- Beranda
- Komunitas
- News
- Sains & Teknologi
Mengapa wanita hidup lebih lama dari pria ??


TS
SallyKie
Mengapa wanita hidup lebih lama dari pria ??
Mungkin anda pernah mendengar hewan peliharaan yang dikebiri akan memiliki kondisi yang lebih sehat dibangdingkan dengan yang tidak dikebiri.
Kini, ada penelitian yang mengungkap hal serupa juga ditemukan pada manusia.
Studi yang diterbitkan dalam jurnal current biology tersebut menggunakan catatan sejarah genealogis selama era kekuasaan dinasti Joseon di Korea, yang berlangsung selama lebih dari 500 tahun. Para ilmuwan membandingkan usia ketika para pria dari dinasti tersebut meninggal dengan kondisi terkastrasi (semua alat kelamin telah dibuang) dengan yang tidak terkastrasi.
Analisis terhadap data historis tersebut menunjukan baha sebagian besar pria, termasuk raja -raja dan anggota kerajaan lain, meninggal dunia diusia akhir 40 dan awal 50. Namun bangsawan yang menjalani kastrasi ata pengebirian, entah karena alasan kecelakaan atau lainnya, rata-rata hidup sampai usia 70 tahun.
Mengapa demikian ? Menurut Kyung Jin Min, penulis studi dan ilmuwan dari Inha University, Korea Selatan, kemungkinan besar faktor penyebabnya adalah hormon pria, yakni testosterone.
Testosterone dikenal berpotensi meningkatkan penyakit jantung koroner dan menurunkan fungsi kekebalan tubuh pada pria. Testosterone pula yang menjelaskan mengapa pada umumnya wanita hidup lebih lama daripada pria ; wanita tidak memiliki kadar testosterone yang tinggi dalam tubuh mereka.
Ini artinya, pria yang menjalani kastrasi dan menyingkirkan sumber hormon-hormon seksnya, termasuk testosterone, berpotensi untuk memiliki usia harapan hidup yang lebih panjang.
Memang kastrasi membuat pria tidak bisa menjadi ayah secara biologis dari seorang anak. Solusi untuk hal ini biasanya diperoleh melalui jalur adopsi, sehingga pria tersebut masih bisa memilikikeluarga utuh seperti pria pada umumnya.
Sementara itu pada pria yang ingin memperpanjang harapan hidup namun tidak ingin menjalani kastrasi bisa mempertimbangkan terapi "pengurangan testosterone", tetapi Kyung Jin Min mengingatkan akan efek sampingnya, terutama penurunan gairah seksual. Selama anda merasa siap menanggung efek samping tersebut, silahkan mencoba ....
Kini, ada penelitian yang mengungkap hal serupa juga ditemukan pada manusia.
Studi yang diterbitkan dalam jurnal current biology tersebut menggunakan catatan sejarah genealogis selama era kekuasaan dinasti Joseon di Korea, yang berlangsung selama lebih dari 500 tahun. Para ilmuwan membandingkan usia ketika para pria dari dinasti tersebut meninggal dengan kondisi terkastrasi (semua alat kelamin telah dibuang) dengan yang tidak terkastrasi.
Analisis terhadap data historis tersebut menunjukan baha sebagian besar pria, termasuk raja -raja dan anggota kerajaan lain, meninggal dunia diusia akhir 40 dan awal 50. Namun bangsawan yang menjalani kastrasi ata pengebirian, entah karena alasan kecelakaan atau lainnya, rata-rata hidup sampai usia 70 tahun.
Mengapa demikian ? Menurut Kyung Jin Min, penulis studi dan ilmuwan dari Inha University, Korea Selatan, kemungkinan besar faktor penyebabnya adalah hormon pria, yakni testosterone.
Testosterone dikenal berpotensi meningkatkan penyakit jantung koroner dan menurunkan fungsi kekebalan tubuh pada pria. Testosterone pula yang menjelaskan mengapa pada umumnya wanita hidup lebih lama daripada pria ; wanita tidak memiliki kadar testosterone yang tinggi dalam tubuh mereka.
Ini artinya, pria yang menjalani kastrasi dan menyingkirkan sumber hormon-hormon seksnya, termasuk testosterone, berpotensi untuk memiliki usia harapan hidup yang lebih panjang.
Memang kastrasi membuat pria tidak bisa menjadi ayah secara biologis dari seorang anak. Solusi untuk hal ini biasanya diperoleh melalui jalur adopsi, sehingga pria tersebut masih bisa memilikikeluarga utuh seperti pria pada umumnya.
Sementara itu pada pria yang ingin memperpanjang harapan hidup namun tidak ingin menjalani kastrasi bisa mempertimbangkan terapi "pengurangan testosterone", tetapi Kyung Jin Min mengingatkan akan efek sampingnya, terutama penurunan gairah seksual. Selama anda merasa siap menanggung efek samping tersebut, silahkan mencoba ....
0
1.7K
6
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan