FC Barcelona dan Real Madrid adalah musuh abadi di tanah Spanyol. Tapi fakta ini tak menghalangi transfer pemain antar kedua tim. Kadang pemain hasil kesepakatan transfer antar kedua tim dicap para pendukung masing- masing klub sebagai pengkhianat. Siapa saja sang ‘pengkhianat’? Berikut kami tulis empat pemain ‘pengkhianat’ paling terkenal.
1. Luis Enrique Martinez

(1996 – REAL MADRID ke FC BARCELONA)
Luis Enrique lahir di Gijon, klub pertama yang ia bela adalah Sporting Gijon.
Setelah itu ia memperkuat klub kebanggaan ibukota, Real Madrid, selama lima tahun. Tahun 1996 ia mengambil keputusan kontroversial dengan pindah ke klub FC Barcelona. Tapi keputusannya itu tak salah, bersama FC Barcelona ia meraih lebih banyak gelar. Bahkan ia sering ditugasi menjadi
kapten tim. Sampai sekarang pun ia tetap menjadi salah satu legenda klub FC Barcelona, bukan Real Madrid.

2. Luis Figo

(2000 – FC BARCELONA ke REAL MADRID)
Pesepakbola asal Portugal ini awalnya memperkuat klub Sporting CP di Liga
Portugal sebelum akhirnya di tahun 1995 ia pindah ke FC Barcelona. Dengan
teknik permainan dan jiwa kepemimpinannya, Figo menjelma menjadi salah satu pemain kesayangan publik Camp Nou. Di tahun 2000, Figo memutuskan pindah ke Real Madrid. Hal ini membuat fans FC Barcelona tak rela, sedih, bahkan kesal. Figo pun dicap sebagai pemain pengkhianat, sampai sekarang.

3. Samuel Eto’o

(REAL MADRID ke real mallorca ke FC BARCELONA)
Samuel adalah bomber kenamaan FC BARCELONA. Tapi tahukah Anda kalau ia juga pernah menjadi striker Real Madrid B saat masih muda. Karena tak mendapat tempat di Real Madrid B, ia memutuskan pindah ke Real Mallorca, disanalah ia mulai bersinar. Setelah 5 musim di Mallorca, ia pindah ke FC BARCELONA. Di Barca lah, Eto’o mendapatkan beragam gelar juara. Dan ia pun lebih diingat orang sebagai striker Barcelona bukan Real Madrid.

4. Ronaldo

(FC BARCELONA ke inter milan ke REAL MADRID)
Ronaldo, pindah ke FC Barcelona dari PSV Eindhoven pada tahun 1996.
Walaupun hanya semusim bersama FC Barcelona, teknik dribble bolanya yang memukai sempat membuatnya menjadi pemain kesayangan fans Barcelona. Kemudian ia memperkuat klub Italia, Inter Milan, selama lima musim sebelum ia menjadi andalan lini depan Real Madrid pada tahun 2002. Di Madrid ia mendapatkan gelar lebih banyak dibanding saat ia masih di Barcelona.