Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

FajarhusyainiAvatar border
TS
Fajarhusyaini
Makna Filosofis Lagu ‘Gundul-Gundul Pacul’
Bagi agan agan yang berasal dari Jawa mungkin tidak asing lagi dengan lagu 'Gundul-
Gundul Pacul' yang biasa dinyanyikan sewaktu
ngumpul-ngumpul dengan temen temen baik di
lingkungan rumah maupun disekolahan.

Liriknya kayak gini gan :
Gundul gundul pacul-cul,gembelengan
Nyunggi nyunggi wakul-kul, gembelengan
Wakul ngglimpang segane dadi sak latar…

Tembang Jawa ini diciptakan tahun 1400 an oleh Sunan
Kalijaga dan teman-temannya yang masih remaja dan mempunyai arti filosofis yg dalam dan sangat mulia.

Gundul: adalah kepala plonthos tanpa rambut. Kepala adalah lambang kehormatan, kemuliaan
seseorang. Rambut adalah mahkota lambang keindahan
kepala. Maka gundul artinya kehormatan yang tanpa mahkota.

Sedangkan pacul : adalah cangkul yaitu alat petani
yang terbuat dari lempeng besi segi empat.
Pacul: adalah lambang kawula rendah yang kebanyakan adalah petani.
Gundul pacul artinya: bahwa seorang pemimpin
sesungguhnya bukan orang yang diberi mahkota tetapi dia adalah pembawa pacul untuk
mencangkul, mengupayakan kesejahteraan bagi rakyatnya.

Orang Jawa mengatakan pacul adalah papat kang ucul (empat yang lepas). Artinya bahwa: kemuliaan seseorang akan sangat tergantung empat hal, yaitu: bagaimana menggunakan mata, hidung, telinga
dan mulutnya.

1. Mata digunakan untuk melihat kesulitan rakyat.
2.Telinga digunakan untuk mendengar nasehat.
3. Hidung digunakan untuk mencium wewangian kebaikan.
4. Mulut digunakan untuk berkata-kata yang adil.

Jika empat hal itu lepas, maka lepaslah kehormatannya.
Gembelengan artinya: besar kepala, sombong dan bermain-main dalam menggunakan
kehormatannya. Banyak pemimpin yang lupa bahwa dirinya sesungguhnya mengemban amanah rakyat. Tetapi dia malah:
1. menggunakan kekuasaannya sebagai kemuliaan dirinya.
2. Menggunakan kedudukannya untuk. berbangga- bangga di antara manusia.
3. Dia menganggap kekuasaan itu karena kepandaiannya.

Nyunggi wakul artinya: membawa bakul (tempat
nasi) di kepalanya.Banyak pemimpin yang lupa bahwa dia mengemban amanah penting membawa bakul dikepalanya.

Wakul adalah: simbol kesejahteraan rakyat. Kekayaan negara, sumberdaya, Pajak adalah isinya. Artinya bahwa kepala yang dia anggap
kehormatannya berada di bawah bakul milik rakyat. Kedudukannya di bawah bakul rakyat.
Siapa yang lebih tinggi kedudukannya, pembawa
bakul atau pemilik bakul? Tentu saja pemilik bakul. Pembawa bakul hanyalah pembantu si pemiliknya. Dan banyak pemimpin yang masih gembelengan (melenggak lenggokkan kepala dengan sombong dan bermain-main).

Akibatnya;
Wakul ngglimpang segane dadi sak latar : Bakul terguling dan nasinya tumpah ke mana-mana. Jika pemimpin gembelengan, maka sumber daya akan tumpah ke mana-mana. Dia tak terdistribusi dengan baik. Kesenjangan ada dimana-mana. Nasi yang tumpah di tanah tak akan bisa dimakan lagi karena kotor. Maka gagallah tugasnya mengemban amanah rakyat. Semoga kita jadi pribadi yang memiliki integritas sehingga siap menjadi suri tauladan dimanapun kita berada.

Semoga apa yg ane share dapat bermanfaat emoticon-Big Grin
Diubah oleh Fajarhusyaini 20-01-2013 05:13
0
4.5K
53
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan