Beberapa hari ini Ibukota Jakarta dilanda Bencana Banjir Gan.
Tetapi ditengah bencana ini menurut ane terdapat orang-orang yg menurut ane perlu kita hargai karena mau turut dalam penanggani banjir
Ni ni orang-orang yang menjadi Pahlawan di tengah-tengah banjir ibu kota
1. TIM SAR
Tim SAR memang menjadi Pahlawan di setiap ada bencana
Ane salut banget sama tim ini, yang mau mempertaruhkannya untuk orang lain
Ni Beritanya Gan TIM SAR
Spoiler for "TIM SAR":
Tidak ada kata letih bagi tim SAR untuk tetap melakukan evakuasi korban banjir di Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur. Kesulitan mereka, sebagian besar warga yang akan diselamatkan lebih memilih bertahan di lantai dua rumah, di atas genangan air berwarna coklat.
Merdeka.com mendapat kesempatan untuk mengikuti proses evakuasi Tim SAR di wilayah Kampung Pulo, Jakarta Timur, Kamis (17/1). Petugas tim SAR meminta merdeka.com mengenakan pelampung saat naik perahu karet karena arus besar sekali.
Mesin pun dinyalakan, setir perahu karet diputar mengarah lokasi warga yang akan dievakuasi. Baru saja 5 meter perahu karet hitam ini dijalankan derasnya arus air Kali Ciliwung sudah sulit untuk dilewati.
"Kecepatan harus pelan kalau begini, kalau kita gas bisa kebalik perahunya," ujar anggota Kopassus bernama Ahmed yang menakhodai perahu itu.
Setelah berhasil menerjang arus, kondisi rumah di bantaran kali pun terlihat. Bagaikan kota mati tidak terlihat adanya kehidupan di rumah yang berada persis di pinggiran kali itu. Hanya genteng berbahan seng dan asbes saja yang terlihat di rumah semi permanen tersebut.
Setelah berjalan kurang lebih 50 meter, baru terlihat adanya warga Kampung Pulo yang berdiri di sebuah bambu yang terlihat seperti rakit. Puluhan warga ini pun menunggu Tim SAR untuk menjemput mereka.
"Awas!" teriak seorang warga dari tepian kali saat melihat sampah kayu hendak menabrak perahu tim SAR.
Sampah kayu itu pun tak bisa dihindari dan menabrak perahu karet kami. "Tenang aja, ini mah nggak apa apa. Asal jangan berbelit aja baling-baling perahu kita," kata Ahmed.
Beberapa anggota Kopassus yang sudah berjaga di sana pun membantu warga untuk masuk ke perahu. Ketika perahu penuh, langsung balik ke tempat semula. Damin warga RT 12 RW 2, menceritakan kondisi warga yang tetap bertahan seperti dirinya.
"Sudah tiga hari kami di sini, kalau kami di rumah, sudah gak kuat lagi. Dingin," ujar Damin yang naik dengan keluarganya.
Menurut pria paruh baya ini, alasan bertahan di sana karena sudah biasa menghadapi banjir. Dia pun makan seadanya saat bertahan.
"2007 lebih parah mas dari ini. Bisa sampai 10 meter. Ini dingin aja makanya kami mau dievakuasi. Yang penting rumah udah diberesin," kata Risky, anak pertama Damin dengan kondisi menggigil di tubuhnya.
Cerita Damin dan keluarga pun terhenti sesaat, Ahmed sang pengemudi meminta penumpang perahu untuk menundukkan kepala, karena ada ranting pohon.
"Nunduk mas, nunduk, ada pohon," teriak Ahmed
Perahu karet pun terhenti dan tersangkut pohon, istri Damin pun sempat panik dan berdoa.
"Kalo nggak saya pinggirin bisa tabrakan sama perahu karet Brimob, makanya saya pinggirin ke pohonan, maaf yah," lanjut Ahmed usai melewati pohon.
2. TNI
Ni Gan yang membantu memperbaiki tembok tanggul yang jebol Gan
SALUT
Spoiler for "TNI":
Jakarta - TNI ikut turun tangan membangun tanggul darurat di Tepi Kali Banjir Kanal Barat di Jl Latuharhary, Menteng, Jakpus. Petugas TNI dari Kopassus, Marinir, Kostrad dan Kodim Jakarta Pusat bahu membahu membangun tanggul.
Anggota TNI bekerja sejak Kamis (17/1) malam hingga Jumat (18/1/2013) pagi ini. Secara bergantian mereka mengangkut batu kali dan membungkusnya dengan keranjang kawat untuk menahan arus air akibat jebolnya Banjir Kanal Barat.
Jebolnya kanal ini mengakibatkan wilayah Menteng hingga Bundaran HI terendam banjir. Hingga saat ini Prajurit Yonkav-1 dan Yonarhanudri-1 Kostrad masih bertahan disana untuk menyelesaikan tanggul, bekerja sama dengan satuan-satuan TNI lainnya serta pihak-pihak terkait, seperti Dinas PU dan Satpol PP Pemprov DKI.
Sementara untuk penanggulangan banjir ini, Yonkav-1 Kostrad mengerahkan 100 orang prajurit, 5 unit truk, 1 unit kendaraan ringan dan 1 unit ambulans. Sementara Yonarhanudri-1 Kostrad mengerahkan 100 orang prajurit, 6 unit truk dan 1 unit ambulans.
Mungkin kita sering kesal sama Polisi tapi menurut ane mereka sangat membantu pada saat adanya banjir di Jakarta Sekarang
Spoiler for "Plolisi":
Banjir masih melanda kawasan bisnis Kelapa Gading Boulevard, Jakarta Utara. Tinggi air di lokasi masih 10-40 cm. Para pejalan kaki pun memilih angkutan dadakan yang disediakan polisi.
Pantauan detikcom, Jumat (18/1/2013), air tergenang mulai dari Jl Boulevard Barat hingga Bundaran Boulevard Barat, tepat di samping Mal Kelapa Gading.
Mobil dan sebagian motor masih bisa melintas, namun berjalan pelan. Sementara warga yang berjalan kaki, mencari angkutan alternatif.
Sedikitnya ada 5 unit mobil bak terbuka milik kepolisian yang digunakan untuk sarana angkutan dadakan dengan rute Bundaran Boulevard hingga depan Mal of Indonesia (MoI). Sarana ini cukup membantu masyarakat.
"Saya tadi bingung mau naik apa, naik delman atau gerobak lumayan mahal. Untungnya ada mobil polisi ini, jadi ya, saya bisa ke Priok-lah mas," ujar seorang warga bernama Gladys di lokasi.
Belasan delman juga ngetem di Bunderan Boulevard dan Mal Of Indonesia. Mereka melayani yang hendak ke MoI. Tak ada patokan tarif untuk menggunakan jasa mereka.
"Ya banyakan ada yang ngasih Rp 10 ribu-20 ribu," ujar Anto, salah seorang penarik delman.
Kenapa ada pemadam kebakaran di tempat kebanjir?
Mungkin Agan2 berpikir begitu , tetapi Para Pemadam kebakaran ini selain jago dalam mengatasi API mereka juga ikut gan menangani Banjir
Jakarta - Banjir di Jl Daan Mogot membuat lumpuh operasi transportasi massal. Rosi (27) yang sedang hamil tua bersama beberapa orang kawannya terpaksa menumpang mobil Pemadam Kebakaran untuk pulang ke rumah.
"Bang, ini ada yang lagi hamil, Bang! Mau numpang," kata teman Rosi, Anggraeni, saat menyetop mobil Damkar di Jl Daan Mogot, Jakarta Barat, Kamis (17/1/2013).
Rosi naik mobil dibantu oleh salah seorang petugas Damkar. Petugas Damkar, Tris, yang sebelumnya duduk di kursi terbuka belakang persilahkan Rosi mengambil tempat duduknya.
"Tadi pulang kerja di pabrik garment Jembatan Tiga, jauh dari Daan Mogot, 6 km. Jalan dua jam. Capek sih, tapi santai kok," kata Rosi yang mengenakan gaun hitam.
Rosi tampak menutup kedua telinganya karena bising dengan suara sirine yang terus mengaung. "Bikin pusing juga nih, suaranya," ujarnya spontan.
Penampilan Rosi tampak berbeda dengan teman-temannya yang mengenakan seragam kemeja biru muda dan celana hitam.
Rosi mengatakan bahwa dirinya mau pulang ke rumahnya di Gondrong, Tangerang, Banten. Rosi menuturkan suaminya tidak bisa menjemput karena bekerja di Kramat Jati, Jakarta Timur.
Rosi yang belum memikirkan rencana nama anaknya ini akhirnya turun di perempatan Cengkareng dan melanjutkan perjalanan dengan bus.
"Terimakasih, Pak" kata Rosi sambil turun. Tris si petugas Damkar Sudin Jakarta Barat Sektor Kali Deres menimpali, "Sama-sama, hati-hati, Bu."
[url=http://news.detik..com/read/2013/01/17/172054/2145436/10/numpang-mobil-damkar-ibu-hamil-terimakasih-damkar] Sumber [/url]
5. Palang Merah Indonesia
Ini jg gan yg selalu ada di setiap ada bencana gan
Spoiler for "PMI":
Jakarta - Hingga malam ini, ketinggian air yang membanjiri ruas Jl Thamrin, Jakarta, tidak banyak berkurang. Palang Merah Indonesia (PMI) terlibat aktif mengevakuasi warga dengan menurunkan kendaraan amfibi andalannya, Hagglund BV206. Seperti apa bentuknya?
Kendaraan amfibi Hagglund BV206 dioperasikan oleh PMI pusat untuk mengevakuasi warga dari ujung banjir di depan Plaza UOB hingga Bundaran HI begitu juga sebaliknya. "Di Jakarta ada lima, tapi sore ini baru diturunkan satu dulu," kata petugas PMI, Yadi, di Bundaran HI, Kamis (17/1/2013).
Menurutnya, kendaraan yang memiliki roda rantai menyerupai tank itu sebelumnya pernah diturunkan juga saat mengevakuasi korban di peristiwa meletusnya gunung merapi di Yogyakarta beberapa waktu lalu. Kendaraan itu bahkan bisa bertahan di suhu diatas 100 derajat celcius dan kedalaman air sampai 120 meter.
Tak hanya itu, Hagglund BV206 bahkan bisa terapung di atas air jika dipasangkan alat semacam blower di bawahnya. "Kalau airnya lebih tinggi dia bisa mengapung, dan bisa bertahan di suhu 100 derajat celcius," ucapnya.
Pantauan detikcom, kendaraan berwarna putih itu tampak semacam truk gandeng kecil dengan roda serupa tank baja. Di bagian depan terdapat kursi duduk berjajar dua ke belakang. Sementara di bagian belakang hanya bak kosong.
Menurut Yadi, pada bagian belakang itu sebetulnya ada kursi dan atapnya, namun untuk evakuasi kali ini lebih efektif tak dipasang kursi. Kendaraan ini juga pada biasanya lebih banyak digunakan untuk kepentingan militer.