Bagi agan-aganwati yang sering pergi ke mall dan kerja di gedung perkantoran yang tinggi, pasti sering menjumpai dan menggunakan alat yang namanya tangga, eskalator (tangga berjalan), dan lift.

Dari ketiga alat itu, mana yg sering agans/ aganwaties gunakan? Tangga, eskalator atau lift?

Lebih mudah dan lebih cepat pasti lift atau elevator, namun seringkali kita sudah menunggu lama lift datang, tiba-tiba lift itu sudah penuh sesak dipenuhi orang2, alhasil terpaksa menunggu kloter berikutnya.

Lalu agans/ aganawaties memilih menggunakan eskalator, namun ada kita jumpai eskalator yg berjauhan jaraknya sehingga memakan waktu lebih lama.

Pilihan terakhir menggunakan tangga, namun menghabiskan lebih banyak energi, dan lebih sehat tentunya. Hal inilah yang memunculkan ide agar bagaimana orang bisa senang naik tangga tanpa merasa kelelahan.

Di kota Stockholm, Swedia, mereka bereksperimen dengan fun-theory, dengan cara mengubah tangga biasa menjadi tangga-piano yg bersuara. Hasilnya? Tangga yg tadinya sepi menjadi ramai karena designnya sangat menarik, dengan bonus suara juga. eskalator yg tadinya ramai menjadi sepi.

Mereka berpendapat:
We believe that the easiest way to change people's behaviour for the better is by making it fun to do. We call it The fun theory.
Kami percaya bahwa cara termudah untuk mengubah perilaku masyarakat menjadi lebih baik adalah dengan membuatnya menyenangkan untuk dilakukan. Kami menyebutnya Teori Kesenangan.









Tangga piano ini juga terdapat di beberapa tempat di dunia, diantaranya:
1. Stasiun kereta api Osasco, Sao Paulo, Brasil
2. Wulin Plaza, Hangzhou (China)
3. The Grand Musical Staircase, Berjaya Times Square, Malaysia.