiliki raga atau tubuh lagi, maka untuk menampilkan diri, dibutuhkan energi yang relatif cukup besar. Energi yang dibutuhkan diperoleh dari semua spektrum getaran yang datang dari angkasa luar pada umumnya, khususnya dari matahari.

APakah energi diperoleh seperti getaran gelombang radio atau getaran spektrum cayaha yang kita kenal, ataukah getaran jiwa yang kita kenal, kita belum memahami atau mengerti mekanisme bentuknya. Apakah masih ada bentuk transfer energi yang lian?

Dari pemikiran dan analisis yang telah saya lakukan, mungkin variabel-variabel kecepatan dan kuantum energi berperan untuk mendapatkan kejelasan dan jawaban atas pertanyaan keberadaan jiwa, roh, batin dan nurani kita yang abadi ini, setelah raga yang bersangkutan tidak berfungsi lagi.

Oleh karena itu,mungkin tidak ada salahnya jikalau kita mempertimbangkan keberadaan manusia taidak lagi terbatas pada 4 dimensi saja, tetapi 6 dimensi, yaitu :1. Panjang(p), 2. Lebar (L), 3. Tinggi(T), 4. Waktu(t), 5. Kecepatan (v), 6. Kuantum Energi(KE)

Namun perlu dicatat adanya kemungkinan perilaku atau kepekaan manusia sebagai berikut :
  • Manusia selalu hidup dalam 6 dimensi, nmun selama masih berada dalam alam dunia, raga atau tubuh-badan, manusia hanya mampu dengan pancainderanya menangkap atau merasakan 4 dimensi pertama : panjang, lebar, tinggi, waktu saja. [/*]
  • Baru ketika raga atau tubuh/badan manusia tidak berfungsi lagi, maka jiwa, orh , batin, dan nurani yang telah keluar dari raga atau tubuh/badan yang bersangkutan menjadi peka terhadap 6 dimensi.[/*]
  • Namun menjadi dominan pada kepekaan itu adalah dimensi ke-5 kecepatan (t) dan dimensi ke-6 Kuantum Energi (KE) untuk manusia muncul seperti ketika masih berada dalam alam dunia, dibutuhkan banyak energi. Oleh karena itu kemampuan pemunculannya untuk memberi informasi hanya beberapa mili detik saja atau melalui mimpi dan ilusi.



(2010, BJ. Habibie)
0
2.4K
5
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan