Sejarah penyematan huruf "H" di depan nama seseorang (yang merupakan kepanjangan dari Haji) berawal saat Indonesia masih dikuasai oleh pemerintah Hindia-Belanda. Saat itu, pemerintah Hindia-Belanda memberikan tambahan nama itu pada seseorang untuk memudahkan identifikasi pribumi yang memberontak. Hal ini disebabkan salah satunya karena Pangeran Diponegoro dan Imam Bonjol memberontak pemerintahan Hindia-Belanda setelah mereka pulang berhaji. Ditambah, kepulangan pribumi dari Tanah Suci Mekkah saat itu ditandai dengan perubahan gaya pakaiannya, yang sebelumnya memakai pakaian adat, lalu diubah menjadi pakaian Arab. Pemerintah kolonial menyebut mereka sebagai "Kaum Putih" karenaa memakai pakaian yang didominasi warna putih.
Bisa diliat Sejarahnya Di sinisebagai rujukan referensi dari Ane Referensi tambahan bisa diliat Di Sini