Minggu, 20 Januari 2013 19:23 WIB
Yahudi AS Protest Atas Bantuan Keuangan & Militer AS Kepada Israel



WartaNews, Washington - Warga Amerika telah turun ke jalan-jalan di Washington DC untuk mengecam dukungan keuangan yang terus berkelanjutan Presiden AS Barack Obama kepada Israel, ketika negaranya terus menerus mengalami kelesuan ekonomi, Press TV melaporkan.

"Kami menyediakan sebagian besar anggaran untuk negara, menghabiskan banyak uang di Israel dan kami tidak meminta pertanyaan tentang bagaimana uang dibelanjakan," kata Cathy Lisa Schneider, dengan Jewish Voice for Peace, pada pawai unjuk rasa yang diadakan di ibukota negara.

Para aktivis mengkritik dukungan keuangan AS untuk Israel yang disangkal, terutama pada saat jajak pendapat banyak juga menunjukkan bahwa mayoritas orang Amerika tidak mendukung kebijakan Gedung Putih mengenai penanganan krisis ekonomi.

"Kita harus mempertanyakan apa yang sedang dilakukan dengan uang itu dan jika negara itu melanggar hukum internasional, hukum nasional," tambah Schneider.

Para demonstran melanjutkan untuk mengutuk Washington dalam mendukung agresi Israel terhadap rakyat Palestina.

"Kami memberikan bantuan untuk membantu negara Israel untuk menghancurkan orang lain, untuk menghancurkan rumah mereka, untuk menghalangi perdamaian," kata Ibrahim Oweiss seorang profesor mantan di Georgetown University.

Para ahli menunjukkan bahwa dukungan keuangan dan militer AS kepada Israel telah tertanam dalam siklus yang berkelanjutan yang melibatkan aspek politik, bisnis, dan masyarakat.

"Uang pajak kami masuk dan kemudian uang itu akan datang kembali kepada kontraktor AS, perusahaan-perusahaan AS yang pada gilirannya memiliki banyak lobi yang mendukung bantuan militer AS ke Israel," kata seorang pengunjuk rasa.

Perkiraan konservatif menempatkan bantuan AS ke Israel sebesar USD 123 miliar sejak akhir 1940-an, namun jumlah itu mungkin jauh lebih tinggi karena dana tidak langsung melalui berbagai badan-badan AS. (*/nok)

http://www.wartanews.com/internasion...-kepada-israel




video utubnya dari press tv