- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Inilah Surat yang Dibuat Bocah 11 Tahun Korban Pemerkosaan Sebelum Meninggal


TS
iqbalgraha
Inilah Surat yang Dibuat Bocah 11 Tahun Korban Pemerkosaan Sebelum Meninggal
Quote:

Quote:
Meninggalnya Risa/RI (11) menyisakan duka yang mendalam bagi keluarga korban. Pasalnya, sebelum meninggal, RI mengalami kekerasan seksual yang dilakukan beberapa orang. Setelah dirawat beberapa hari, RI meninggal di Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan, pukul 06.00 WIB, Minggu (6/1/2013).
Beberapa hari setelah meninggal, Ibu kandung almarhumah RI, Asri menemukan selembar surat di dalam tas sekolah milik almarhumah RI. Surat itu merupakan undangan ulang tahun yang di tulisnya sendiri pada selembar kertas.
“Kemarin adik ipar saya mimpi RI. Kata (adik ipar), di dalam tas itu ada barang kecil. Setelah dicari di temukan amplop yang isinya undangan ulang tahun dengan tulisan RI sendiri,” ujar Asri di Pulo Gebang, Jakarta Timur, Rabu (9/1/2013).
Ia menjelaskan, kertas undangan itu sudah dilipat rapi.
“Salam bahagiaku selalu, teman-temanku alangkah senangnya aku pada hari
ulang tahunku yang 11 tahun datang ke rumahku, agar bisa menghadiri acara ulang tahun di laksanakan pada, Sabtu 21 April 2013,” begitu kutipan surat undangan yang dibuat almarhumah RI.
“Yah mau di kata apa lagi, RI kini dipanggil Tuhan,” ujar Asri.
Ia menambahkan, memang selama ini, ia belum pernah mengadakan perayaan ulang tahun untuk anak bungsunya tersebut. Kedua orang tuanya pun tidak pernah tahu bahwa RI ingin merayakan ulang tahun dan mengundang teman-temannya.
“Anak saya tidak pernah bilang kalau ingin merayakan ulang tahun. Terus undang teman-temannya. Ya karena keadaan juga jadi kami belum pernah rayain juga kalo dia ulang tahun,”
Beberapa hari setelah meninggal, Ibu kandung almarhumah RI, Asri menemukan selembar surat di dalam tas sekolah milik almarhumah RI. Surat itu merupakan undangan ulang tahun yang di tulisnya sendiri pada selembar kertas.
“Kemarin adik ipar saya mimpi RI. Kata (adik ipar), di dalam tas itu ada barang kecil. Setelah dicari di temukan amplop yang isinya undangan ulang tahun dengan tulisan RI sendiri,” ujar Asri di Pulo Gebang, Jakarta Timur, Rabu (9/1/2013).
Ia menjelaskan, kertas undangan itu sudah dilipat rapi.
“Salam bahagiaku selalu, teman-temanku alangkah senangnya aku pada hari
ulang tahunku yang 11 tahun datang ke rumahku, agar bisa menghadiri acara ulang tahun di laksanakan pada, Sabtu 21 April 2013,” begitu kutipan surat undangan yang dibuat almarhumah RI.
“Yah mau di kata apa lagi, RI kini dipanggil Tuhan,” ujar Asri.
Ia menambahkan, memang selama ini, ia belum pernah mengadakan perayaan ulang tahun untuk anak bungsunya tersebut. Kedua orang tuanya pun tidak pernah tahu bahwa RI ingin merayakan ulang tahun dan mengundang teman-temannya.
“Anak saya tidak pernah bilang kalau ingin merayakan ulang tahun. Terus undang teman-temannya. Ya karena keadaan juga jadi kami belum pernah rayain juga kalo dia ulang tahun,”
Quote:
Quote:
UPDATE
Quote:
TERSANGKA PELAKU TERNYATA AYAHNYA SENDIRI ..... TEGAAAAAA !!
Quote:



Quote:
TEMPO.CO, Jakarta--Pengacara ayah gadis RI, Djarot Widodo, mengatakan Kepolisian Resor Jakarta Timur telah menetapkan seorang tersangka dalam kasus dugaan pemerkosaan terhadap bocah RI, 11 tahun. Menurut Djarot, tersangkanya adalah ayah korban sendiri, berinisial S, 55 tahun. Tersangka telah ditahan dan menjalani rekonstruksi. "Iya dia sudah di-BAP (Berita Acara Pemeriksaan)," kata Djarot Kamis 17 Januari 2013.
Menurut dia, dalam rekonstruksi di Rawabebek, Jakarta Timur itu tersangka S sudah mengenakan papan status sebagai tersangka. Djarot mengatakan polisi telah membawa S kembali ke Polres Jakarta Timur. Soal kronologi rekonstruksi ia tak mau banyak bicara. "Nanti Polres saja," ujar ia.
Dihubungi terpisah, paman korban, Bihin, membenarkan bahwa S telah ditetapkan jadi tersangka. Cerita itu ia dapatkan saat berkunjung ke rumah keluarga korban. Bihin menemui mereka usai tersangka diperiksa oleh Polres Jakarta Timur. Dia tidak menemukan S. "Ternyata sudah ngaku di Polres, jadi ditahan," ujarnya.
Menurut Bihin, pengakuan tersangka itu didengar langsung oleh ibu korban dan anaknya pertamanya. Keduanya, kata dia, kaget dan tak menyangka bahwa S melakukan tindak kekerasan seksual terhadap anaknya sendiri. "Nggak pernah terbayang sebelumnya," ujar dia, ”Anaknya langsung mau pukul bapaknya.”
Polres Jakarta Timur belum mengkonfirmasi kabar ini. "Akhir pekan nanti ada jawabannya (tersangkanya)," kata Kapolres Jakartai Timur Komisasri Besar Mulyadi Kaharni kepada Tempo saat ditemui di lokasi banjir Kampung Pulo kemarin. Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Timur Ajun Komisaris Besar M. Saleh membantah adanya penetapan tersangka dalam kasus RI. »Belum ada yang ditetapkan tersangka, masih kami selidiki," kata Saleh.
Sebelumnya, Unit Pelayanan Perempuan dan Anak Polres akarta Timur, telah memeriksa 19 saksi terkait kasus dugaan tindak kekerasan seksual terhadap RI. Dari 19 saksi, dua orang dicurigai sebagai pelaku pemerkosaan.
RI menderita demam tinggi dan kejang-kejang pada pada Oktober 2012. Orang tuanya beberapa kali membawa dia berobat ke puskesmas dan klinik pengobatan. Tapi kesehatan RI tak kunjung pulih. Orang tua baru membawanya ke RS Persahabatan setelah bocah itu tidak sadarkan diri pada akhir Desember tahun lalu. Di sinilah dokter menemukan luka di vagina dan anus RI. Dokter menduga luka itu akibat kekerasan seksual. Bocah ini meninggal pada Ahad 6 Januari lalu. Polisi melakukan visum dan otopsi terhadap jasad RI.
Karena RI meninggal secara tidak wajar, Komisi Nasional Perlindungan Anak membentuk tim investigasi. Hasilnya, dugaan pemerkosaan itu cukup kuat. Komisi Perlindungan Anak Indonesia turut memantau perkembangan kasus ini. Bahkan, pada 11 Januari lalu, Sekretaris KPAI Muhammad Ikhsan datang ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk menanyakan hasil otopsi terhadap jasad RI. "Berdasarkan hasil otopsi, RI terjangkit virus gonorrhea," kata Ikhsan. Virus ini menyebar lewat hubungan seksual. Virus itulah yang kemudian diduga menyebabkan RI menderita radang otak yang merenggut nyawanya.
Menurut dia, dalam rekonstruksi di Rawabebek, Jakarta Timur itu tersangka S sudah mengenakan papan status sebagai tersangka. Djarot mengatakan polisi telah membawa S kembali ke Polres Jakarta Timur. Soal kronologi rekonstruksi ia tak mau banyak bicara. "Nanti Polres saja," ujar ia.
Dihubungi terpisah, paman korban, Bihin, membenarkan bahwa S telah ditetapkan jadi tersangka. Cerita itu ia dapatkan saat berkunjung ke rumah keluarga korban. Bihin menemui mereka usai tersangka diperiksa oleh Polres Jakarta Timur. Dia tidak menemukan S. "Ternyata sudah ngaku di Polres, jadi ditahan," ujarnya.
Menurut Bihin, pengakuan tersangka itu didengar langsung oleh ibu korban dan anaknya pertamanya. Keduanya, kata dia, kaget dan tak menyangka bahwa S melakukan tindak kekerasan seksual terhadap anaknya sendiri. "Nggak pernah terbayang sebelumnya," ujar dia, ”Anaknya langsung mau pukul bapaknya.”
Polres Jakarta Timur belum mengkonfirmasi kabar ini. "Akhir pekan nanti ada jawabannya (tersangkanya)," kata Kapolres Jakartai Timur Komisasri Besar Mulyadi Kaharni kepada Tempo saat ditemui di lokasi banjir Kampung Pulo kemarin. Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Timur Ajun Komisaris Besar M. Saleh membantah adanya penetapan tersangka dalam kasus RI. »Belum ada yang ditetapkan tersangka, masih kami selidiki," kata Saleh.
Sebelumnya, Unit Pelayanan Perempuan dan Anak Polres akarta Timur, telah memeriksa 19 saksi terkait kasus dugaan tindak kekerasan seksual terhadap RI. Dari 19 saksi, dua orang dicurigai sebagai pelaku pemerkosaan.
RI menderita demam tinggi dan kejang-kejang pada pada Oktober 2012. Orang tuanya beberapa kali membawa dia berobat ke puskesmas dan klinik pengobatan. Tapi kesehatan RI tak kunjung pulih. Orang tua baru membawanya ke RS Persahabatan setelah bocah itu tidak sadarkan diri pada akhir Desember tahun lalu. Di sinilah dokter menemukan luka di vagina dan anus RI. Dokter menduga luka itu akibat kekerasan seksual. Bocah ini meninggal pada Ahad 6 Januari lalu. Polisi melakukan visum dan otopsi terhadap jasad RI.
Karena RI meninggal secara tidak wajar, Komisi Nasional Perlindungan Anak membentuk tim investigasi. Hasilnya, dugaan pemerkosaan itu cukup kuat. Komisi Perlindungan Anak Indonesia turut memantau perkembangan kasus ini. Bahkan, pada 11 Januari lalu, Sekretaris KPAI Muhammad Ikhsan datang ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk menanyakan hasil otopsi terhadap jasad RI. "Berdasarkan hasil otopsi, RI terjangkit virus gonorrhea," kata Ikhsan. Virus ini menyebar lewat hubungan seksual. Virus itulah yang kemudian diduga menyebabkan RI menderita radang otak yang merenggut nyawanya.
[URL="http://www.lensaindonesia..com/2013/01/09/inilah-surat-yang-dibuat-bocah-11-tahun-korban-pemerkosaan-sebelum-meninggal.html"]Sumber[/URL]
Agan2 Bagi 




Lapak Ane yang Laen Gan :
Quote:
INDONESIA , Pembantaian yang tidak tercatat
Awas ! Ada Kandungan Berbahaya Di Dalam Shampo
Pria Ini Berjalan Merangkak 1000 meter untuk meminta maaf pada istrinya
Tiang Bendera Paling Tinggi Di Dunia
Jembatan Ambruk , di Malam Tahun Baru
Kisah Para Pemburu PErtaMax
Tradisi Be"aYun Maulid 2013 Banjarmasin
Diubah oleh iqbalgraha 19-01-2013 21:18
0
10.8K
Kutip
165
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan