Aparat Polsek Ajibarang mengimbau kepada warga masyarakat khususnya wilayah Ajibarang untuk waspada terhadap penipuan melalui telepon yang mengabarkan anggota keluarga warga mengalami kecelakaan. Pasalnya beberapa hari ini, kasus tersebut berulang kali terjadi dan Polsek menjadi tempat keluhan hal tersebut.

Kapolsek Ajibarang, AKP Agus Bowo Astoto mengatakan selama sehari pada Kamis (10/1), dia mendapatkan empat kali keluhan warga dengan kasus yang sama. Warga dibuat khawatir dan harus mentransfer uang untuk pengobatan anggota keluarganya yang dikabarkan mengalami kecelakaan parah. Beruntung, warga belum sampai mentransfer sejumlah uang yang diminta tersebut.

"Modusnya pelaku mengaku aparat dari polisi lalu lintas dan dengan menelepon mereka memberitahukan kepada warga bahwa salah satu anggota keluarganya mengalami kecelakaan parah. Pelaku memanfaatkan warga yang sedang panik untuk mengirimkan sejumlah uang untuk biaya pengobatan anaknya,"jelasnya saat ditemui di ruangannya, Jumat (11/1).

Untuk itulah Agus mengimbau kepada warga untuk mewaspadai penipuan bermodus kecelakaan tersebut. Apabila mendapatkan informasi yang tak jelas tentang kondisi anggota keluarganya yang tak berada di rumah diharapkan dapat mengecek terlebih dulu kebenaran kabar. Pasalnya modus penipuan seperti ini sudah jamak terjadi.

"Anehnya lagi, memang pelaku seperti mengetahui identitas dan sejumlah informasi menyangkut keluarga korban. Makanya sepintas memang cukup meyakinkan. Namun ternyata itu cuma taktik mereka saja untuk memudahkan proses penipuan tersebut," katanya.

Wakapolsek Ajibarang, Ipda Mujono mengatakan dari laporan warga yang nyaris menjadi korban penipuan tersebut didapatkan data, bahwa pelaku secara persis mengetahui identitas korban beserta keluarganya. Tak mengherankan jika pada saat ditelepon, warga akan bisa langsung percaya kepada pelaku.

"Bahkan sampai nomor plat kendaraan yang dimiliki oleh orang yang dikabarkan menjadi korban kecelakaan, pelaku mengetahui. Maka dari itulah kami mengharapkan agar warga semakin waspada jika mendapat informasi yang terkesan janggal tersebut," jelasnya.

Hingga kemarin, petugas kepolisian terus menampung informasi terkait hal tersebut dari warga lebih dari lima laporan. Kepolisian berharap dalam waktu ke depan, modus kejahatan yang memanfaatkan teknologi komunikasi tersebut dapat terungkap. Sebagaimana terungkapnya kasus kejahatan bermodus "Mama minta Pulsa" di kota-kota besar.