umaroinAvatar border
TS
umaroin
Bercanda soal Pemerkosaan, Kenapa Anggota DPR Tertawa?
Selasa, 15 Januari 2013 | 12:31 PM


Sebanyak 12 orang mengikuti seleksi calon hakim agung hari pertama, Kamis (10/1), di Komisi III DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, dengan agenda pembuatan makalah. Komisi III mulai menyeleksi 24 calon hakim agung untuk dipilih delapan orang.
Photo: Kompas/Hendra A Setyawan


JAKARTA, KOMPAS.com — Candaan calon hakim agung Muhammad Daming Sanusi soal pemerkosaan saat menjalani fit and proper test seleksi hakim agung di Komisi III DPR pada Senin (14/1/2013) menuai protes. Daming dinilai tidak sensitif lantaran mengatakan korban dan pelaku pemerkosaan saling menikmati. Namun, saat Daming melontarkan candaannya itu, anggota dewan justru tertawa.

Apa alasan para wakil rakyat itu tertawa dan bukannya menegur Daming? Anggota Komisi III dari Fraksi PKS Buchory Yusuf berkilah bahwa tertawaan hanyalah bentuk spontanitas dari para anggota dewan. "Dia ingin melucu, candaannya efektif, tetapi dilihat dari konten candaan itu tidak tepat karena diucapkan seorang pejabat negara," imbuh Buchory.

Saat ditanyakan anggapan bahwa sikap dewan justru terkesan meremehkan kasus pemerkosaan, Buchory membantahnya. Ia meminta agar masyarakat memahami situasi dan kondisi rapat saat itu. "Lihat suasana batin teman-teman di Komisi III. Tertawa tidak berarti setuju," kilahnya.

Ia melanjutkan, respons tertawa itu bukanlah menggambarkan sikap secara utuh seorang anggota DPR. Ia lagi-lagi berdalih bahwa ketika itu anggota Komisi III tidak dalam kondisi sadar.

Seperti diberitakan, Daming membuat pernyataan kontroversial dalam fit and proper test hakim agung di Komisi III DPR pada Senin (14/1/2013) ini. Daming melontarkan jawaban nyeleneh saat ditanya hukuman mati bagi pelaku pemerkosaan.

"Bagaimana menurut Anda apabila kasus rudapaksaan ini dibuat menjadi hukuman mati?" tanya anggota Komisi III dari Fraksi PAN Andi Azhar ketika itu kepada Daming.

Daming pun langsung menjawab, "Yang dirudapaksa dengan yang dirudapaksa ini sama-sama menikmati. Jadi, harus pikir-pikir terhadap hukuman mati."

ember

Betul gan, kita terlalu terfokus pd candaan Daming (yg tak tepat kondisi) emoticon-Cape d... (S)sampe lupa bahwa yg ngetawain itu anggota dHewan emoticon-Nohope

Kita tentu ingat, gmn Olga dulu make korban rudapaksaan jd bahan candaan. Dia dimaki2 dmn2. Sekarang, apa bedanya dg calon Hakim Agung ini dan anggota dHewan yg ngetawain candaannya?
Korban rudapaksaan jg kan?

Jika Olga bercanda mmg sdh kerjaannya, nah klo calon Hakim Agung sm DPR????
Gak ada yg pantes memang, tp mana yg lbh gak pantes? emoticon-Nohope

Ane bukan fans Olga, cuma buka file lama aja gan emoticon-Angkat Beer
0
5.9K
112
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan