lustrasi pembangkit listrik tenaga angin. Discovery.com
Quote:
Selasa, 22 Januari 2013 | 04:05 WIB
TEMPO.CO, Jakarta--Setelah bencana reaktor nuklir Fukushima Daiichi, pemerintah Jepang memilih membangun pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai terbesar di dunia. Gempa besar dan tsunami pada 2011 lalu telah menghancurkan pembangkit listrik tenaga nuklir.
Setelah peristiwa itu, pemerintah Jepang mulai berpaling dari tenaga nuklir dan memfokuskan upaya untuk mengembangkan energi yang lebih terbarukan seperti angin, panas bumi dan matahari.
Jepang berencana membangun 143 turbin angin lepas pantai untuk menghasilkan sekitar 21 persen dari total energi yang dihasilkan dari pembangkit listrik nuklir yang kini tidak berfungsi lagi. Kekuatan energi ini masih dua kali kekuatan pembangkil listrik angin lepas pantai terbesar di dunia saat ini, Greater Gabbard di Inggris. Mereka hanya menghasilkan 504 megawatt dengan 140 turbin. Energi ini cukup untuk kekuatan hampir satu juta rumah.
Masing-masing turbin akan berada di dasar laut dengan contraption akan mengapung di rangka baja yang berlabuh di landas kontinen. Sebuah pemberat akan membuat mereka berdiri tegak. Setiap 2 megawatt turbin akan berdri sekitar 656 meter.
Proyek manajer, Takeshi Ishihara dari Universitas Tokyo mengatakan bahwa pembangkit listrik tenaga angin ini akan dirancang untuk menghadapi gempa bumi besar dan tsunami. Saat bencana besar itu didesain untuk relatif tanpa cedera.
Proyek ini harus selesai pada 2020. Halangan terbesar adalah terkait dana pada proyek ini. Meski begitu, ada rencana untuk membangun taman tenaga surya di prefektur. Negara secara keseluruhan telah menempatkan $ 16,3 miliar dalam proyek-proyek energi terbarukan pada tahun 2012 saja.
sumber : [URL= //www.tempo.co/read/news/2013/01/22/118456094/Jepang-Akan-Bangun-PLTA-Terbesar-di-Dunia]Seperti biasa Tempo.co[/URL]
komen : penghematan energi ala jepang