Tidak Semudah 5cm
BENARKAH SEBAGIAN ISI DARI FILM INI ADALAH PEMBODOHAN PUBLIK?

Anda sudah menonton film 5 cm di bioskop? Apakah Anda mulai tertarik dengan kegiatan mendaki gunung setelah menonton 5 cm?
Ya, mendaki gunung merupakan kegiatan yang menyenangkan. Anda dapat menikmati maha karya sang pencipta berupa keindahan alam terbuka. Udaranya yang sejuk, karena memang jauh dari polusi hasil keserakahan manusia yang biasa kita temui di kota-kota besar.
Pemandangan hijau serta kanopi hutan beserta fauna yang berada di dalamnya menambah asri angin yang kita rasa.
Bagi anda yang tidak dapat membayangkan, Anda dapat melihat film 5 cm. Dalam film yang berlokasi di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru tersebut, terpampang jelas bagaimana keindahan ranu kumbolo, kalimati, dan puncak Mahameru.

Eitt, tapi tunggu dulu, saya menulis artikel ini bukan untuk melakukan press release ataupun promosi tentang film 5 cm.

Saya menulis artikel ini untuk membahas beberapa kejanggalan dalam pembuatan film tersebut.
Coba anda perhatikan apa yang ditampilkan oleh para pemeran film tersebut.
Sepertinya mendaki gunung itu sangat mudah.Bermodalkan tenda doome, carrier atau ransel, paduan jeans dan jaket, serta sepatu kets, anda sudah dapat mendaki gunung sekelas Semeru.
Apa yang ditampilkan film tersebut sama sekali TIDAK merepresentasikan kegiatan pendakian yang safety.

Sekali lagi, apa yang ditampilkan film tersebut sama sekali TIDAK merepresentasikan kegiatan pendakian yang safety.
Sebagai contoh, menggunakan jeans sama sekali tidak dianjurkan dalam kegiatan pendakian karena bahan jeans yang sulit kering jika telah basah akan memperbesar resiko hypothermia.
Selain itu masalah perbekalan.

Dapat terlihat di adegan film bahwa perbekalan merekapun kurang saat pendakian, ini ditunjukan pada adegan dimana mereka kehabisan air di Kalimati.
Bayangkan, mereka hanya membawa 1.5 liter air untuk berenam.

GILA, 1.5 liter air (satu botol aqua besar) untuk berenam.
Ditambah ketika mereka terlihat memaksakan diri saat adegan, ketika bertanya tentang hujan abu. Jelas sangat TIDAK aman jika mendaki ketika sedang hujan abu.
Sebenarnya apa yang di tampilkan film tersebut tidak dapat juga dikatakan salah. Toh banyak juga orang yang mendaki gunung dengan style seperti itu dan turun dengan keadaan baik-baik saja. Bahkan penduduk sekitar hanya menggunakan pakaian seadanya ditambah sarung dan beberapa potong roti untuk bekal mereka.
Tapi bagi Anda dan saya, masyarakat kota yang TIDAK terbiasa dengan kondisi suhu dibawah 15 derajat celcius, menggunakan jeans, perlengkapan dan perbekalan seadanya saat pendakian, apalagi Semeru merupakan sebuah upaya pembunuhan diri.

Kritislah terhadap semua informasi yang datang kepada Anda.Belum tentu apa yang menurut Anda keren, baik bagi keselamatan Anda.
Dalam beberapa sisa tulisan di bawah, saya akan mencoba sharing tentang safety procedure pendakian, khususnya buat Anda yang masih awam akan pendakian, diantaranya :
1. Lakukan persiapan yang matang sebelum berangkat. Persiapan ini meliputi pengumpulan informasi, persiapan logistik, perlengkapan, perizinan, kronologis, dan transportasi. Ini penting dilakukan agar kegiatan Anda berjalan dengan baik.
2. Gunakanlah peralatan dan perlengkapan yang safety. Peralatan yang digunakan sebaiknya tahan dengan segala kondisi yang tidak bisa kita duga. Kenakan pakaian yang sesuai dengan medan yang akan kita datangi. Bawalah logistik yang memenuhi asupan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral yang cukup.
3. Patuhilah peraturan dan bersikap bijaklah dalam berkegiatan. Ingat, jangan mengambil apapun kecuali gambar, jangan meninggalkan apapun kecuali jejak, jangan membunuh apapun kecuali waktu.

Jika anda bersahabat dengan alam maka alampun akan bersahabat dengan anda.

Saya akan kembali kepada Anda untuk memberikan tips-tips pendakian pada artikel berikutnya.

Selamat mendaki, dan semoga Anda dapat menikmati pendakian Anda.
Salam.