soiponAvatar border
TS
soipon
{Melempem Awards 2012} Lima Perusahaan Bakrie yang Melempem Tahun Lalu
Lima perusahaan Bakrie yang melempem tahun lalu
Reporter : Ririn Radiawati
Jumat, 11 Januari 2013 06:09:00

Keluarga Bakrie saat ini menjadi sorotan investor. Hal itu tak jauh-jauh dari kasus Bakrie dengan konglomerat asal Inggris, Nathaniel Philip Rothschild. Namun, di dalam negeri sendiri, Bakrie juga belum mendulang keceriaan. Beberapa perusahaannya melempem.

Hingga kuartal tiga tahun lalu, sebagian besar perusahaan Bakrie menghasilkan kinerja yang mengecewakan. Jelas tahun lalu bukan tahun Bakrie.

Seperti yang telah diketahui, setidaknya keluarga Bakrie mempunyai delapan perusahaan dari berbagai sektor. Namun, sektor apa saja yang paling mengecewakan untuk kantong Bakrie?

Source

1. Bumi Resources

Salah satu perusahaan tambang batubara milik keluarga Bakrie, PT Bumi Resources (BUMI), telah mencatatkan rugi USD 655 juta (Rp 6,3 triliun) hingga kuartal ketiga tahun lalu. Kinerja perusahaan tersebut anjlok bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu yaitu untung USD 184 juta.

Menurut laporan keuangan yang diterbitkan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), kerugian tersebut dipicu oleh beban pokok perseroan yang naik 14 persen menjadi USD 2 miliar. Sementara pendapatan perseroan malah turun 9,7 persen dibandingkan tahun lalu.

Hingga September lalu, total utang perseroan telah mencapai USD 6,69 miliar dengan total aset USD 7,2 miliar.

Source

2. Bumi Resources Minerals

Perusahaan keluarga Bakrie yang menangani sektor pertambangan batu mulia ini juga tak kalah dengan pertambangan batubara. Hingga kuartal ketiga tahun lalu, perusahaan tersebut juga mencatatkan kerugian. Perseroan mencatatkan kerugian USD 36,6 juta dibandingkan dengan keuntungan tahun sebelumnya yaitu USD 67,48 juta.

Per 30 September lalu, perusahaan ini mempunyai utang sebesar USD 1,98 miliar dengan total aset yang hanya berjarak tipis yaitu USD 1,98 miliar.

Source

3. Bakrie Telecom

Pendapatan usaha perusahaan produsen Esia ini turun 10 persen dari Rp 2 triliun menjadi Rp 2,23 triliun hingga kuartal ketiga tahun lalu. Usai terpangkas beban usaha Rp 2,1 triliun, BTEL mencatat rugi usaha Rp 329,55 miliar. Posisi ini lebih buruk dari sebelumnya Rp 121 miliar.

Rugi bersih yang dihasilkan mencapai Rp 988,3 miliar, atau lebih buruk dari periode sebelumnya Rp 498,48 miliar.

Aset BTEL turun 5,27 persen dari Rp 12,21 triliun menjadi Rp 11,56 triliun, sementara total beban utang turun dari Rp 7,84 triliun menjadi Rp 7,62 triliun.

Source

4. Bakrieland Development

Perusahaan properti Bakrieland mencatat penghasilan Rp 1,31 triliun, turun 9 persen dari posisi sebelumnya Rp 1,44 triliun.

Usai terpangkas beban pokok penghasilan Rp 712,8 miliar, laba kotor ELTY menyusut 1,66 persen menjadi Rp 606,51 miliar dari sebelumnya Rp 596,62 miliar. Perseroan juga mencatat rugi selisih kurs sebesar Rp 241,37 miliar yang memaksa kinerjanya makin terpuruk.

Rugi bersih perseroan harus diderita sebesar Rp 422,98 miliar. Bandingkan dengan periode sebelumnya yang mencatat laba Rp 80 miliar.�

Aset ELTY hingga September naik �dari Rp 17,7 triliun menjadi Rp 17,79 triliun. Posisi utang naik 8,98 persen menjadi Rp 7,41 triliun dari Rp 6,80 triliun.

Source

5. Berau Coal Energy

Satu lagi perusahaan tambang batubara keluarga Bakrie yang dibuat patungan dengan Rekapital, Berau Coal Energy juga mengalami kinerja yang mengecewakan.�

BRAU menghasilkan penjualan USD 1,12 miliar, turun 7,07 persen dari sebelumnya USD 1,2 miliar. Beban pokok penjualan BRAU meningkat 7,85 persen menjadi USD 763,82 juta, dari sebelumnya USD 708,23 juta.

Laba kotor perusahaan batubara ini juga turun 28,26 persen dari USD 498,85 juta menjadi USD 357,86 juta. Laba usaha juga turun dari USD 413,99 juta menjadi USD 249,94 juta.

Rugi bersih pun tercatat menjadi USD 22,2 juta, dari sebelumnya mencatat laba USD 132,,4 juta. Aset perusahaan ini tercatat naik menjadi USD 2,174 per 30 September tahun lalu. Namun jumlah utang meningkat menjadi USD 1,7 miliar.

Source

Perusahaan Bakrie banyak melempemnya, bagaimana jika Ical jadi presiden memimpin negara ini? Bisa2 Indonesia jadi negara melempem gara2 Ical.

BTW Lapindo dan Bakrie Life kok tidak ikut masuk 5 besar ya?

emoticon-Matabelo
0
2.5K
13
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan