BEGITU menatapnya, mata tak akan berkedip. Cantik dan seksi, mirip boneka Barbie. Tak heran kalau mereka akhirnya dijuluki 'Barbie hidup'. Mereka adalah Dakota Rose,
melalui blog pribadinya yang diberi nama KoKoti, gadis 16 tahun ini rutin mengunggah foto maupun video dirinya yang berdandan ala boneka Barbie. Gadis lainnya adalah Juliet Lin Ke Tong,
yang merupakan gadis China kelahiran 20 September 1986 yang memiliki wajah dan bentuk tubuh sempurna layaknya boneka Barbie. Begitupun dengan Alodia Gosiengfiao, gadis kelahiran Quezon, Filipina, pada 9 Maret 1988 ini sering dijuluki sebagai 'Cosplay Queen' karena penampilannya di sejumlah kompetisi cosplay dunia. Begitupun dengan Charlotte Hothman dan gadis yang benar-benar mirip Barbie dan sedang menjadi perbicangan di dunia maya Valeria Lukyanova, asal Ukraina. Mereka memang penggemar boneka Barbie, boneka yang sering menjadi inspirasi bagi wanita untuk menjadi seperti dirinya. Mereka tak cuma meniru cara berdandan, cara bergaya, berpenampilan, tapi juga berusaha menyerupai wajah dan bentuk tubuhnya. Tak salah kalau julukan 'boneka Barbie hidup' melekat pada diri mereka. Aslikah tubuh mereka?
Atau palsu alias operasi plastik? Memang banyak yang tak yakin mereka asli. Setidaknya pisau-pisau operasi telah bermain di tubuh mereka. Dan, hal itu ternyata diakui oleh Charlotte Hothman, penggemar berat Barbie, yang telah menghabiskan uang sekitar Rp 143,1 juta untuk mengoperasi plastik wajahnya agar mirip dengan karakter Barbie.Begitupun dengan Valeria Lukyanova, salah satu yang bernyali besar menunjukkan totalitas kekagumannya terhadap bintang pujaan. Kepada dokter bedah estetika, wanita 21 tahun asal Rusia ini nekat memesan wajah karakter fiksi Barbie. Tak hanya wajah, ia juga mengubah tubuh demi memiliki lekuk khas boneka legendaris kreasi Mattel tersebut. Lingkar pinggangnya mengecil. Volume payudaranya membesar. Berpadu rambut pirang, bibir mungil, dan pupil mata bulat, ia sungguh menyerupai boneka hidup. Lukyanova merasa puas dengan penampilan barunya. Ia tak peduli dengan kecaman masyarakat di negerinya. Ia juga tak ambil pusing dengan kehebohan yang tercipta setelah rekaman penampilannya diunggah di YouTube. Selain memposting video dirinya, gadis ini juga memposting video animasi yang menunjukkan proses operasi plastik yang dijalaninya hingga jadi seperti sekarang. Hasilnya, Valeria pun menjelma menjadi sosok yang luar biasa mirip dengan Barbie.

Namun demikian, kontroversi dan reaksi pun mulai timbul. Banyak yang mengecam bentuk fisik Valeria yang terlalu sempurna itu. Beberapa pihak bahkan meragukan apakah Valeria yang berbicara di video tersebut benar-benar hidup atau hanya sekedar efek editing photoshop.

Akibat perbuatannya, psikiater mendiagnosisnya mengalami gangguan dismorfik tubuh yang membuatnya memiliki obsesi kompulsif, sehingga nekat menjalani operasi plastik. Sebuah gangguan mental kronis yang membuatnya tidak dapat berpikir jernih, dan nekat melakukan apapun atas dorongan obsesi.

Namun, agaknya itu hanya dianggap angin lalu oleh Valeria,
buktinya dia tak merasa terganggu dengan semua celotehan itu. (Dari berbagai sumber)