- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Roy Sukro Jadi Menpora, Apa Kata Dunia?


TS
sariflubis
Roy Sukro Jadi Menpora, Apa Kata Dunia?
Roy Sukro Jadi Menpora, Apa Kata Dunia?
Media beberapa hari ini ramai mengabarkan tentang penngangkatan Roy Sukro sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), menggantikan Andi Mallarangeng yang menjadi salah satu terdakwa kasus korupsi proyek Hambanlang. Publik pengakses sosial media pun banyak mempertanyakan dan mengkritisi keputusan yang diambil Presiden SBY yang menunjuk pakar informasi teknologi ini.
Kritik muncul, karena selama ini Roy Sukro, panggilan akrab Roy Suryo di sosial media, mendapatkan cap kontroversial terkait keahliannya dibidang IT. Lantas, yang lebih mengagetkan publik, tiba-tiba saja Roy Sukro diangkat menjadi Menpora.
Apakah tidak aneh, jika seorang yang dalam bidang keahliannya saja dipertanyakan, tiba-tiba diberikan jabatan dibidang lain yang tidak dia kuasai?
Selain berbagai kritik yang disampaikan publik, terdapat beberapa tokoh publik yang juga menyampaikan kritik terhadap pengangkatan Roy Sukro menjadi Kemenpora. Diantaranya, kritik yang cukup tajam muncul dari mantan Menteri Sekretataris Negara (Mensesneg) Yusril Ihza Mahendra. Yusril mencoba berbagi penbgalaman yang ia dapat selama terlibat dua kali seleksi penunjukan menteri 2004 dan 2006.
Quote:
Selain Yusril, media juga memberitakan pendapat salah seorang personel Duo Meva, Eva Asmarani, terkait kabar penunjukan Roy Sukro oleh Presiden SBY sebagai Menpora.
Quote:
Selain kritik yang tersebut, Eva juga mencoba untuk berpikir positif terkait keputusan tersebut.
Quote:
Kedua contoh pendapat tersebut tentu dapat mewakili pendapat publik kebanyakan terkait pengangkatan Roy Sukro. Pertanyaan lain yang muncul jika kita perhatikan keputusan ini adalah, apa tujuan SBY mengangkat seorang yang dikenal sebagai pakar IT kontroversial menjadi Menpora?
Adakah keterkaitan pengangkatan Roy Sukro menjadi Menpora dengan kisruh dualisme PSSi dan KPSI yang hingga saat ini kian memanas?
Tentu semua orang apalagi publik pencinta sepakbola tanah air, masih ingat tentang kabar gugatan yang diajukan oleh 87 anggota voters sah Kongres Luar Biasa (KLB) Solo kepada PSSI pimpinan Djohar Arifin Husin. Mereka mengklaim PSSI Kongres Luar Biasa (KLB) Ancol di bawah kepemimpinan La Nyalla Mahmud Matalitti merupakan yang sah.
Dari 87 voters itu, 16 perwakilan datang mewakili diantaranya dari Persisam Samarinda, Persiba Balikpapan, PSMS Medan, PS Sumbawa, Persika Kaimana, Persip Pekalongan, Villa 2000, Persija Jakarta, Persigo Gorontalo, Pengprov Kaltim, Pengprov Yogyakarta, dan Pengprov Maluku Utara.
Seperti yang diberitakan media, salah satu perwakilan voters Solo, Yunus Nusi mengatakan, PSSI pimpinan Djohar Arifin Husin mengaku-ngaku PSSI padahal 87 voter sah sudah mencabut mandat dan mereka sudah menyalahi AD/ART organisasi.Langkah lanjutan yang ditempuh para voters Solo ini adalah mengunjungi Komisi X DPR RI, untuk meminta pendapat terkait penyelesaian konflik dualisme sepakbola Indonesia.
Akan tetapi selain berbagai langkah strategis yang diambil pihak PSSI ataupun KPSI seperti yang sedikit dibahas diatas, dari keputusan pengangkatan Roy Sukro menjadi Menpora, sepertinya SBY punya rencana lain.
Sebagai masyarakat pencinta sepakbola sebenarnya kita pun tidak suka jika dunia persepakbolaan tanah air ini, dicampuradukan dengan politik. Akan tetapi suka atau tidak, politik memang sudah dicampuradukan dalam persepakbolaan tanah air.
Kita pun harus sadar bahwa badan seperti PSSI, yang memiliki basis masa yang sangat besar, merupakan “tambang emas” bagi para politisi untuk meraih suara dan kekuasaan mutlak.
Sekarang muncul kemungkinan bahwa SBY tertarik dengan "tambang emas" tersebut, oleh karena itu dia memiliki kepentingan terkait kisruh dualisme PSSI dan KPSI. Seperti pepatah yang berbunyi, “sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui”, SBY melihat kesempatan ini.
Keputusan SBY mengangkat Roy Sukro, bertujuan agar “tambang emas” yang bernama “PSSI yang baru” dapat dikuasai. Kemungkinan PSSI yang sekarang dan juga KPSI yang sedang berselisih sekarang akan dibubarkan. Kemudian akan digantikan dengan “PSSI yang baru” dibawah kendali Roy Sukro dan juga SBY.
Lalu bagaimana nasib KPSI dan PSSI yang sekarang sesudah lama berselisih?
Dapat dikatakan PSSI dan KPSI yang sekarang berselisih “kecele” dengan keputusan dan rencana SBY terkait pengangkatan Roy Sukro sebagai Menpora.
Sumber:
Roy Suryo Menpora, Yusril: Negara Dagelan!
Eva Asmarani: Roy Suryo Menpora, Timnas Latihan di PlayStation
Voter KLB Solo Gugat Djohar Arifin ke Pengadilan
0
2.1K
12


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan