Apa yang ada di pikiran anda jika mendengar "Atlantis"? Mungkin dari sebagian anda berpikir Atlantis adalah sebuah wahana di salah satu taman hiburan (plakkk), bukan..bukan itu yang dimaksud disini, ya Atlantis,,,negeri Atlantis tepatnya. Konon katanya negeri ini adalah negeri yang sangat maju peradabannya, bahkan melebihi peradaban-peradaban manapun di dunia pada saat itu. Banyak bermunculan teknologi-teknologi yang canggih ketika itu dari peradaban ini. Lantas dimanakah negeri itu sekarang? Menurut cerita negeri itu diterpa bencana banjir bandang yang amat dahsyat sehingga meluluh lantahkan Atlantis dan melenyapkan peradabannya hanya satu malam saja. Catat SATU MALAM SAJA...WOW.. Mungkin sang pencipta memberikan teguran kepada negeri ini karena ingkar akan-Nya...Ya mungkin saja...

Belum lama ini banyak ilmuwan dan peneliti dari berbagai negara di dunia
mengatakan, Atlantis adalah Indonesia.Bahkan salah satu peneliti yaitu Prof. Arysio Santos Ph.D, melakukan penelitian selama kurang lebih 30 tahun dan ia menarik kesimpulan dan memastikan kepada dunia bahawa Atlantis adalah Indonesia...WOW..Bukan tanpa alasan, kesimpulan ini muncul setelah ia menemukan bukti-bukti meyakinkan.

Seperti dalam buku Atlantis The Lost Continent Finally Found karya
profesor ini. Ia secara jelas membuktikan,secara geologis dan
penghitungan fisika nuklir dan pendekatan kajian etnolinguistik, tafsir
kitab suci, arkeologis, dan filosofis, Indonesia merupakan Atlantis.
Hipotesa ini diperoleh dari banyak penelitian penting terkait Atlantis.

Dalam keterangannya, Direktur Kehormatan International Institute of Space Law (IISL) Prof. Dr. Priyatna Abdul Rasyid mengatakan,gagasan Prof. Dr.
Mochtar Kusumaatmadja mengenai Deklarasi Djoenda merupakan gagasan yang sangat memahami Indonesia sebagai ‘pulau’ Atlantis yang hilang dengan tetap mengikat Indonesia sebagai satu kesatuan RI (meski terpisah laut).

Priyatna
yang juga ahli Oceanografi Indonesia ini menjelaskan seperti dikutip
dari buku tersebut, Sunda Plateau secara ilmiah, terutama melalui
pendekatan geologi dan oceanografi merupakan Atlantis.

Secara mengejutkan di dalam negeri ada seorang peneliti yang bernama, KH. Fahmi Basya, mantan dosen Matematika Islam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, menyebutkan bahwa Candi Borobudur adalah peninggalan Nabi Sulaiman, bukan peninggalan umat Budha yang kita kenal selama ini. Berdasarkan hasil riset Lembaga Studi Islam dan Kepurbakalaan yang dipimpin oleh KH. Fahmi Basya, bahwa sebenarnya “CANDI BOROBUDUR” adalah bangunan yang dibangun oleh “TENTARA NABI SULAIMAN” termasuk didalamnya dari kalangan bangsa Jin dan Setan yang disebut dalam Alqur’an sebagai “ARSY RATU SABA”, sejatinya PRINCES OF SABA atau “RATU BALQIS” adalah “RATU BOKO” yang sangat terkenal dikalangan masyarakat Jawa, sementara patung-patung di Candi Borobudur yang selama ini dikenal sebagai patung Budha, sejatinya adalah patung model bidadara dalam sorga yang menjadikan Nabi Sulaiman sebagai model dan berambut keriting. Dalam literatur Bani Israel dan Barat, bangsa Yahudi dikenal sebagai bangsa tukang dan berambut keriting, tetapi faktanya justru Suku Jawa yang menjadi bangsa tukang dan berambut keriting ( perhatikan patung Nabi Sulaiman di Candi Borobudur ).

Dan kalau kita merunut lagi kembali seperti apa yang telah disampaikan
oleh KH. Fahmi Basya tentang Candi Borobudur, maka akan semakin tampak
jelas bahwa ketika beliau menjelaskan tentang Negeri Saba’ disitu
dikatakan bahwa sebuah pemerintahan yang sangat kuat karena dipimpin
oleh Nabi Sulaiman As dan Ratu Balqis dari hasil riset dengan di dukung
oleh data-data yang ada, maka terbukti bahwa NEGERI SABA’ itu adalah
INDONESIA dengan pusat pemerintahan di Jawa dan ARSY SABA’ yang
dipindahkan atas perintah Nabi Sulaiman As adalah Candi Borobudur yang
dipindahkan dari Istana Ratu BOKO, dan NEGERI SABA’ inilah yang kemudian dikatakan oleh KH Fahmi Basya ada kemiripan antara Cerita dengan BENUA ATLANTIS yang hilang itu. Dan sungguh luar biasa kalau fakta itu benar,berarti Negeri ini telah mewarisi peradaban besar bangsa-bangsa. Wallahu alam bishawab

Dan Kami jadikan antara mereka dan antara negeri-negeri yang Kami
limpahkan berkat kepadanya, beberapa negeri yang berdekatan dan Kami
tetapkan antara negeri-negeri itu (jarak-jarak) perjalanan. Berjalanlah
padanya beberapa malam dan siang dengan aman.

[QS. Saba'/34: 18]