Kamis, 17 Januari 2013 | 09:57 WIB

Quote:
TEMPO.CO, Washington - Jika Anda bersiap menjadi pejabat publik, yang terbaik adalah tidak membuat komentar tentang pemerkosaan. Begitu media ternama Amerika Serikat, CNN, memulai ulasannya tentang kasus hakim Daming Sanusi. Mereka menurunkan tulisan lengkap soal komentar Daming, yang diakuinya sebagai candaan, soal pemerkosaan.
Media ini menulis lengkap, mulai dari awal dia berkomentar hingga reaksi publik Indonesia. Media ini mengutip Kantor Berita Antara yang menulis jawaban dia dalam menanggapi pertanyaan tentang apakah hukuman mati harus diterapkan dalam kasus pemerkosaan, Daming dilaporkan mengatakan, "Pertimbangan harus diambil secara menyeluruh untuk pengenaan hukuman mati bagi pemerkosa karena dalam kasus rudapaksaan baik pemerkosa dan korban menikmatinya."
Berita komentarnya itu dengan cepat menyebar di media sosial, mendorong marah, jijik, dan seruan agar pencalonannya dibatalkan. Dalam kaitan ini, menyangkut penyikapan publik terhadap pemerkosaan, media ini menyebut Indonesia sama dengan AS.
Media ini menyamakan kasus Daming dengan dilakukan oleh politikus Partai Republik Richard Mourdock dan Todd Akin. Setelah unggul dalam jajak pendapat, Mourdock dan Akin kehilangan peluangnya untuk menjadi senator pada November setelah komentar mereka mengenai kehamilan dan pemerkosaan beredar luas.
Ketika ditanya media lokal tentang apa yang dia pikir tentang aborsi dalam kasus pemerkosaan, Akin berkata, "Pertama-tama, dari apa yang saya mengerti dari dokter, hamil karena pemerkosaan benar-benar langka. Jika itu adalah pemerkosaan yang sah, tubuh perempuan memiliki cara sendiri untuk menggugurkannya."
Komentarnya dengan cepat menuai kecaman dan pencalonannya batal.
Mourdock mengalami hal yang sama. Dalam sebuah debat di televisi, ia menyatakan bahwa hidup adalah karunia Tuhan. "Bahkan jika hidup dimulai yang situasi yang paling mengerikan seperti pemerkosaan, maka itu adalah sesuatu yang diinginkan Tuhan untuk terjadi," katanya.
Berita CNN soal hakim Daming mendapat sorotan luas publik AS. Selain diunggah 2,3 juta kali, dan di-retweet 745 kali, berita ini dikomentari oleh 585 pembacanya.
Salah satu pembaca yang hanya mengidentifikasi dirinya sebagai 'God' menulis, "Pemerkosaan bukan hubungan intim. Pemerkosaan sungguh bukan sebuah keindahan dan kenikmatan," tulisnya, seraya mengumpat mereka yang menganggap biasa pemerkosaan sebagai "monster" dan "orang sakit".
Yang lain, Arnt Johnsen menulis, "Pemerkosaan bukan seks, tapi kontrol kekuasaan atas wanita." Ia menyebut, hanya satu hukuman yang layak bagi pemerkosa, yaitu digantung sampai lehernya patah.
sumber : [URL=///www.tempo.co/read/news/2013/01/17/063454980/p-Laporan-CNN-Tentang-Hakim-Daming-Panen-Komentar
]Tempo.co [/URL]
komen : seandainya ada di salah satu sanak keluarganya yang mengalami rudapaksaan,tentu pak daming ga akan bikin candaan seperti itu
lidah memang tak bertulang
tambahan dari temen kita
Quote: