Megawati Soekarnoputri bersama Jusuf Kalla (Foto: Istimewa)

Duduk Semeja, Mega-JK Mantap Berduet di 2014?
Sabtu, 01 Desember 2012 17:13 wib

JAKARTA - Isu akan berduetnya Megawati Soekarnoputeri dengan Jusuf Kalla pada Pemilu Presiden 2014 mendatang semakin santer diberitakan. Terlebih saat keduanya tampak akrab duduk satu meja pada acara resepsi pernikahan anak Sekjen PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo hari ini. Mega dan JK duduk di sebuah meja bundar sembari menikmati hidangan makanan. Tampak pula, duduk di samping Mega, Gubernur DKI Joko Widodo bersama istrinya. Selain itu, Menpera Djan Farid juga terlihat di sebelahnya.

Saat meninggalkan acara resepsi pernikahan anak Sekjen PDI Perjuangan, para awak media pun mendekati Wakil Presiden era Kabinet Indonesia Bersati Jilid I itu. Para wartawanpun menanyakan kemungkinan untuk berduet dalam pemilihan presiden 2014 juga dibicarakan. JK hanya tertawa lepas mendengar pertanyaan tersebut."Bicara biasa saja, biasa," timpal JK meninggalkan Balai Sudirman, Jakarta Selatan, Sabtu (1/12/2012).

Dia mengaku bersyukur lantaran masih menempati posisi sebagai kandidat yang layak dipilih sebagaimana dilansir survei LSI beberapa hari yang lalu. "Hasil survei ya saya berterima kasih atas semua dukungan itu," ucapnya. Namun, JK membantah bahwa pertemuan dirinya bersama Mega di pernikahan tersebut juga membahas hasil survei LSI. "Enggak, enggak bicara survei," kata dia.

Keduanya, memang nampak berbicara lama pada acara tersebut. Namun, JK menegaskan tidak ada pembicaraan tentang keduanya berduet dalam pemilihan presiden 2014 mendatang. "Belum-belum," tegasnya.Pantauan Okezone, Presiden RI Kelima Megawati Soekarnoputeri itu terlihat memakai baju cokelat sementara Ketua PMI, JK memakai batik berkelir berwarna cokelat pula. Dalam acara pernikahan anak Tjahyo Kumolo itu dihadiri tokoh penting negeri ini. Wakil Presiden Boediono, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Seskab Dipo Alam, Menteri Keuangan Agus Martowardojo, Panglima TNI Agus Suhartono, serta Kapolri Jenderal Timur Pradopo tampak diantara tamu undangan. Tokoh-tokoh politik serta para artis juga tampak hadir.
http://news.okezone.com/read/2012/12...erduet-di-2014


Amien Rais: Capres Tua Harus Tahu Diri
Selasa, 16 Oktober 2012 17:57

Pemilu 2014, diharapkan memunculkan Capres yang berusia muda. Capres yang usianya sudah tua diharapkan memberikan kesempatan kepada yang lebih muda untuk melakukan peremajaan kepemimpinan di Indonesia. " Perlu peremajaan, karenanya saya sangat berharap jika para tokoh tokoh tua memberikan kesempatan kepada yang lebih mudah. Kalau masih mau maju nyapres, namaya tidak tahu diri, bisa bisa jadi kiamat kecil di Indonesia," tegas Ketua MPP Partai Amanat Nasional (PAN)Amin Rais kepada wartawan di Jakarta, Selasa (16/10/2012).

Amin beralasan jika tokoh-tokoh tua masih tetap maju sebagai capres, maka masyarakat di Indonesia akan semakin apriori terhadap politik dan menyebabkan tingkat keikutsertaan masyarakat dalam pemilu nanti akan jauh berkurang." Jika memang tokoh-tokoh tua itu memaksa mencalonkan diri sebagai Presiden, akan semakin banyak masyarakat yang rindu dan berharap kembali kejaman Orde Baru, Jaman Suharto. Nah, hal ini mengakibatkan reformasi yang sudah kita lakukan akan menjadi tidak berguna. Apa memang kita menginginkan ada presiden seumur hidup lagi, apa mau kita punya presiden diktator lagi, dan tidak ada kebebasan pers lagi?," Tanyanya kepada wartawan.

Amin mencontohkan beberapa nama tokoh tokoh politik yang menurutnya sudah sepuh seperti, Jusuf Kalla, Prabowo Subianto, Aburizal Bakrie dan juga Wiranto. Meskipun mereka memiliki hak untuk maju sebagai capres pada pemilu nanti, namun apakah nanti mereka akan berhasil, itulah yang menurutnya masih teka teki."Kan masih banyak yang lebih muda, lebih cerdas pemikirannya. Mereka harus diberi kesempatan Juga untuk menjadi presiden. Jangan sampai muncul kata kata loe lagi loe lagi," tegasnya.

Sebagai salah satu tokoh politik, amin menjamin dirinya tidak akan ikut ikutan latah maju sebagai calon presiden. Amin mengakui melihat kearifan matahari sebagai contoh yang baik bagi kehidupan didunia." Saya ini mengikuti kearifan matahari, ketika fajar menyingsing, selanjutnya ada waktu dhuha, dzuhur, ashar, magrib dan isya. Saya sudah di waktu antara ashar dan isya, usia saya ini sudah hampir 70 tahun. Maka dengan kearifan itu kita bisa meletakkan diri saat ini. Saya bisa saja maju meski ada sokongan dana sekalipun, tapi saya pasti akan kalah, karena ini bukan lagi era saya," tambahnya.

Selain itu, Amin juga sangat bersepakat dengan pernyataan dari Tokoh senior dari PDIP, Taufik Kiemas mengenai regenerasi dipartai politik."Saya sepakat dengan Pak Taufik. Dan ini harus dibicarakan semuanya seperti dengan SBY, Ical,JK,Tri Soetrisno, Megawati, Wiranto,Akbar Tandjung, para rohaniwan, wartawan dan sebagainya duduk bersama untuk membicarakan calon pemimpin masa depan. Tidak perlu membicarakan nama dulu tapi cukup kriteria saja dulu seperti apa yang dibutuhkan bangsa ini," tegasnya.

Sementara itu, mengeai syarat syarat dan kriteria calon presiden masa depan adalah yang memahami benar ideologi negara, memiliki pengetahuan umum yang memadai untuk memanage negara sebesar ini." Dia harus memiliki latar belakang yang bersih dari segala aspek termasuk moral. Latar belakangnya juga harus jelas karena kursi presiden adalah sangat mulia, dan Tidak perlu orang parpol, bisa juga dari luar parpol dan mereka yang diluar parpol juga tidak perlu khawatir, karena kalau mereka mempunyai track record bagus pun pasti mereka akan dilirik," pungkasnya.
http://kabarcepat.com/2012/10/16/ami...arus-tahu-diri

--------------------

Umur, sehat dan sakit, emmang Allah yang menentukan. Tapi tentu Dia juga menetapkan batas-batas hukum alam (sunatullah) untuk usia anak manusia itu, seperti rata-rata usia harapan hidup (expectation of life). JK dan Megawati sudah mendekati 70 tahun, dan 2014 nanti, usia mereka diatas 70 tahun. Kalau misalnya terpilih, usia mereka berarti diatas 70 tahun, sebuah usia yang termasuk uzur untuk ukuran rata-rata manusia Indonesia, sekalipun dia sehat-sehat saja.